Dicafe samping agensi hybe label ketiga pemuda bertemu memakai private room karna tidak mungkin jika mereka bertemu dan membicarakan hal yang udah menjadi rahasia bertahun tahun di tempat umum itu akan mengambil resiko yang sangat besar
"Jadi gimana perkembangan nya?" Tanya sunwoo membuka topik pembicaraan , soobin menghela nafas berat dia tidak yakin informasi yang dia dapet itu bener apa ngga
"Gue gatau ini bener atau ngga nya, flashdisk god's eye itu berpindah pindah tempat yang gue denger sih gitu waktu cuti seminggu itu gue memilih pergi ke Amerika"
"Ngapain?" Tanya Jeno
"Ke gedung CIA lah apa lagi, inget loh ya god's eye itu terhubung ke semua negara koneksi nya banyak kalian tau sendiri kan Amerika itu ibaratkan kaya sihir gitu lengkap semua apapun yang kita mau mereka bisa mengabulkan semua maka dari itu gue pergi kesana"
"ya kalian tau? Ternyata god's eye gabisa di jangkau lebih jauh dengan alat alat yang CIA punya dan yang gue bingung disaat lagi lacak pasti semua ke blokir ga menutup kemungkinan orang yang megang god's eye selalu memblokir penggunaan yang mencoba masuk dan ngehack langsung ke data god's eye" jelas soobin, Jeno mengusap wajah nya kasar mencari keberadaan god's eye selama 10 tahun ga ketemu ketemu
"Kaya nya kita yang harus turun jalan langsung" celetuk Jeno, sunwoo tersedak air yang ia minum setelah mendengar perkataan saudaranya dengan sigap soobin menepuk nepuk sunwoo
"Lo gila jen nyokap bokap gapernah ngasih tau public tentang anak nya sendiri lebih tepatnya bukan ga pernah sih tapi ga mau ngenalin kita ke public mengingat mereka orang penting" ujar sunwoo tak percaya akan usul Jeno
"Bahkan bokap nya soobin aja ga pernah ngepublis tentang anak nya sendiri Jen" lanjut sunwoo
"Gue dapet kabar dari Eric pihak polisi masih ngelanjutin masalah kematian nyokap bokap dan mereka nemuin satu map yang isinya kartu keluarga yang terbakar dan hanya tersisa nama Eric yang terlihat disana" jelas Jeno
"Masa iya orang tua kalian bawa kartu keluarga disaat lagi bertugas, buat apa coba?" Tanya soobin bingung
"Gatau lah anjir stress gue lama lama" ucap sunwoo menidurkan kepalanya di meja dengan tangan nya sebagai alas
"Mungkin ga sih god's eye itu ada di sekitar kita" sahut soobin, sunwoo mengangkat kepalanya menatap soobin
"Gue juga mikir gitu, dan mungkin aja sih mereka sambungin semua koneksi buat ngawasin kita doang" ujar sunwoo menatap keduanya , sedangkan Jeno dan soobin saling tatap dan mengangguk bersamaan
"Bisa jadi sih tapi kita gatau juga kan, By the way Minggu depan kita ke LA kan ya?" Tanya Jeno , sunwoo mengernyitkan dahi nya bingung
"Lah ngapain kesana emang kita ada schedule disana?" Tanya sunwoo balik , soobin menoyor kepala sunwoo greget terkadang teman nya yang satu ini bisa bodoh dan pintar diwaktu yang bersamaan
"Lo lupa? Kita ada acara dan grup kalian masuk line up disana" dengus soobin , sunwoo menepuk jidatnya lupa kebanyakan main sama para member theboyz jadi gini nih
"Mau nyoba mulai dari awal lagi? Mumpung Minggu depan lagi di LA, well terserah sih mau apa ngga kapan lagi kan kita turun jalan 7 tahun kita vakum" tanya Jeno tersenyum , keduanya mengangkat bahu nya tidak tahu udah keburu males buat turun ke jalan
....
Masih ditempat yang sama yaitu dorm straykids bedanya semua member ikut berkumpul diruang tamu sedangkan ketiga nya sibuk dengan laptop yang berada dipangkuan hyunjin tapi mereka bertiga ga sabar percakapan mereka itu masih terdengar ke telinga para member straykids
KAMU SEDANG MEMBACA
GOD'S EYE||| 00L
Actionbukan rahasia public jika kelimanya pemuda ini saling berteman satu sama lain , tapi bagaimana jika kelima nya adalah satu darah atau bisa disebut kembar Lima apa public akan percaya akan fakta itu?