Athanasia terbaring lesu di ranjang barunya. Hari pertamanya di sekolah sangat melelahkan. Banyak murid-murid yang mengajak dirinya berbicara. Pertanyaan mereka sangat banyak dan dirinya berusaha sebaik mungkin untuk menjawab.
Dia bahkan sempat melirik Lucas yang nampak cuek meladeni murid perempuan yang mendekatinya.
Mengingat wajah kesal Lucas di kelas tadi membuatnya terkekeh. Ia tau kalau pemuda satu itu, tidak menyukai keramaian. Tapi setidaknya dia tidak mengumpat seperti biasanya.
Tempat tinggalnya sekarang adalah di asrama putri Arlanta kalau Lucas di asrama putra Arlanta. Kamarnya ini memiliki satu tempat tidur, lemari, meja untuk belajar, dan kamar mandi. Ukuran ruangannya juga pas. Tidak kekecilan ataupun kebesaran.
Athanasia menatapi langit-langit kamar. Dirinya ingin sekali tidur tapi badannya terasa lengket akibat keringat. Setelah beberapa saat, akhirnya ia bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
......
Jika sang Princess sedang mandi maka Lucas sedang menjawab telepon dari ayah sang Princess.
"Jangan khawatir, Paduka. Keselamatan Princess adalah prioritas saya."
".........."
"Baik, Paduka. Jika Princess tergores sedikit saja maka kepala saya menjadi taruhannya."
"........"
Tut.
Sambungan telepon di putus oleh pihak sana. Lucas menghela napas lelah. Seharian sekolah membuatnya dirinya lelah ditambah dengan telepon teror dari orang nomor 1 di Obelia itu.
Lucas mengamati tempat yang akan di tinggali mulai sekarang. Kamar barunya mempunya kasur untuk 1 orang, meja kecil, lemari kayu untuk. Pakaian, meja belajar, dan juga sebuah kamar mandi.
Tubuh Lucas yang lelah ia rebahkan di kasur. Kasur yang ia tempati sekarang masih kalah dengan miliknya di Obelia. Tapi setidaknya ini cukup nyaman.
Mata ruby itu terpejam. Ia menikmati ketenangannya. Sebelum hpnya kembali berbunyi.
Llyod.
Nama yang tertera di layar hpnya. Lucas menggeser tombol hijau itu dan menempelkan hp itu di telinganya.
"Halooo, kak."
"Hm."
Lucas hanya menjawab seadanya. Adiknya itu pasti akan berbicara panjang lebar tanpa koma dan spasi.
"Kenapakakakmenjawabnyasingkat?Oh,iya,bagaimanakabarkakakdisana?Bagaimanadengansekolahbarumu?Apabanyakmuridperempuanyangmengajakmuberkenalan?Ah!tentusajabanyak.kakakkansangathebat.Lalu,bagaimanadenganPrincessdisana?Diabaik-baiksaja,kan?kakakharusmenjagaPrincess.KalaugakkakakjaganantiLlyodnikahiPrincessloh.Biarkakakjombloseumurhidup."
Benarkan? Sesuai dugaan Lucas.
"Aku dan Princess baik-baik saja. Sekolah barunya bagus dan kau benar. Banyak perempuan yang berkenalan dengan ku." Jawab Lucas seadanya.
"Syukurlah. Oh, aku-"
"Llyod, aku mau makan. Ku tutup dulu."
"Eh, tungg-"
Tut... Tut... Tut...
Kali ini Lucaslah yang memutuskan sabungan telepon karena ia tau Llyod akan berbicara terus menerus tanpa henti.
Dan malam ini Lucas tidak mau diganggu oleh siapapun.
......
Setelah membersihkan dirinya, Athanasia mengambil hpnya yang berwarna pink itu. Mencari nomor seseorang yang ingin dia telepon dan kalian tentu tau siapa orang itu. Siapa lagi kalau bukan, Ibu tercintanya, Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[WMMAP FANFIC] Princess Goes To School (Hiatus)
FanfictionModern life Athyxlucas . . . . . . Hadiah ulang tahun yang diminta Princess Athanasia bukanlah mobil, rumah, villa, atapun istana layaknya Princess yang lain. Hadiah yang diminta Princess Athanasia cukup membuat semua orang kebingungan. "Aku mau se...