"Pertemuannya memang singkat, namun rasa ini benar-benar nyata dan melekat di dada. Aku harap kita akan terus seperti ini, bersama."
- Pacarku Gaada Akhlak! -
***
Kisah ini berawal saat Masa Orientasi Siswa (MOS) dulu. Seorang anak lelaki dengan wajah songong dan penampilan urakan nampak acuh tak acuh memperhatikan senior di depan sana.
Beberapa senior sedang menjelaskan aturan dan peraturan apa saja yang harus ditaati selama MOS berlangsung. Maklum saja, ini hari pertama mereka mengikuti MOS.
"Pencitraan cuih!" Gumamnya lirik namun masih bisa didengar oleh gadis disebelahnya.
Sang gadis yang mendengarkan itu hanya memutarkan mata malas. "Lo bisa diem nggak? Daritadi ngoceh mulu, berisik nih!"
"Njir, lo manusia atau bidadari? Cantik banget buset." Bukannya menghentikan ocehannya, si anak lelaki itu malah menggoda gadis disebelahnya.
"Lo mau gue pukul?" Geramnya penuh penekanan.
"Tangan kosong kalo berani!"
***
Di kulkas ada tomat, bertemu lagi dengan Ipip. Sebenarnya pengin sih nerusin cerita yang onoh, banyak yang komplain juga. Tapi, hati dan otak Ipip tidak sinkron sehingga Ipip memutuskan untuk melanjutkan cerita ini yang sebenernya sudah hampir lumutan karena kelamaan di draf. Oke skip nggak penting.
Semoga suka🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Gaada Akhlak!
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika cewe barbar, tomboy, pemarah bertemu dengan cowo super bobrok, pemaksaan, menyebalkan dan onar? "Daripada ngoceh nggak jelas, mending lo jadi cewe gue!" Ujarnya santai seraya menatap intens gadis dihadapannya. "Diripidi ngicih...