Strange Feeling

199 27 3
                                    

.
.
.

"Eonnie, aku pergi dulu", ucap Chaeyoung berkata pada Jihyo yang tengah duduk santai sambil menikmati cemilan sorenya.

"Eodiga?", Tanya Jihyo membuat perempuan yang tengah memakai sepatunya itu menoleh pada Jihyo.

"Aku ingin jalan jalan sore.", Jawab Chaeyoung.

"Sendirian?",

"Aku akan bertemu dengan temanku ditaman. Dan manajer oppa akan mengantarku",

"arasseo. Berhati-hatilah", ucap Jihyo mendapat anggukan dari chaeyoung.

.
.
.

Tak butuh waktu lama Chaeyoung pun sudah sampai ditempat yang dimaksud karena memang taman itu tidak begitu jauh dari rumahnya dan sore adalah waktu yang cukup digemari orang-orang utuk berada di taman ini.

Chaeyoung memakai airpod nya dan mulai memutar lagu. Dia berlari pelan mengelilingi taman bermaksud untuk berolahraga, tapi setelah tiga putaran gadis itu sudah merasa lelah dan memilih duduk sambil menikmati sunset.

Menunggu temannya?

Tentu saja tidak. Chaeyoung tidak menunggu siapapun. Dia hanya butuh waktu sendiri untuk menenangkan dirinya dan Sengaja berbohong pada Jihyo agar sang leader mengizinkannya untuk pergi. Jika Jihyo tau Chaeyoung pergi sendiri maka sangat sulit mendapat izinnya atau mungkin Jihyo akan ikut pergi dengannya.

Ketika mendudukkan dirinya disalah satu bangku taman menghadap ke sebuat danau, kilas wajah lelaki itu muncul lagi  dikepalanya. Itulah satu-satunya hal yang mengganggu pikirannya saat ini. Dia merasa bersalah karena sampai saat ini dia belum bisa melupakan lelaki itu yang notabennya adalah kekasih sahabatnya.

Lagu dari airpod nya terus saja memutar sampai ke lagu yang benar menggambarkan perasaannya saat itu. 

Lagu itu terputar membuatnya mengingat semuanya dimulai dari pertama dia bertemu dengan lelaki itu hingga pada akhirnya lelaki itu dekat dengan teman sekamarnya layaknya putaran film pendek yang ditanyangkan dan hal itu benar benar menyedihkan. Perlahan air mata keluar dari pelupuk mata nya dan mengalir sedikit demi sedikit membasahi pipinya.

Chaeyoung tidak mampu menahan tangisnya. Gadis itu meluapkan semuanya karena dia mengira spot yang dipilihnya jauh dari keramaian dan tidak akan ada orang yang melihatnha. Namun Chaeyoung salah, tangisan gadis itu membuatnya tak sadar sejak tadi ada yang memperhatikan dirinya.

Deringan ponsel membuat Chaeyoung tersadar dari tangisannya. Dan deringan ponsel itu bukan miliknha membuat gadis itu merasa bahwa ada orang lain disekitarnya. Diapun segera menghapus air matanya.

"Eonni!", Panggil seseorang anak kecil yang entah kapan ada didekatnya membuat Chaeyoung menoleh kearah anak itu dan menghapus sedikit air matanya.

"Untukmu", ucap anak itu ketika Chaeyoung menoleh kearahnya. Namun yang dilakukan anak itu membuat Chaeyoung heran.

"Ambil saja.", Ucap gadis itu sambil mengulurkan Ice Cream ditangannya.

Chaeyoung mengambil Ice Cream itu membuat anak perempuan itu tersenyum. Anak itupun duduk disebelah Chaeyoung sambil menyantap Ice Cream miliknya.

"Gomawo", Ucap Chaeyoung tersenyum pada anak itu.

"Ani. Ini bukan dariku , aku hanya memberikannya", ucap anak itu membuat Chaeyoung kembali menatapnya heran.

"Ne?",

"Seorang paman menghampiriku tadi. Dia bertanya padaku, apa yang kau inginkan jika kau ingin berhenti menangis. Lalu aku bilang aku suka Ice Cream, Eomma selalu membelikanku Ice Cream kalau aku menangis.", Ucap anak itu.

Only For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang