Wonder Cat (Kurooi) || [End]

• Chapter 2 : Tetsuro •

WONDER CAT
Happy Reading♡

•••☆•••☆•••☆•••

Aku menjatuhkan handuk yang baru saja kugunakan untuk mengeringkan rambut basahku

Mataku melebar melihat sosok pemuda dengan telinga kucing dan ekor kucing duduk sambil tersenyum di ranjangku

"Si-...."

"Siapa kau?!!!!"

•
•
•

Beberama menit yang lalu...

Aku menyalakan Shower dan air hangat kemudian mulai membasahi seluruh tubuhku

Nama... nama yang cocok untuk kucing hitam itu... apa ya? Bagaimana kalau Makio? Atau Cookie?

Tidak! Kurasa nama-nama itu cocok untuk anjing... oh atau aku namakan Nyanko?? Itu seperti nama Yokai sih... jangan!

Ah!!! Aku menyerah aku mungkin akan browsing untuk mencari nama yang bagus...

Aku segera mengambil shampoo dan sabun kemudian segera menyelesaikan mandiku dengan cepat

Beberapa menit kemudian aku selesai dan mengambil handuk kecil yang biasa kugunakan untuk mengeringkan rambutku. Kemudian pergi keluar kamar mandi

Sesaat aku mematung melihat sosok aneh duduk santai di ranjangku sambil tersenyum miring

"Huaaaaa!!!"

•
•
•

Aku mengambil tongkat bisbol di dekat lemariku, sebagai pembelaan diri ancang-ancang jika dia perampok atau pembunuh bayaran yang ingin melukaiku

Ingin sekali aku menghubungi Iwa-chan saat itu karena sangat panik, tapi sayangnya ponsel-ku berada tepat di ranjang samping pemuda itu

Dia terlihat panik juga saat aku mengarahkan tongkat bisbol-ku padanya, "T-tunggu! Aku bisa jelaskan!"

"Cepat katakan siapa dirimu atau tongkat ini akan melayang ke kepalamu denga cepat!"

"Hiii i-iya! Aku jelaskan tapi turunkan dulu itu! Aku berjanji takkan melakukan apa-apa!"

Aku mempercaiyanya kemudian perlahan menurunkan tongkat bisbolku dan mulai mendengarkan penjelasannya

"Jadi... uh... bagaimana ya? Pertama-tama terimakasih sudah menyelamatkanku dari badai yang akan datang dan juga... terimakasih atas makanannya yang enak.. oh! buluku juga terimakasih sudah membersihkannya"

"Hah?! Apa maksudmu menyelamatkan? Makanan? Dan bulu?"

"Ya... mungkin kau akan sulit percaya... tapi aku adalah kucing hitam yang kau selamatkan tadi"

"Eh?..."

Aku menekuk mukaku masih berusaha menelan kata-katanya barusan...

"Boong..."

"Beneran woi!"

"Gak! Kalo boong ya boong"