[AU] Dear Tristan √

15 - Bit bitter.

Namanya juga ibu dan anak, kadang berantem kadang akur. setelah merasa lelah, Rissa akhirnya memutuskan untuk pulang kerumahnya dalam keadaan yang benar-benar mirip seperti zombie.

Ayuna langsung membopong anaknya, begitu melihat kondisinya yang memprihatinkan. dan pada saat itu juga, Rissa demam tinggi.

Hingga malam, Tristan belum mendapatkan kabar apapun dari Rissa. chatt nya belum dibalas, jangankan dibalas dibaca saja tidak.

“Apasih, bikin khawatir aja...”

Joseph sepertinya sudah risih, melihat adiknya itu mondar-mandir tidak jelas didepan televisi. “Tristan, kau menghalangi pandanganku!” teriaknya.

For You Information, Joseph adalah kakak tirinya Tristan. Ayahnya meninggal, sejak ia masih berumur 5 tahun lalu dua tahun kemudian ibunya memutuskan untuk menikah lagi.

“Bang, masih belum lancar ngomong bahasa Indonesia? di penjara pake bahasa apa?” tanya Tristan sarkas.

“Itukan bahasa Indonesia?”

“Masih kaku.”

Iya, Joseph masih belum lancar bahasa Indonesia hingga sekarang. dikarenakan, ayahnya orang asli Amerika dan ibu kandungnya campuran Jawa dan Belanda.

Ponsel Tristan tiba-tiba berbunyi, ternyata notifikasi dari chatt Rissa. nada dering chatt Rissa, dibuat khusus oleh Tristan.

“Ok, sekarang ajarin aku ba--”

“Sorry, next time...”

Satu pesan balasan dari Rissa, membuat Tristan langsung melaju dari rumahnya. feeling nya benar, Rissa sedang tidak baik-baik saja.

Disisi lain, Jeffri mengamati poto seseorang sambil bergumam kecil. beberapa kali, ia menolak dirinya untuk tidak memikirkan orang tersebut tapi ia tidak bisa.

Poto dirinya dan Tristan.

“Bang Tristan sama Rissa ada hubungan apa ya?” gumamnya.

Jelas ia tidak tau, sebenarnya hubungan apa antara Tristan dan Rissa. kenapa mereka terlihat seperti orang pacaran, membuatnya berpikir.

Akhirnya, ia curhat pada sahabatnya yaitu Melvin. satu-satunya orang, yang ia putuskan untuk mengetahui hal rahasia yang ia tutupi selama ini.