Like Father Like Son
Februari,
Hari ini, Sasuke dan Hinata mengantar Keita pergi ke rumah keluarga Uzumaki. Mereka akan mengantar Keita menginap di sana. Dan membawa Ryuki pulang bersama mereka.
Melewati jalanan berladang, suara tuts piano terdengar dari kursi belakang. Keita sedang memainkan piano nya. Ya, beberapa minggu lagi ia akan mengikuti konser piano di tempat les privatenya. Di kursi belakang ada Hinata yang menemani putranya. Manik hitam Sasuke melihat mereka lewat kaca spion.
Raut wajah Hinata tak bisa dibohongi, ia nampak sedih meninggalkan putranya tinggal beberapa hari bersama keluarga Uzumaki. Hinata melirik putranya, melihatnya tumbuh menjadi anak yang baik, ia tersenyum kecut. Wanita itu mengulurkan tangannya, membelai surai hitam putranya dengan lembut.
Mobil Sasuke mulai memasuki perkampungan, dari pertigaan jalan, pria itu dapat melihat putra kandungnya, Ryuki berdiri di sana, di depan rumah. "Astaga." Keluh Sasuke melihat rumah Uzumaki, bagian depan terdapat toko yang menyambung bersama rumahnya. "Ini benar-benar menyedihkan."
Sasuke mulai memarkirkan mobilnya di depan toko. Di sana, keluarga Uzumaki tengah menunggu mereka. Ryuki sudah siap dengan tas ranselnya. "Jaga dia baik-baik" ucap Sasuke meyerahkan Keita pada keluarga Uzumaki. Otomatis Ryuki pun berpindah di gandeng oleh Sasuke. Hinata menyerahkan tas ransel Keita pada Sakura.
"Ryuki, naiklah di belakang." Ucap Sasuke, membukakan pintu mobil. Sedangkan Hinata pindah duduk di kursi depan, bersama Sasuke.
Mobil keluarga Uchiha pun bergerak pergi meninggalkan rumah Uzumaki. Dari belakang kaca dapat dilihat Keita masih berdiri di sana. Menunggu mobil ayahnya berbelok hingga pertigaan jalan. Menghilang. Meninggalkannya.
...
Selama perjalanan Ryuki disibukkan dengan bermain game di ponselnya. Suara game mengisi dalam mobil. Hinata menengokkan kepalanya, melihat putra kandungnya. Terlihat berisik. Tak seperti Keita yang tenang. Sedangkan Sasuke mengamati putranya lewat spion.
🌼🌼
Keluarga Uzumaki, memiliki rumah yang kecil dimana bagian depan rumah terdapat toko serba guna. Naruto bekerja sebagai teknisi, memperbaiki perabotan rumah tangga yang rusak, menjual lampu, dan barang-barang elektronik lainnya.
Keluarga itu cukup ramai, karena di huni oleh 3 orang anak, 1 orang tua dari Sakura. Mereka menyantap makan malam bersama, mengenakan satu mangkok besar berisi rebusan, saling berbagi makanan. Hal ini jauh berbeda dengan keluarga yang dimiliki oleh Keita. Bocah itu mengamati keluarga Uzumaki, sambil memegang sumpitnya, sedangkan anggota keluarga lainnya dengan cepat mulai memakan makanannya agar tak kehabisan. Seperti sedang berlomba merebutkan makanan. Terlihat hangat, namun bagi Keita sangat berbeda dengan keluarganya.
"Cepat makan, atau kau akan kehabisan." Ucap sakura melihat Keita terlihat bengong.
Keita pun, mulai menggerakkan sumpitnya, "hati-hati, panas." Ucap Naruto.
Di tempat lain,
Tepatnya keluarga Uchiha, duduk di kursi meja makan, Hinata malam ini memasak steak. Hinata meletakkan daging pada piring Ryuki. "Dan untuk Ayah?" Tanya Ryuki.
"Hanya sebutir telur untuk Ayah." Ucap Hinata karena Sasuke memiliki kolestrol tinggi jika memakan daging.
"Ya, dia harus lebih banyak makan telur dengan sukiyaki." Balas Sasuke menyindir dirinya sendiri mengerti maksud Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Father Like Son (Sasuhina)
RandomSasuke Uchiha, seorang arsitek sukses yang kehidupannya digerakkan oleh uang. Kehidupannya berubah ketika mengetahui putranya tertukar dengan anak orang lain. Dipaksa untuk memilih antara anak kandungnya atau seorang anak yang dia besarkan sejak bay...