4. Negosiasi

475 75 0
                                    

Like Father Like Son



"Hai, namaku Uzumaki Ryuki." Ujar Ryuki dengan wajahnya yang cerah penuh semangat.
Memperkenalkan diri pada keluarga Uchiha.

Hal itu tak luput dari penglihatan Sasuke, mengamati putra kandungnya.

"Perkenalkan namamu Kei." Pinta Hinata pada putranya.

"Hn, Uchiha Keita." Bocah itu sedikit membungkukkan tubuhnya.

...

Kedua keluarga Uchiha dan Uzumaki menghabiskan waktu dengan makan malam bersama, sedangkan anak-anak mereka bermain di area playground.

Sasuke mengamati setiap pergerakan anak kandungnya, pandangan menilai, bagaimana putranya melakukan kebiasaan diluar pikirannya. Menggigit sedotan. 'Ayolah Sasuke tak suka melihatnya, tapi bocah ini adalah anak kandungnya.'

Dan bagaimana keluarga Uzumaki ini melakukan hal-hal yang membuat sang pria Uchiha ini tak nyaman.

Seorang pelayan datang memberikan tagihan pesanan mereka. "Berapa?" Tanya Sasuke mengeluarkan dompetnya.

Namun Naruto dengan cepat mengambil billnya, "Biar aku saja," kata Naruto, seketika Sasuke pun terdiam, "Atas nama Rumah Sakit Onikawa." Mendengar hal itu Sasuke mengerutkan keningnya. Apalagi sekarang? Menbayar tagihan pertemuan mereka dengan menggunakan kompensasi rumah sakit?

Ya, mereka memang dirugikan karena putra mereka tertukar, namun jika hanya membayar makan malam ini, Sasuke masih sanggup untuk membayarnya.

Hinata yang mengetahui perubahan raut wajah suaminya, membuat wanita itu mengulurkan tangannya, mengusap bagian dengkul sang suami, seakan memberikan kode untuk  makluminya.

Sasuke menoleh ke arah Hinata, wanita itu memberikan anggukan kepala.

Setelah pelayan itu pergi, Naruto kembali bersuara, "Aku ingin tau berapa banyak yang bisa kita dapatkan atas kerugian ini?" Maksud Naruto adalah kompensasi rumah sakit.

Namun wajah Sasuke berubah, semakin tak suka, "Bagiku uang tak jadi masalah." Sahut Sasuke. "Tapi aku ingin tau bagaimana anak kita tertukar?" Sasuke sedikit mencurigai keluarga Uzumaki, apakah mereka sengaja menukar anak mereka?

"Tentu saja." Sahut Naruto. "Aku berpikiran sama tapi.." ucapan Naruto terpotong.

"Kalian tahu satu-satunya itikad baik Rumah sakit adalah dengan memberikan kita kompensasi." Balas Sakura, wanita itu peka jika Sasuke seperti menghina keluarganya, karena dari raut wajah Sasuke sedikit terlihat.

"Kalian sudah menemui pengacara?" Tanya Sasuke. Pria itu ingin mengetahui bagaimana kasus ini bisa terjadi. Ia sangat dirugikan atas kejadian ini.

Namun keluarga Uzumaki terdiam, saling bersi tatap, mereka belum menemui pengacara. Dan hal itu tak luput dari penilaian Sasuke. "Jika begitu, biar aku saja yang menangani. Aku punya kenalan firma hukum yang terkenal." Lanjut Sasuke.

"Baiklah kuserahkan padamu." Ucap Naruto sedikit berojigi, menggaruk tengkuknya.
Karena merasa gugup, Naruto kemudian meminum minuman bekas putranya.

Like Father Like Son (Sasuhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang