Bagian 2 - Membuka Diri

1 0 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, para siswa bersiap untuk pulang.

"Kamu masih disini?" Tanya Joseph yang bersiap-siap pulang.

"Ya, sudah kukatakan bukan, aku ingin mengajak gadis itu untuk berteman" Kata Tius yang sudah bersiap di atas tunggangannya.

"Oh, aku mengerti" Kata Joseph sambil memakai helmnya.

Mereka kemudian diam sejenak.

"Ngomong-ngomong kemana Nibo?" Tanya Joseph.

"Tadi aku melihatnya membersihkan WC, nampaknya dia lupa membuat PR bahasa inggris Ms.Bradley" Kata Tius yang memang sempat ke WC sebelum ke parkir motor.

"Paling dia sengaja agar bisa tebar pesona ke guru bule itu, aku duluan ya" Kata Joseph seraya menghidupkan motornya.

"Oke, hati-hati ya" Tius berkata seperti itu sambil melambaikan tangannya.

Semakin banyak siswa yang meninggalkan sekolah, namun Tius belum melihat kehadiran Jeslin. Merasa sudah lapar akhirnya membuat dirinya pergi ke rumah ibu kantin yang berada di area sekolah.

"Bu, masih ada makanan?" Tanya Tius yang sudah berada di teras.

"Oh iya, masih ada, seperti biasa ya?" Tanya ibu kantin tersebut.

"Iya bu" Kata Tius sambil duduk.

Beberapa saat kemudian makanannya diantar.

"Jadi kamu tinggal di sini atau bagaimana?" Tanya Tius yang kaget saat melihat Jeslin mengantarkan pesanannya.

"Dia sepulang sekolah membantuku untuk mencuci piring dan aku memberikan sedikit uang jajan" Kata Ibu Kantin tersebut.

"Oh, begitu, kalau begitu nanti kuantarkan pulang saja" Kata Tius sambil memandang gadis itu.

Ibu Kantin sedikit kaget dengan sikap Tius, karena selama ini dirinya selalu bersikap dingin dengan wanita.

"Tidak apa, aku berjalan kaki saja" Kata gadis itu dengan suara pelan dan posisi kepala tertunduk.

"Terima saja, tidak semua wanita bisa dekat dengannya" Kata Ibu Kantin dengan nada yang menggoda, akhirnya Jeslin menuruti apa yang dikatakan ibu kantin dan dirinya pulang bersama Tius.

Saat akan tiba Jeslin meminta Tius untuk berhenti.

"Sampai di sini saja, aku tidak enak jika diantar sampai masuk gang" Kata gadis itu.

"Sekarang mendung, apa kamu yakin?" Tanya Tius yang memelankan laju motornya.

"Iya"

Setelah berkata seperti itu Tius menghentikan motornya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Baiklah kalau begitu, sekarang akan hujan, jadi terimalah payung ini " Kata Tius sambil menyerahkan payung tersebut.

Gadis itu kemudian menerimanya dan Tius langsung berkata....

"Sampai jumpa lagi" Kata Tius tersenyum sambil menyalakan motornya dan pergi.

Jeslin hanya bisa terdiam tanpa sempat mengucapkan terima kasih, namun dalam perjalanan pulang dia dan Tius tidak sadar bahwa ada yang mengikuti mereka dari sekolah.

Keesokan harinya...

"Jadi dirimu tidak mengantarnya sampai ke depan rumah?" Tanya Joseph setelah mendengar cerita Tius.

"Ya, tapi aku tetap memberikan payungku agar dia tidak kehujanan" Jawabnya sambil memikirkan sesuatu.

"Lain kali dia harus diantar sampai rumah sebagai pembuktian bahwa dirimu adalah pria sejati yang tidak suka sembunyi sekaligus pamit dengan orang tuanya" Kata Nibo yang dari tadi memandang para wanita.

The Real Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang