Rumah rasa kebun binatang

69 13 1
                                    

Jangan lupa buat votee

Happy reading!!



"HUWAAAAA"

Sore yang adem seadem adem sari tiba tiba berubah ricuh saat Wonyoung berlari keluar rumahnya sambil berteriak minta seblak.

Eh maksudnya minta tolong.

Wonyoung sore ini udah mau dijodohin aja sama anak tetangga.

Padahal ngeliat sosoknya pun Wonyoung belum pernah.


GEDUBRAK JEDER!!


Saking paniknya, Wonyoung ga sengaja nabrak Soobin yang lagi kospley tiang listrik di sebelah orang nge date. 

"Apasii ganggu gua liat orang pacaran bae."

"Liat orang pacaran matamu. Lah itu cewenya lu kasih apa dah di kantong..."

Si cewe yang lagi pacaran tadi langsung berteriak seraya mengibas ngibaskan pakaiannya.

"Sayanggg, ada kecoaaa."

"Tenang aja sayang, saya akan menyelamatkan anda."

Kecoanya terbang.

"Lari sayangg. Sebelum kecoanya mendarat"

Soobin sama Wonyoung cuma melongo aja ngeliat 2 pasangan indosiar ini.

"Drama banget anjir." gumam Wonyoung.

"Napa belom gua rekam. Lumayan jadi bahan gib- BTW TADI NAPA NABRAK NABRAK?!"

Wonyoung cuma nyengir doang. Ga berani bantah. Soobin kalau marah serem bet buset. 

"Anu..."

"Anu anu apaan?! Dahlah, kita hariini ada rencana nginep di markas."

Markas geng ini ga jauh jauh amat kok dan terletak di ujung komplek yang jauh dari emak emak.

Wonyoung baru liat depannya aja udah ada firasat firasat gaenak.

Ditambah lagi beberapa suara ricuh yang tampaknya berasal dari dalam rumah.


"Piyama kotak kotak!"

"Garis garis!!"

"Kotak kotak!!!"

"Garis garis!!!"

"KOTAK KOTAK!!"

"GARIS GARIS!!"

"Ayo taruhan siapa yang menang duluan."

Dan benar saja. Soobin baru membuka pintu dan sudah terjadi keributan besar.

Masalahnya cuma karena perbedaan piyama.

Yena yang datang dengan piyama kotak kotak item putihnya, dan Yeonjun dengan piyama biru garis garisnya.

Gabut kali sampe piyama dipermasalahin.

"Gelud, gelud, gelud!!" Yujin langsung beranjak dari sofa dan mulai manas manasin suasana.

Berakhir semua ngikutin teriakan Yujin tadi

"Gelud ayoo!!"

"Sekali kali gelud gpp lah ya."



Untung saja Soobin sudah mengetahui solusi agar teman temannya dapat jinak kembali.

Ia buru buru membuka aplikasi gopud dan memesan 2 box pizza.

Soobin terpaksa menunggu di depan pagar dengan Wonyoung.

Rumah bisa terbilang terlalu ricuh untuk mereka masuki.

Wonyoung menoleh ke belakang dan melihat sekilas Minju yang terbungkus selimut ditarik mengelilingi dapur.

"Gopudnya kapan sampe sih."

Terdengar lagi suara orang kejedot. Sudah pasti itu Minju. 

5 menit kemudian seseorang dengan jaket hijau membawa 2 box pizza datang.

Soobin sengaja memberi bapak tersebut tip 500 ribu karena telah mengantar pizza secepat mungkin.

Soobin berbalik dan sudah melihat bantal sofa melayang keluar dan nyaris tercebur ke kolam. 

Kalau gak Beomgyu ya Yujin.

Karena kelamaan, Wonyoung langsung menyambar 2 box pizza tersebut dan buru buru masuk ke dalam.

"GESS ADA PIZZA!!"

"PIZZA?!"

Seketika suasana sunyi. Senyum Wonyoung merekah. 

"Ambilnya pelan pelan ya." ujarnya seraya meletakan box tersebut di meja ruang tamu.

Semuanya menjadi damai kembali.

Soobin bernafas lega. Sebenarnya ia sudah hafal sikap hyungnya yang emang emosian.

Ga heran lagi sih tiap hari Yeonjun sama Yena gelud tentang masalah masalah kecil.

Contohnya piyama tadi.

Padahal mereka berdua yang paling tua disini T_T

Meski rada rada gini, mereka tetep care kok sama yang lain.

Cuma kalau ada yang mancing, yaudah, gelud lagi.


Setelah dua box pizza habis tanpa sisa, semua langsung terdiam di tempat karena kekenyangan.

Baru beberapa menit kemudian, Chaewon menyahut.

"Ges, mau nobar film horror gak?"

"GA-"

"AYOK SIAPA TAKUT."

Minju belum saja selesai ngomong Hueningkai udah teriak duluan.

Mana filmnya The Unholy. Rasanya mau resign aja dari bumi.



"Unnie tumben gak takut" bisik Minju ke Chaewon yang mulai memilih milih film di TV.

"Gak lah. Kan hantunya udah ada di sebelah gua."

Dan yang dimaksud Chaewon adalah Soobin.

"Menghantui hatimu~"

"Sorry, I'm an anti-romantic~"

Akhirnya setelah beberapa menit mencari film Chaewon menemukannya secara tidak sengaja di beranda.

Hueningkai berjalan kearah saklar.


Klik!


Jeglek!!


"Perasaan ini tombol buat matiin lampu ruang tv. Bukan buat matiin lampu 1 komplek."

Tidak hanya lampu rumah mereka saja yang mati. 

Satu komplek mulai heboh karena tiba tiba listrik padam.

Hueningkai menatap kasian keluar rumah.

Tidak, bukan kasian ke orang orang yang panik diluar. 




Tapi ke yang lagi berak. 





Anti-RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang