PGA - 2

21 6 0
                                    

"Gue benci cowo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue benci cowo!"

- Auristela Zemira -

***

"Brengsek! Berani-beraninya dia cium-cium gua kaya tadi! Sial rasanya gue bener-bener pengin nangis!" Geramnya seraya mencuci mukanya. Bisa dihitung sudah hampir 20 kali ia melakukan kegiatan itu hanya demi menghilangkan jejak cowo mesum tadi.

"Huuuaaa mamah, pipi Lala nggak perawan lagi!!" Teriaknya penuh frustasi dengan nafas yang memburu.

"Awas aja, ya! Dasar manusia biadap! Mesum banget anjir!" Gumamnya dengan pandangan yang syarat akan dendam.

Oke. Mulai hari ini, detik ini, menit ini, jam ini, Auristela Zemira menyatakan bahwa cowo sialan tadi adalah musuhnya!

"Benci! Benci! Benci!"

***

"Lala, lo darimana aja sih? Gue daritadi nyariin lo ke perpustakaan," dengus gadis di sebelahnya.

"Lo mikir dong, gue mana pernah nginjakin kaki indah gue ke perpustakaan. Lo mau gue mati gara-gara baca buku?" Geram gadis yang dipanggil Lala tadi.

Namanya Auristela Zemira atau yang sering kali dipanggil Lala. Bintang emas yang mempunyai melodi lagu yang indah, begitulah sekiranya arti nama tersebut. Anak tunggal dari pasangan Abraham Ghifari dan Kinara Mauletta.

Gadis cantik berwajah jutek yang hobinya marah-marah. Bukan cuma itu, Lala kalau ngomong nggak pernah mikir dulu kalau omongannya nyakitin lawan bicaranya atau nggak. Maka dari itu, kebanyakan orang enggan buat deket-deket sama Lala karena takut mulut merconnya nyakitin hati mereka.

***

"Selamat pagi, anak-anak!" Sapa seorang guru bertubuh gempal dengan kacamata tebal yang bertengger manis di hidung peseknya.

"Pagi, Bu!" Jawab mereka serentak.

"Perkenalkan, nama saya Bu Nana. Saya disini guru Fisika sekaligus wali kelas kalian." Ujar Bu Nana.

"Karena hari ini merupakan hari pertama kalian resmi menjadi murid dari SMA Bima Sakti, maka seperti yang sudah terjadwalkan. Hari ini kalian masih bebas melakukan apapun asal itu tidak melanggar peraturan sekolah." Jelasnya.

"Baik, Bu." Jawab mereka serempak.

Setelah perkenalan yang cukup singkat itu, Bu Nana berlalu meninggalkan X MIPA 3 membuat keadaan kembali heboh. Ya, gimana nggak heboh kalau gurunya aja ngasih pengumuman gitu.

Persetan sama perkenalan itu, yang terpenting saat ini jam kosong.

"Lo mau kemana?" Tanya Lala kepada sahabatnya seraya mendongakan kepala karena Sefia yang sudah beranjak dari duduknya.

"Mau cuci mata nyari cogan," ujar Sefia seraya membenarkan ikatan rambutnya. Ikatan rambut yah bukan Ikatan Cinta.

Mendengar ucapan yang dilontarkan sahabat semasa cebongnya itu, Lala hanya merotasikan kedua bola matanya malas.

"Apaan banget sih, kaya lo cantik aja sok-sokan nyari cogan." Tandasnya.

"Huaaa Lala mulutnya minta gue sumpel pake kaos kaki nih!!" Geram Fia frustasi.

"Bacot! Udah sono lo pergi yang jauh!" Usir si gadis jutek tersebut.

Namanya Sefia Aqila Salma, gadis manis yang selalu setia kepada Lala. Sahabat Perkecebongan kalo Lala memanggilnya. Entahlah, hanya saja mereka sudah bersama sejak keduanya baru saja brojol ke dunia.

Setelah kepergian Sefia, Lala kembali menelangkupkan kepalanya ke atas meja dan bersiap untuk melanjutkan mimpi paginya.

To be continue

Tetap nulis walau nggak ada yang baca! Semangat!

Pacarku Gaada Akhlak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang