1C.

63 34 209
                                    

Keesokan harinya, Shaila memasak tumis jamur kuping bumbu ijo dan ditambah dengan kari patin yang diberi irisan kubis ungu.

Chico dan Causa sudah datang. Mereka akan sarapan bersama. Makanan juga sudah di siapkan oleh Shaila.

"Tumben kamu masak," kata Chico.

"Kita perlu menghemat uang. Apalagi biaya kuliah Causa sangat mahal."

Causa dan Chico menikmati makanan yang dibuatkan Shaila. Di lihat bentuknya memang aneh tapi rasanya enak.

Shaila sendiri tidak bisa masak. Sebelum menikah, dia di masakan oleh sang oma atau beli makanan frozen.

"Ayah bunda aku berangkat!" Causa memang sudah terbiasa memanggil Chicco dengan sebutan ayah. Dia juga memanggil istri pamannya ini dengan sebutan bunda.

"Hati hati di jalan. Ini uang saku buat kamu."

"Terimakasih ayah."

"Saya sudah buatkan kamu bekal. Jadi kamu tidak perlu beli lagi. Jangan pakai terlalu boros. Kalau bisa kamu tabung, biar bisa bantu bayar sekolahmu itu." Causa tersenyum mendengar ucapan Shaila.

•••

Hari ini Maya dan Baskara libur. Di perkebunan mereka sedang ada penyemprotan obat dan pestisida.

Baskara memasak untuk istrinya. Sedangkan Maya asyik menonton drama sambil menyuapi Racer, kelinci kesayangannya.

"Suami, masaknya udah belum?"

"Sudah istri. Ini tinggal menyajikan."

Maya mengembalikan Racer ke tempatnya. Dia langsung mencuci tangan di wastafel.

"Suami tahu nggak?"

"Nggak tahu."

"Ihh, aku kan belum bilang."

"Yaudah apa?"

"Ternyata selama ini Chico dan Shaila sudah menikah. Mereka telah menikah selama dua tahun belakangan ini."

"Chico? Shaila? Chico dan Shaila yang mana?"

"Chico yang biasanya kerja sama kamu. Dia yang kerja di satu bagian dengan kamu."

"Owalah dia. Lalu Shaila yang mana?"

"Dia seorang staff perkebunan."

"Yang cewek cantik itu?"

"Iya.. tunggu kamu bilang apa tadi?"

"Aku bilang Shaila yang cewek," alibi Baskara.

"Lalu setelah cewek?"

"Itu. Shaila yang cewek itu."

"Sebelum itu?"

"Nggak ada."

"Jangan bohong."

"Iya aku hanya bilang 'yang cewek itu' begitu saja. Tidak ada yang lain."

"Telingaku ini masih berfungsi dengan baik. Aku tadi dengar kamu bilang 'Yang cewek cantik itu' iya kan? Ngaku kamu!" Maya mencubit perut Baskara bertubi tubi. Ini bukan kdrt melainkan pelajaran buat Baskara. Wanita berusia dua puluh empat tahun ini begitu kesal karena sang suami memuji wanita lain.

•••

Chicco libur sedangkan Shaila harus kembali masuk. Sebagai suami yang baik Chicco mengantarkan Shaila ke perkebunan.

Pekerjaan Shaila tidak begitu banyak. Mungkin hanya dua jam saja. Lalu bebas pulang.

Chicco berinisiatif membelikan Shaila tumbuhan hias. Dia tahu bahwa istri tercintanya ini begitu menyukai tumbuhan.

Rusun BoonsriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang