Like Father Like Son
November, 1998
Tok
Tok
"Silahkan masuk" suara dari dalam ruangan terdengar, mempersilahkan orang yang berada di luar sana untuk masuk ke dalam.
Ruangan kepala sekolah terlihat luas, terdapat rak buku di bagian sisi dinding yang tertata rapi, di balik meja kerja terlihat seorang pria dan wanita paruh baya tengah duduk menghadap ke kursi yang di letakkan di depan meja. Jarak keduanya sekitar 1,5 meter.
Sebuah keluarga kecil, berpenampilan rapi duduk menempati kursi single yang kosong, posisi kursi sejajar satu sama lain. Sang anak berada di kursi tengah, di mana di sisi kanan dan kirinya, ada kedua orang tuanya yang menemani.
"Tolong sebutkan nama, umur, dan tanggal lahirmu." Ucap seorang pria bersurai putih. Dari balik stelan jasnya, ada sebuah tulisan dengan keterangan 'kepala sekolah'.
"Namaku Uchiha Keita, umurku 6 tahun. Ulang tahunku 28 Juli." Ucap seorang anak laki-laki dengan lantangnya, memperkenalkan diri. Bocah itu mengenakan stelan jas berwarna hitam. Menampilkan kesan lucu dan elegan.
Kedua orang tuanya tersenyum, mendengarkan sang putra dengan percaya diri, menjawab lantang permintaan sang kepala sekolah. Pagi ini, mereka sedang mengikuti ujian tes masuk sekolah dasar. Dan hari ini adalah tahap seleksi awal.
"Menurutmu Keita, kau mirip dengan siapa? Ayahmu atau ibumu?" Tanya seorang wanita, yang diketahui adalah wakil kepala sekolah.
Wanita itu duduk bersebelahan dengan sang kepala sekolah. Rambutnya di sanggul rapi mengenakan stelan blouse dan rok span."Sepertinya mirip istriku, karena wataknya yang lemah lembut." Jawab sang ayah, menggantikan putranya. Terlihat Seorang pria duduk di sisi kiri putranya. Pria dewasa itu berumuran 32 tahun. Menampilkan wajah datar yang sebisa mungkin dibuat ramah. Tapi jelas terlihat gagal total, karena pria itu memang identik dengan wajah datarnya. Bahkan senyuman pun tak dapat tercetak dari bibirnya.
"Dan kebaikannya pada orang lain." Lanjut pria itu. Mendengar pujian itu, membuat istrinya tersenyum.
"Dia punya kekurangan?" Tanya sang kepala sekolah.
Sebuah kekehan kecil dari balik bibir pria itu kembali terdengar, ketika mendengar ucapan sang kepala sekolah, menerawang kepribadian putranya. "Mungkin ada satu hal." Sang pria memberikan jeda, kemudian kembali bersuara, "Dia ingin melakukan segala sesuatunya dengan tenang, dan tampaknya dia tak keberatan untuk mengalah."
"Bagiku, sebagai ayahnya, itu sedikit mengecewakan." Mengingat Uchiha bukanlah tipe orang yang suka dengan namanya mengalah.
"Keita, apa musim favoritmu?" Tanya sang kepala sekolah, dengan pertanyaan random.
"Musim panas." Jawab bocah berusia 6 tahun itu.
"Dan apa yang kau lakukan saat musim panas bulan lalu?" Tanya sang wakil kepala sekolah.
"Aku berkemah dengan ayah, dan bermain layang-layang." Jelas sang anak menerawang berusaha mengingat musim panas bulan lalu. Mendengar ucapan sang anak membuat pria dewasa yang berada di sampingnya, tak lain adalah ayahnya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
"Apakah ayahmu pandai bermain layang-layang?" Tanya sang wakil kepala sekolah lagi.
"Sangat pandai." Balas Keita. Mendengar itu, Sasuke sedikit menunduk melihat putranya. Ada sebuah senyuman terlihat tipis yang tak mampu ia sembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Father Like Son (Sasuhina)
RandomSasuke Uchiha, seorang arsitek sukses yang kehidupannya digerakkan oleh uang. Kehidupannya berubah ketika mengetahui putranya tertukar dengan anak orang lain. Dipaksa untuk memilih antara anak kandungnya atau seorang anak yang dia besarkan sejak bay...