Di gerbang sekolah semua para siswa dan siswi ramai melihat kehadiran seorang laki-laki tampan dengan switer moca dan seragam di keluarkan tas yang di sampirkan di bahu kanannya, Satria berjalan menelusuri lorong sekolah untuk menuju kelasnya, dia berpaspasan dengan Kenzo yang hendak menuju ruang lab. Kenzo dan satria saling tatap seolah tidak asing di antara mereka berdua.
Mulai hari ini Satria masuk di sekolahnya nya Kenzo, dia di daftarkan oleh Papahnya, Kenzo dan satria terpaut hanya 5 bulan dan yang lebih tua adalah Satria kaka dari Kenzo.
" Kenzo!" ucapnya dengan nada tak menyangka.
"Satria. Lo kapan nyampe?" tanya Kenzo, sebenarnya kenzo sudah tau satria akan kembali ke jakarta namun dia tidak menyangka akan satu sekolah denganya.
"Kalo mau ngobrol jangan disini gak enak kita di liatin banyak cewek-cewek!" ujar Satria, sedari tadi memang banyak yang memperhatikan Kenzo dan satria dengan kagumnya ada juga yang bertanya-tanya apa mereka berdua saling kenal?
Mereka berdua tengah berada di kantin. Kenzo dan Satria memilih meja paling pojok agar tidak ada yang mendengar kan percakapkan mereka, untung saja kantin masih sepi dan hanya beberapa siswa yang berdatangan.
"Gue nyampe jakarta tadi malem," Satria membuka suara."Terus sekarang lo tinggal di rumah Papah," tanya Kenzo.
" Iyahlah Ken siapa lagi yang bakal ngurussin Papah sedangkan anaknya cuman ada dua gue sama lo, sedangkan lo aja setelah ngebunuh mamah lebih milih tinggal sendiri!" ujar Satria dengan sinis.
" Lo masih aja salah paham Sat, bahkan lo gak liat kejadian nya kaya gimana gue gk mungkin dan gak pernah bunuh Ibu kandung gue sendiri!" jelas Kenzo lirih ada rindu di matanya.
Satria teridiam melihat raut wajah sang adik dengan sendu, dia juga sangat merindukan sosok adik yang dulu periang dan sekarang malah mengurung diri dan suka menyendiri, mungkin hanya Gio dan Revan yang mau menjadi sahabatnya.
"Gue gak butuh penjelasan apa-apa yang gue tau lo pembunuh!" tegas Satria lalu pergi meninggal Kenzo.
Kenzo menatap kepergian kakaknya sampai kapan Satria terus begini? Kejadian 5 tahun lalu dan sampai sekarang Satria masih belum mempercayai nya bahkan Kenzo lah yang paling menderita atas kejadian kepergian ibundanya.
Flashback on.
Di sebuah pasar mall seorang ibu dan anak sedang asik berbelanja setelah nya mereka keluar untuk menuju parkiran tapi kenzo merajuk ingin minta di belikan kelinci yang ada di sebrang jalan.
" Mah Kenzo pengen kelinci itu," tunjuk kenzo dengan tangan mungilnya.
" Iya sayang nanti yah," ucap Sari.
" Ih mamah pengen sekarang," rengeknya.
" Yaudah-yaudah tunggu di sini yah jangan kemana-mana," ujar Sari.
" Oke mamah cantik," Kenzo memberi dua jempol tanganya Sari di buat gemas dan mengusap pucuk rambut Kenzo.
Saat menyebrang jalan Sari melihat sosok laki-laki yang dia kenal dengan perempuan lain, itu adalah Ardhi suami sari yang tengah asik bermesraan, Sari menangis menatap suaminya bermaib dengan perempuan lain di belakang nya tak sadar sedang menyebrang mobil besar dari arah kanan dengan sangat cepatnya menabrak Sari hingga terpental cukup kencang dan jauh.
"Aaaahhhkkkkkkkkkk," teriak Sari.
Kenzo di buat kaget dengan suara ituh dan berlari menghampiri kerumun.
"MAMAAHHHH!" teriak Kenzo histeris melihat mamahnya yang cukup memprihatinkan darah segar keluar sangat banyak dari kepala, hidung,telinga,dan juga mulut.
![](https://img.wattpad.com/cover/273414164-288-k259848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KENSAHRA [REVISI]
Fiksi Remaja" Gue sayang sama lo ra, tapi rasa sayang gue lebih untuk orang yang sangat berarti dalam hidup gue" " Aku gak mungkin memilih salah satu dari kalian, aku enggak mau rusak persaudaraan kalian sebagai saudara kandung, aku juga cinta sama kamu tapi en...