Guys, makasih banyak! Gak nyangka kok ini cepet banget 10k readers😭 huhu
Happy reading!!
Hari kedua ujian kelulusan, Rachel mendapati mata pelajaran Kimia dan peminatan Sejarah, setelah hari pertama kemarin mengerjakan Bahasa Indonesia dan peminatan Ekonomi. Iya, sekolah mereka memberi 2 mata pelajaran dalam sehari. Satu mata pelajaran wajib dan satu lagi mata pelajaran peminatan. Entahlah, Rachel sendiri pun tak menahu mengapa sekolah menerapkan itu.
Para murid- termasuk Rachel, sudah masuk ke dalam ruangan, tinggal menunggu pengawas ujian membagikan lembar jawaban lalu ia akan segera menjawab soal-soal pada kertas di tangannya itu. Ia tak sabar untuk segera menorehkan pensil sebab kapasitas otaknya untuk rumus-rumus Kimia benar-benar minim. Jadi selagi ia masih ingat, lebih baik ia kerjakan dengan cepat.
"Kerjakan dengan jujur. Kalau ada beberapa pertanyaan dalam soal yang kurang jelas, boleh langsung bertanya pada kami. Jangan bertanya pada teman kalian! Mengerti?" Pengawas ujian berseru.
Beberapa dari murid yang berada dalam ruangan berseru membalas, beberapa ada yang hanya membalas dengan anggukan. Setelahnya kembali hening karena semua murid sibuk mengerjakan soal-soal di meja mereka.
Menit berganti, hingga bel tanda waktu pengerjaan habis pun berbunyi. Semua murid mengeluh, berseru agar pengawas memberi tambahan waktu supaya mereka dapat menyelesaikan seluruh soal. Pengawas ujian pun setuju, memberi waktu 5 menit untuk mereka menyelesaikan.
"Wah anjir asli, pusing banget gue!" Yeji berseru, heboh sekali berteriak-teriak sembari memegangi kepalanya.
Murid-murid kelas pun langsung ikut heboh menyahuti seruan Yeji.
"Sama, apalagi yang nomer 31. Otak gua kaya mau lepas, njir!"
"Weh bener banget! Nomer 31 aja gue lompatin, akhirnya ya gue silang asal."
Rachel hanya geleng-geleng maklum melihat kelakuan teman-temannya. Sama, kok. Rachel juga sangat pusing. Ia juga sempat kebingungan dengan soal nya tadi. Ia juga melompati beberapa soal, juga bahkan asal silang jawaban pun ada. Yah namanya juga hanya siswi biasa, bukan yang selalu masuk kedalam peringkat paralel. Beda lagi dengan Yeji yang meski mengeluh ini-itu, tapi saat hasil keluar nanti pasti hasilnya tetap di atas rata-rata.
Setelah mendengarkan celotehan teman-temannya, Rachel jadi merasa bosan sendiri. Menunggu jam untuk mengerjakan peminatan Sejarah dengan hanya diam pun pasti akan sama membosankan nya. Kalau belajar, jika hanya membaca sendirian pasti juga akan membosankan.
"Oh! Kado Koeun kan belum gue kasih!" Ia menepuk dahinya. Hampir lupa dengan barang yang pagi tadi ia masukkan ke dalam tas.
Menghela napas, Rachel akhirnya berjalan menuju rak tempat dimana tas nya berada. Ia membuka tasnya cepat, meraih paper bag warna coklat susu dari dalamnya. Setelah menutup tasnya kembali, ia pun berjalan menjauh.
"Heh Rachel! Mau kemana woi?" Seruan Yeji terdengar. Rachel pun menoleh, lalu mengangkat benda di tangannya itu keatas. Rachel langsung melanjutkan langkah begitu matanya menangkap anggukan dari Yeji.
Gadis itu terus berjalan hingga sampai di dekat pintu kantin. Kini kantin terasa lebih sepi, mungkin karena sebagian besar anak kelas 12 memilih berdiam diri mempelajari materi daripada pergi ke kantin. Jadi, hanya anak murid kelas 10 juga 11 lah yang ada disini. Um, dan beberapa murid kelas 12 juga sih, tapi memang tidak banyak seperti biasanya.
Dari arah yang berlawanan, ia dapat melihat sosok adik kelas; Donghyuck berjalan santai dengan tangan membawa bungkusan berwarna pink. Adik kelasnya itu sesekali tersenyum saat ditanyai oleh beberapa orang mengenai bingkisan yang dibawa nya. Hm, ya, sangatlah mencolok dengan warna pink yang terang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic [ Mark Lee ] (✔)
ФанфикToxic | Mark ver. (complete) Highest rank: #1 in mark at 20 August, 2021 #1 in fanficindo at 20 August, 2021 #2 in marklee at 18 September, 2021 #1 in fanfic at 9 November, 2021 __ "Lo sama Mark bener-bener toxic!" start: at 10 November 2020 finish...