F o u r

35 4 0
                                    

Four : This is the time to flashback

A/N

Ini yang terlintas di benakku. Maaf mengecewakan dan harap dimaklumi. Sekian dan terima kasih dan jangan lupa vote.

Yeaay aku tidak ketahuan sebagai pembunuh Micchan dan Yukari. Tapi mungkin saja ada salah satu temannya yang curiga. Karena hanya aku yang membenci mereka. Pasti mereka mencurigaiku.

Penasaran apa yang terjadi?

Lets go flashback.

Aku duduk di pojok belakang seperti dulu. Hari ini hari pertama sekolah yang buruk. Bagaimana tidak, aku diejeki anak panti asuhan dan yatim piatu oleh Micchan. Aku hampir saja mengambil pisau lipat di tasku namun kuurungkan.

Aku ingin bermain dengan mereka.

Sepulang sekolah, Micchan pergi ke rumah Yukari. Two target in one day yeay! Aku juga benci Yukari karena pernah membullyku sampai aku selfharm karena stress.

Yukari pergi ke kamar mandi. Ini kesempatan membunuh. Setelah Yukari selesai dengan urusannya, aku langsung mengikatnya dengan tali yang sudah ada, tak lupa kutempelkan plester di mulutnya agar ia tidak teriak. Lalu kutusukkan pisauku ke paru parunya. Masih belum puas, kutusukkan pisau ke matanya dan aku sudah tau dia mati. Saking stresnya, aku memberikannya wipol dan dia meminumnya. Alhasil dia keracunan bukan? Hahaha. Aku mencabut pisau yang sudah aku tusukkan di mana mana, menghapus darah, lalu membiarkan busa itu di mulutnya. Aku menghapus sidik jariku lalu pergi keluar.

Aku mengintip Micchan yang mulai takut. Dia pergi ke kamar mandi dan melihat Yukari yang masih ada busa di mulutnya. Micchan berpikir Yukari bunuh diri. Dasar aneh. Karena ada kesempatan, aku menikamnya dari belakang lalu menusukkan pisau tepat di urat nadi. Aku memberikan wipol juga. Aku menghapus darah, lalu menghapus sidik jari kemudian memposisikan dua botol wipol itu di mulut mereka dengan isi yang tumpah. Agar dikira bunuh diri. Lalu aku dengan tenang meninggalkan kamar mandi dan juga rumah itu. Lalu aku mengintip kamar Ibu Yukari. Dia akan memeriksa Yukari di kamar. Bagus...

Dia terkejut melihat Yukari dan Micchan di kamar. Ia pun memeriksa kamar mandi dan melihat jasad mereka. Ibunya pun tak habis pikir dan melapor polisi. Aku tidak ketahuan! Dasar polisi polisi bodoh,

Keesokan harinya

"Yukari meninggal?"

"Micchan meninggal?!"

Semuanya tidak percaya. Aku pura pura menangis seperti yang mereka lakukan. Tentu saja agar tidak dicurigai. Tapi banyak yang menanyakan apakah aku yang membunuhnya. Aku berakting menangis dan menyalahkan mereka semua. Menanyakan kenapa mereka mencurigaiku?

Yuki POV

"Pasti Mitha yang membunuhnya. Tak salah lagi!"

Bersambung

A Terrible NightWhere stories live. Discover now