04. You

21 4 2
                                    

"Maaf, tapi apakah aku mengenal mu?"

Itulah jawaban Hyo Ji yang keluar 15 menit yang lalu. Ia gugup, tentu saja. Semua pasang mata memandang nya saat lelaki ini menolongnya.

Sudah hampir 30 menit Hyo Ji duduk diam dengan lelaki yang menolong nya tadi. Tak ada pembicaraan spesial ataupun sekedar basa basi. Mereka hanya duduk diam membisu tanpa ada yang berani memulai percakapan.

Lelaki itu hanya mampu tersenyum kecil mengingat tanggapan Hyo Ji yang mempertanyakan dirinya. Hyo Ji yang melihatnya tersenyum sedikit bertanya-tanya sendiri di dalam dirinya "Apa lelaki ini sudah gila?"  Batin Hyo Ji sampai suara baritone itu membuyarkan lamunan Hyo Ji.

"Jadi kau benar tak mengenal ku yah." ucapnya sedikit kecewa. Baru saja ia akan mengatakan namanya tiba-tiba Minji datang dan berteriak.

"Hyo Ji !!" panik Minji.

"Hey apa? ada apa?" Bingung Hyo Ji.

"Ada yang luka? Astaga, kenapa sikap ceroboh mu itu masih sangat permanen." keluh Minji. Ia sebenarnya sudah tak tahan akan sikap ceroboh sahabat nya ini. Tiap kali bertemu Hyo Ji pasti ada saja yang Hyo Ji lakukan, sesuatu yang tak berfaedah contohnya.

"Jangan berlebihan, aku tidak apa-apa." Hyo Ji berusaha meyakinkan Minji jika dirinya memang baik-baik saja. Dirinya bahkan berputar memperlihatkan kepada Minji bahwa dirinya masih dalam keadaan baik tanpa lecet sedikitpun.

"Terima kasih Taehyung, aku tidak tau jika tidak ada dirimu pasti akan ada bekas luka yang tertinggal di lutut nya itu." Minji berbalik setelah memastikan Hyo Ji baik-baik saja. Ia berbicara kepada lelaki yang ia sapa sebagai Taehyung.

"Tidak masalah Minji, lagi pula ini hanya sedikit sambutan untuk teman lama."  Ujarnya sambil memperhatikan box smilenya. Bohong jika Hyo Ji tidak terpesona dengan senyum itu
"Senyumannya unik." setidaknya itulah yang Hyo Ji katakan di benaknya.

"Kalau begitu aku permisi." Pamit Taehyung.
"Minji sekali lagi selamat yah! Sampaikan salam ku pada Ji-Sung Hyung."  Taehyung pun berlalu meninggalkan mereka berdua.

"Aauhh! Mengapa aku dicubit?"

"Kenapa tidak menelepon ku jika sudah sampai?" Oceh Minji.

"Kau itu sibuk. Aku tau." Minji memutar bola matanya malas. Selalu saja ada jawaban dari pertanyaan untuk Hyo Ji. Minji tak sanggup jika harus berdebat dengan Hyo Ji. Hyo Ji seakan punya seribu macam alasan untuk mengelak.

"Dan kau.." Minji kembali bertanya sambil megarahkan telunjuk nya di hadapan Hyo Ji "Mengapa bertanya begitu kepada Taehyung?"

"Apa? memangnya apa?"

"Ck, suara mu sangat keras saat bertanya." Minji memperagakan sikap Hyo Ji terhadap Taehyung tadi.

"Maaf apa aku mengenal mu?"

"Pertanyaan bodoh macam apa itu?" Ejeknya.

"Aku memang tidak mengenal nya. Memangnya dia siapa? Anak presiden? Aset negara? Bukan kan." Bela Hyo Ji. Bagaimana ia bisa mengenal lelaki yang bernama Taehyung itu sedangkan ia baru kembali ke Korea setelah 10 tahun lamanya.

"Kau ini benar-benar, kau.."

"Minji!"

"Eoh?" Baru saja Minji akan mengomeli Hyo Ji tiba-tiba Ji-Sung datang untuk mengajak Minji kembali. Ji-Sung adalah suami Minji. Pria inilah yang Minji nikahi.

"Ayo!" Ajak Ji-Sung. "Semua tamu mencari mu."

"Baiklah." Jawab Minji, tapi sebelum itu ia kembali berbalik ke Hyo Ji "Dan kau nona tetaplah disini. Kau masih berutang banyak penjelasan padaku."

"Iya iya. Sana pergi." Usir Hyo Ji dengan nada pasrah. Ia tau Minji masih ingin bertukar cerita dengan nya. Hyo Ji sudah menghapal mati tingkah laku sahabat kecil nya itu. Minji tak akan berhenti jika itu belum sampai ke akar-akarnya.

*****

Sementara disini terlihat dua orang lelaki yang disapa sebagai Jimin dan Jungkook yang dimana terus mengikuti lelaki didepannya yang berjalan sangat cepat. Hingga mereka benar-benar sampai di tempat yang mereka tuju.

"Hyung, ada apa mencari kami?"  Jimin to the point

"Aku? tidak!" Jawab lelaki itu. Yang disapa sebagai Seokjin.

"Tapi Yoongi Hyung bilang kau..." Jungkook menggantungkan sedikit kalimat nya, lalu melihat ke arah Yoongi seakan meminta penjelasan.

"Ahh, aku mungkin salah dengar." Ucap Yoongi santai seolah menjawab kebingungan Jungkook.

"Apa!" pekik Jimin tak percaya.
"Hyung kau ini." keluh Jimin. Ia masih memikirkan bagaimana nasib wanita tadi.

"Aku harap dia tidak kerepotan membersihkan gaunnya." Batin Jimin.

Saat Jimin masih memikirkan keadaan Hyo Ji. Taehyung datang dengan wajah lesu nya. Ia meminta kepada Hyung nya untuk segera pulang. Taehyung merasa dirinya kelelahan.

"Baiklah ayo pulang. Lagipula kita masih ada scedule untuk meeting sore nnti." Ucap Hoseok sambil meletakkan gelas minumnya di meja tamu. Hoseok sudah puas menikmati berbagai makanan & minuman bersama Seokjin sejam yang lalu. Hoseok memang bertujuan datang hanya untuk makan. Itulah kebenarannya.

"Kemana Namjoon Hyung?" Tanya Jungkook. Sedari tadi memang Jungkook terlihat seperti mencari seseorang.

"Ahh, dia berada di dapur." Celetuk Seokjin. Jungkook yang terlihat tidak mengerti hanya mampu mengerutkan keningnya. "Seperti yang kau duga Namjoon mematahkan pegangan gelas dan dia sedang berusaha mencoba perbaiki nya." Seokjin mencoba untuk menjelaskan
"Walaupun aku tahu hasilnya akan sia-sia." ditutup dengan kalimat yang membuat semua menyengir tertawa.

Siapa yang tidak tau kebiasaan Kim Namjoon selalu merusak barang apapun yang dia sentuh bahkan julukan God Of Destruction masih sangat melekat padanya. Tapi tenang saja, jika Namjoon sangat hobi merusak barang maka berbeda dengan Yoongi. Yoongi mempunyai keahlian memperbaiki barang-barang yang di rusak Kim Namjoon. Hidup itu harus balance bukan? 

"Hyung sudah selesai?"
Tanya Jimin yang baru melihat Namjoon keluar dari dapur.

"Aku pikir itu belum selesai." Jawab Namjoon seakan berfikir yang dia lakukan tadi.
"Tapi kokinya mengatakan sudah cukup." Jedanya. "Piringnya ternyata bisa melekat dengan pegangan gelas. Wah, aku sungguh tak tau bisa seperti itu ternyata." Jelas Namjoon yang sedang menjelaskan hasil karyanya tadi.

Sial!
Taehyung yang sedang meminum air putih hampir saja menyemprotkan airnya ke wajah Jungkook yang ada di depannya. Taehyung hampir tersedak karna penuturan Namjoon.
Bisa Taehyung dipastikan bahwa Hyungnya itu salah merekatkan benda, dan koki nya pasti pusing dan tak enak hati mengusirnya secara langsung makanya beralasan dengan sudah cukup agar Namjoon segera meninggalkan dapur sebelum terjadi kekacauan lebih parah lagi.

"Oh yah, Hyung tadi aku melihat jas mu di.." Belum sempat Namjoon menyelesaikan kalimatnya Yoongi langsung menyambar kunci mobil di tangan Seokjin lalu bergegas pergi lebih dulu.

"Ya! katanya ingin pulang!" Teriak Yoongi saat sudah berada di ambang pintu gedung acara.

"Ayo!" Serunya sekali lagi.

Taehyung dan Jungkook yang baru tersadar langsung bergegas berlari kecil menuju pintu keluar. Seokjin & Hoseok yang begitu senang karna bukan mereka yang harus menyetir, Sedangkan Namjoon tampak berfikir melihat tingkah laku Yoongi yang tidak seperti biasanya.

"Mengapa dia sangat aneh."

Tanyanya pada Jimin. Jimin yang ditanya hanya menaikkan bahunya yang berarti dia tak tahu apapun. Lalu berjalan mendahului Namjoon yang nampak terus berfikir di belakang.

"Mereka benar-benar aneh." monolog Namjoon.



Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang