‗ ❍ [page 015] ¡! ❞

1.9K 326 97
                                    

ARTSANTARA hari pertama

acara festival sudah dimulai sejak pagi ini. semua orang sibuk, semua kelas ramai, dan banyak pengunjung yang mulai berdatangan sejak jam delapan.

seungmin dan tim OSIS lainnya sibuk berkeliling memastikan semua berjalan dengan normal. hari ini kelas 11 IPS 1 mendapatkan waktu untuk bersantai sebentar karena bukan jadwal tampil.

well, hari yang pas untuk berkeliling dan mencoba permainan serta makanan di stan yang menggiurkan itu.

"felix belom dateng?" tanya eric berkali kali. dia greget pengen ajak felix ke kelas yang menyediakan pameran robot.

"belum... tumben ya. biasanya dia selalu semangat kalau ada acara begini" sahut jisung yang tiduran di kelas yang lapang karena meja dan kursi sudah dipinggirkan semua.

"nah itu anaknya..." celetuk hyunjin melihat sosok pirang yang memasuki kelas.

"mana felix?!" sahut eric semangat menoleh. namun, alangkah kagetnya dia melihat felix mengenakan jaket tebal dan sebuah masker di kepalanya.

"felix, kau baik baik saja?" tanya jisung mendekati felix.


suaraku habis. aku minta maaf.


"APAAAA?!?!"

seungmin segera kembali ke kelas begitu mendapat kabar kalau felix sakit. felix segera melompat ke pelukan sahabatnya sambil menangis sesenggukan. ia mengetik beberapa kata di notes hapenya lagi:


seungmiiiin maafin aku. suaraku tiba tiba serak sejak kemarin pulang sekolah!!!


"astaga, jangan nangis. nanti suaranya tambah serak.." ujar seungmin segera menghapus air mata felix sambil mengelus pundaknya yang bergetar karena menangis.

"sudah.. sudah.. nggak papa. jangan nyalahin diri sendiri begitu. lebih baik kamu pulang dan istirahat yang cukup biar suaranya cepat kembali."


s-seungmin nggak marah?


"aku nggak mau marah sama kamu felix. seenggaknya untuk waktu yang sibuk seperti ini. lebih baik kamu cepat pulang, aku panggilkan jeongin. oke?"

felix hanya mengangguk dan hanya bisa menunduk dengan sedih. menyalahkan diri sendiri karena sudah mengecewakan teman teman sekelasnya.

"sudah lix.. kita nggak marah kok malah kita pengen kamu cepet sembuh jadi tetep semangat ya!" sahut eric tersenyum ceria menyemangati felix yang terlihat sendu.


gimana inii aku mengecewakan semuanya


"tenang aja lix, kamu hanya perlu fokus untuk cepat sembuh sampai waktu kita tampil. kalaupun tetap nggak bisa pasti ada cara lain buat gantikan suaramu. nggak usah sedih tenang aja..." jisung menepuk nepuk pundak felix.

beberapa menit kemudian, jeongin segera datang di kelas felix membawa helm. ia menggandeng felix dan pamit ke teman teman felix, "gue bakal jagain cinderentong dengan baik"

malam harinya hyunjin datang ke rumah felix. ia membawa sekresek kecil penuh berisi larutan badak, strepsil, tolak angin, stmj, dan minuman jahe sachetan. 

hyunjin tak tahu felix cocok dengan obat yang mana jadi ia bawa saja semuanya.

"bang chris. apa felix baik baik aja?" tanya hyunjin cemas.

chan tersenyum memersilakan hyunjin masuk, "duduk dulu sini."

chan beranjak ke dapur dan menyuruh hyunjin duduk di salah satu kursi meja makan. ia sibuk memanaskan sup ayam, "felix terus saja menangis sejak tadi siang"

"hah?! padahal sudah nggak dibolehin nangis..."

"kamarnya dikunci jadi gue nggak bisa nenangin dia. hyunjin gue bisa minta tolong nenangin felix? gue harap lu cukup dipercaya felix untuk bikin dia lebih tenang dan mau makan walaupun sedikit..." ujar chan sedih.

"mm.. gue coba dulu bang"





chan mengetuk pintu kamar felix, "dek? kamu masih di dalam? sudah tidur belum?"

tidak ada jawaban. hyunjin dan chan saling berpandangan sebentar kemudian chan mengetuknya lagi.

"dek, ada hyunjin mau jenguk kamu. bisa kamu buka pintunya?" felix menoleh sebentar dan membuka dirinya dari gelungan selimut.

"felix.. ini gue, hyunjin." jeda beberapa waktu kemudian pintu itu berhasil terbuka dari mahluk gua di dalamnya.

chan tersenyum kecil mengusak rambut adiknya yang berwajah merah merona, "baik baik sama hyunjin, ya?"

hyunjin memasuki kamar felix untuk pertama kalinya. sangat terkesan dengan suasana teduh paduan warna putih dan krem yang lembut. hyunjin suka aroma segarnya yang khas dengan felix.

"tuh kan.... apa yang tadi seungmin bilang tentang nangis?" hyunjin berujar pelan di ruangan yang tenang itu. wajah felix memerah.


maafin aku. aku beneran lalai. maaf...


"sudahlah, gue nggak peduli dengan semua drama itu. gue hanya butuh felix yang ceria kembali lagi..." hyunjin membelai pipi felix.

"gue suka lihat senyum felix yang indah dan gue benci lihat felix yang murung begini. bisakah kamu kembalikan felix yang gue suka? felix yang ceria dan menggemaskan?"

felix menunduk menaham malu, kaget dengan pernyataan manis hyunjin. felix kemudian mengangguk perlahan. hyunjin menahan tawanya, ia suka dengan felix yang patuh dan seperti bayi.

"anak baik. sekarang makan yang banyak ya biar cepat sembuh?" hyunjin mengambil mangkuk sup ayam di sampingnya.

felix perlahan cemberut. makan bukan menjadi favorit felix saat sakit karena itu hanya membuat perutnya mual dan tenggorokannya sakit. tapi.. tapi.. KAPAN LAGI BISA DISUAPIN HYUNJIN?!

jadi felix memaksakan diri untuk membuka mulutnya dan menelan masakan yang terasa hambar itu. felix makan dengan sangat perlahan namun hyunjin menunggu dengan sabar sambil sesekali menceritakan kejadian kejadian lucu di sekolah.

hyunjin tak bisa menahan diri untuk bahagia melihat felix yang tersenyum karenanya.

setelah meminum obat dan air putih, felix kembali di tempat tidurnya. hyunjin membantu memakaikan selimut untuk felix kemudian mengecup kening felix sekilas.

yang lebih muda nampak kaget namun tak menunjukkan protes sama sekali.

"sudah ya. banyak istirahat. gue pulang dulu.." felix segera menggenggam tangan hyunjin. ia tak mengatakan apapun tapi hyunjin bisa menebak ia ingin hyunjin tetap tinggal untuk sementara waktu.

"kamu mau ditemani sampai tidur?" felix mengangguk ribut.

hyunjin tertawa, "ya udah.. sini."

hyunjin naik sedikit di kasur felix. dia rebahan menyamping membelai rambut felix yang nyempil keluar dari balik selimutnya. hyunjin menggumamkan beberapa lagu tenang agar membuat felix cepat tidur.

yang tidak hyunjin sangka adalah felix yang mendekatkan diri ke arahnya. menenggelamkan diri di dada hyunjin meski terhalang selimut. tangan felix menjulur untuk memeluk hyunjin dengan nyaman.

hyunjin menghela napas berat. kalau begini caranya ia tak sanggup menahan diri untuk tidak memeluk felix sekarang juga...

© PARFAIT, 250621

part ini terlalu panjang, sepanjang.....

❪ 恋 ❫ PARFAIT • hyunlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang