"Ziraa, itu mungkin karena di depanmu itu nyata, Guntur."ucap Erik.
Sauna pun menghela nafas panjang
"Oke-oke, ayah, bunda, Tante Lea dan Om Eshal, Zira minta izin untuk berbicara sebentar secara pribadi dengan Bapak Guntur."Lerai Sauna yang malas berdebat.
"Oh tentu saja, Zira, Silahkan!"jawab Lea. Eshal dan Lea dapat menangkap gelagat kesopanan Sauna tidak terlalu buruk. Mereka sudah paham dibalik pakaian Sauna yang terkesan sexy dan juga tidak senonoh, mereka masih bisa menangkap rasa hormat dan sopan santun Sauna terhadap orang tua.
Sedangkan Lesa berbicara pada Bi Nani."Tolong temani mereka berbicara ya,"ucapnya. Karena ia paham bahwa seorang lelaki tidak boleh berduaan dengan seorang perempuan takutnya terjadi fitnah.
"Baik nyonya,"ucap Bi Nani.
"Ya sudah, saya izin, ya Om Erik Tante Lesa, Mama dan papa,"Ucap Guntur.
Sauna pun menarik bajunya Guntur dan membawanya ke taman. Saat sampai di taman, Sauna duduk dengan sembarang di sebuah bangku kayu panjang. Sedangkan Guntur tetap berdiri dan memberi jarak mereka agar tetap ada batas.
Terlihat dress mini yang dikenakan Sauna makin naik, dan itu memperlihatkan paha mulusnya yang makin menantang. Guntur yang tak sengaja melihatnya, ia menelan ludah dengan cepat, dan menenangkan pikirannya agar tetap berpikir jernih.
"Ya Allah, ini gadis sengaja nyiksa orang apa gimana?Kenapa pakai pakaian yang kurang bahan yang kayak gitu?"ucapnya dalam hati.
"Pak, saya mau bapak batalin perjodohan ini,"pinta Sauna.
"Saya tidak mau, kalau mau batalin, silahkan kalau mampu protes dengan papa saya dan Om Erik. Saya rasa kamu tidak akan bisa, percuma, keputusan mereka sudah bulat."
"Tapiii paak.... saya tidak pantas bersanding dengan bapak, saya masih kecil dan saya masih kuliah lalu lihatlah pakaian yang saya kenakan, sangatlah tidak pantas bila disandingkan dengan bapak yang seorang dosen tampan dengan segala kesantunannya."Ucap Sauna menatap lekat Guntur.
"Maaf demi bakti saya terhadap orang tua saya maka saya akan menuruti perjodohan ini,"
Sauna pun menghela kasar,"Astaga,percuma pakai pakaian kek gini, Ternyata doi nya tetep kekeh."
"Lalu gimana dengan kuliah saya?"
"Mengenai kuliah, kamu masih tetap bisa kuliah selama saya menjadi dosen kamu. Dan juga mengenai usia kamu itu tidak menjadi masalah bagi saya. Toh, dari segi usia sudah mencukupi, serta pantas atau tidak pantasnya kamu mendampingi saya, maka saya akan mencobanya, saya suka yang ekstrim,"Ucap Guntur dengan datar. Kemudian ia melepaskan jas almamaternya dan memberikannya kepada Sauna,"Pakai,"ucapnya.
"Buat apa?"jengah Sauna.
"Tutupi bagian tubuhmu yang seharusnya tidak pantas dilihat oleh mata saya,"
Lama kelamaan Guntur tak kuasa untuk tidak melihat ke arah sana dan ia mulai risih lihat paha terbuka itu, yang sudah sukses sedikit demi sedikit menggoyahkan benteng nafsunya.
"Apa maksud bapak , menutupi bagian tubuh yang tidak pantas dilihat?"protes Sauna.
"Aurat,"ucap Guntur.
"Heeh, bapak Guntur Bejibun bin Mujidin. Katanya tadi suka yang ekstrim, tapi kenapa malah menutupi tubuh saya?tak berani melihat karena takut dosa ataukah bapak yang munafik?"Sauna berdiri lalu berjalan mendekati Guntur dan dengan berani Sauna menatap wajah Guntur.
"Bukan masalah berani atau tidak berani. Ini persoalan pantas atau tidaknya. Bila kamu ingin tahu keberanian saya, kelak ada saatnya nanti kamu kewalahan dalam urusan melayani saya ,"tegas Guntur yang setengah berbisik di telinga Sauna, lalu pergi meninggalkan Sauna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku My secret Husband ✔(Segera End)
Teen FictionBiasakan buat mantengin cerita ini agar nggak ketinggalan alur ceritanya ya preen.. Kalau bisa ya, jangan lupa buat ditambahkan dalam perpustakaan ya.. Aku hitung ya... 1. 2. 3. Aelah, yang belum menambahkan cerita ini dalam perpustakaa...