End of Us

294 34 12
                                    

.
.
.

Jeongyeon sedari tadi hanya mendengarkan Jimin menjelaskan semuanya. Mereka saat ini sedang berada di taman samping rumah Daniel. Tidak banyak orang disana, karena mungkin semua orang tengah sibuk berpesta di dalam rumah.

"Apa kau sudah selesai?", Tanya Jeongyeon saat Jimin kembali diam usai menjelaskan panjang lebar semuanya.

Jeongyeon memberikannya kesempatan untuk berbicara dan dia mulai menjelaskan semuanya tentang hubungannya dengan Seulgi lalu bagaimana rumor itu bisa terjadi. Dia juga menjelaskan alasan dari dia yang menghilang tanpa ada kabar. Jeongyeon memahami semuanya. Namun yang membuatnya tak habis pikir, bagaimana bisa kekasihnya yang sekarang menjadi mantan kekasihnya itu melupakannya begitu saja. Apakah dia tidak memikirkan perasaan Jeongyeon yang terus bertanya-tanya.

'Apa aku tidak berarti baginya?', batin Jeongyeon.

Gadis itu sama sekali tidak sanggup menatap lelaki yang berada tepat disampingnya. Dia hanya menunduk atau mungkin melihat kearah lain karena pikirnya semua akan runtuh jika gadis itu menatap sepasang mata milik Jimin. Akhirnya Jeongyeon memutuskan untuk pergi dari sana namun Jimin kembali menahan tangannya.

"Bukankah kau bilang kau tidak akan menggangguku lagi setelah ini? Bisa kau lepaskan aku?", Ucap Jeongyeon berusaha untuk menahan emosinya

"Jeong, Aku tidak ingin kau pergi dariku. Aku tau, kau masih mencintaiku begitupun aku Jeong. Aku sangat mencintaimu. Bisakah kau memberiku kesempatan lagi?",

Jeongyeon menghela nafasnya masih berusaha menahan emosi agar dia tidak marah ataupun menangis dihadapan Jimin dan tentu saja karena mereka ada di acara Sungwoon dan teman-temannya meskipun disini cukup sepi.

"Aku tidak mencintaimu lagi, sekarang lepaskan tanganku", ucap Jeongyeon dan sekarang Jimin sudah berada dihadapan gadis itu. Jeongyeon hanya menundukkan kepala dan tidak mau melihatnya.

"Tidak. Kau berbohong. Tatap mataku dan katakan itu sekali lagi. Maka... Aku akan pergi", Tidak. Jimin dalam hati menyangkal kalimat terakhir yang baru saja terlontar dari mulutnya. Dia tidak bisa pergi.

Mendengar ucapan Jimin, seketika Jeongyeon menjadi ragu.

'Apa aku sanggup jika harus benar-benar kehilangan dia?', batin Jeongyeon.

"Kumohon Jeongyeon, Maafkan aku dan berikan aku kesempatan. Aku tidak ingin kehilanganmu", ucap Jimin saat Jeongyeon masih diam.

Jeongyeon memejamkan matanya sebelum akhirnya dia membuat keputusan. Dia memberanikan diri untuk kembali menatap manik mata lelaki itu mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Aku tidak mencintaimu dan jangan menggangguku lagi!", ucap Jeongyeon tepat dihadapan Jimin. Perasaan Jimin benar-benar hancur saat itu. Apa yang ditakutkannya beberapa saat yang lalu sekarang terjadi.

Jeongyeon pergi dari sana meninggalkan Jimin yang tengah mematung.

'Apa aku terlalu jahat padanya?', batin Jeongyeon.

"Jangan pergi, Jeongyeon-aa", gumam Jimin.

.
.
.
.

'Apa ini akhir dari segalanya?', batin mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Jeongi, eodigasseo?", Tanya Jihyo menghampiri Jeongyeon.

"Aku dari taman", Jeongyeon sedikit terkejut kala Jihyo muncul begitu saja saat dirinya baru memasuki rumah Daniel.

"Kau kenapa jeongyeon eonnie? Kau terlihat pucat. Apa kau sakit?", khawatir Jihyo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang