-Di kamar GunturSore ini wajah Guntur terlihat suntuk, hatinya tidak begitu tenang memikirkan pertemuannya dengan calon istrinya nanti malam tepat pukul sembilan.
"Aaaaarrrrggghh,"teriak Guntur kesal di dalam kamarnya.
"Mengapa harus ada perjodohan gila ini si," ucapnya kesal.
"Semoga saja ini pilihan Mama dan papa adalah hal yang terbaik bagi gue,"ucap Guntur pada dirinya sendiri.
-Di Kamar Sauna
Setelah selesai mandi, Sauna tampak sedih. Ia tidaklah ingin dijodohkan. Ia hanya ingin menikah dengan orang yang dirinya cintai. Dan Sauna berpikir keras untuk mencari cara agar calon mempelai pria -nya mau membatalkan perjodohan ini. Ia sempat berpikir ingin kabur.
Sauna menggelengkan kepala berulang kali,"Jangan! Yang ada Lo nambah beban ayah dan bunda,"ucapnya pada diri sendiri.
Tiba-tiba pintu kamarnya seperti ada yang mengetuk.
Tok Tok Tok
"Masuk!"
Yang muncul rupanya kedua kakaknya, Velo dan Biya. Mereka tersenyum manis pada Sauna. Kemudian mereka menghampiri Sauna.
"Lho, kok, belum ganti baju sih, dek?"tanya Velo yang melihat Sauna hanya memakai baju handuk dan rambutnya terlihat basah.
"Baru selesai mandi,"Ucap Sauna.
"Ya udah, kita bantuin dandanin kamu ya?"kata Biya.
"Hm,"jawab Sauna datar.
Velo dan Biya pun beraksi. Dan Sauna sudah tahu bila urusan dandan pasti mereka berdua akan mengacak-acak kamarnya terutama yang dilemari.
Velo mengambil dua atau tiga pakaian milik Sauna dari lemarinya. Kemudian ia menyuruh Sauna mencoba pakaian itu. Alhasil nggak ada yang cocok menurut Velo.
Huft
Sauna menghela nafas dengan pelan. Ia punmenggembungkan pipinya untuk sesaat. Ia hanya melihat Velo yang sedang sibuk memilihkan dressyang cocok untuk dirinya.
"Zira, coba kamu pake dress yang warna biru muda."Ucap Velo yang masih memperhatikan dress yang berwarna biru muda.
Sauna pun memutar bola matanya ,"Ini yang terakhir, titik."tegasnya.
"Iya, deh. Kakak janji,"Ucap Velo yang menunjukkan dua jari dengan kata piis.
Sauna memakai sebuah dress yang telah dipilih oleh Velo. Kemudian ia berputar-putar.
"Good,perfect."Velo mengacungkan jempol.
"Tinggal bagian gue, urusan make up."ucap Biya.
Sauna pun disuruh duduk di depan cermin. Polesan demi polesan, tangan Biya mulai merias wajah Sauna. Sauna yang duduk di kursi dan dirias oleh kakaknya, ia merasa diperlakukan seperti ratu sehari.
"Yang natural aja, Kak Bi."Ucap Sauna.
"Yang menor juga boleh, siapa tau mau ikutan kek artis Indonesia yang menornya, Maasha Allah."Ucap Biya .
Sauna pun menggelengkan kepala. Ia tak suka memakai make up yang menor. Sebab memakai make up menor kayak orang badut.
"Btw, dek, kamu takut ngga si kalau wajah calsu kulitnya keriput?"ucap Velo yang menakuti -nakuti Sauna.
"Calsu apaan tuh kak?"tanya Sauna.
"Calon suami,"Sahut Biyam
"Ah, nggak mungkinlah, kak. Kata ayah usianya baru 29 tahun,"ucap Sauna positif thinking.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku My secret Husband ✔(Segera End)
Teen FictionBiasakan buat mantengin cerita ini agar nggak ketinggalan alur ceritanya ya preen.. Kalau bisa ya, jangan lupa buat ditambahkan dalam perpustakaan ya.. Aku hitung ya... 1. 2. 3. Aelah, yang belum menambahkan cerita ini dalam perpustakaa...