alasan kepada Allah

9 0 0
                                    


"Baiklah Yuki akan saya jawab. Saya memilih TIDAK" jawaban yang menyakitkan bagi mereka yang menaruh harapan besar untuk seseorang. Sebenarnya jawaban ku untuk menolak nya bukan karena ia tak menarik. Bukan pula karena kelainan psikologi atau semacam nya. Keadaan saat ini sangat hening. Kuangkat wajah ku dan kulihat. Sosok Yuki di depan ku. Wajah nya yang cantik kini terbalut kabut. Matanya yang indah mulai berkaca-kaca.

"Oh mas gak suka saya ya" suara nya mulai serak. Mungkin iya sudah lama mengenal ku dan menyimpan rasa itu dan memendamnya.

"Maaf kalo Yuki kegeeran sampe nembak mas Sa'ad"
Kali ini air mata nya tumpah.

"Eh bukan gitu...ck..gimana Ya jelasinnya" kali ini aku yang dilanda panik.

"Jadi apa karna Yuki jelek. Pendek gitu we...we..."
Lah kok jadi dia yang inscure sendiri. Karyawan toko yang masih tersisa tak terlalu mempedulikan kami, mungkin ia lelah dan ingin segera pulang. Yuki masih menangis seperti anak kecil yang tak dibelikan mainan.

"Bukan gitu Yuki. Bukan. saya gak maksud bilang kamu itu pendek, jelek atau semacam. Kamu cantik yah banget malahan." Aduh gusti kok malah kukatakan seperti ini.

"Jadi kalo Yuki cantik, terus sesuai sama selera mas Sa'ad kok Yuki gak diterima"
Nah sekarang dia yang membalik kata-kata ku tadi.

"Jangan-jangan mas Sa'ad sudah ada orang yang di sukai uwah....uwah...uwah..." tangis Yuki semakin keras. Habis sudah persangkaan ku pada Yuki yang cool dan kharismatik. Tapi melihat nya seperti ini aku menemukan sosok baru dari nya yang mungkin hanya beberapa yang mengetahui nya.
" bukan begitu juga Yuki, sebenarnya aku belum pernah suka sama cewek sebelum nya." Aku mencoba menenangkan Yuki yang masih sesegukan.

"Jadi kalo gitu apa yang dikatakan mas Sudir benar. Kalo mas Sa'ad ini penyuka sesama jenis hiks..hiks..."

"Bukan juga Yuki..."
Bisa bisanya dia mempercayai apa yang dikatakan Sudir.

"Jadi alasan mas Sa'ad nolak Yuki itu apa?" Kali ini mata nya membulat .seperti nya ia betul ingin tahu jawaban nya
Baiklah kalau ia memaksa.

"Kalau Yuki sebegitunya pingin tahu alasan saya menolak Yuki, .. jadi alasan nya adalah ........."

"Apa mas alasan nya?"

"Alasan nya adalah........ besok datang lagi kesini dan saya akan memberitahu jawaban nya"

"Ih..... mas Sa'ad bikin kesel dech..."

"Kamu pikir jam berapa ini toko mau tutup. Sedangkan saya belum mandi dan belum makan siang. Jadi kalau memang mau serius tau alasan nya datang lagi kesini besok. Pake rok yang panjang dan bantu saya menjaga kasir. Karena besok akhir pekan mungkin saja toko akan ramai pelanggan."

"Siap kapten!!!!" Jawab Yuki semangat sambil memberi hormat. Hah......aku tak mengerti bagaimana jalan pikiran nya sebelum nya sedih tangis tangisan sekarang sehat gembira bukan kepalang. Yeah begitulah wanita SALAH satu makhluk yang begitu susah untuk di pahami di dunia Ini menurut ku. Kalau kalian bagaimana. Itu terserah kalian. Kicau burung layang-layang mewarnai langit senja. Semburat oranye membahana di seluruh cakrawala. Hari ini telah selesai dengan segala syukur dan berharap akan keberkahan untuk esok hari.

*******
Matahari terbit dari ujung cakrawala dengan hangat nya kicau burung layang-layang beterbangan kesana kemari menambah riuh serta orang yang menikmati libur akhir pekan. akhir pekan sebelum nya rutinitas ku hanya seputar membersihkan buku-buku di rak dan melayani pembeli. Tapi akhir pekan kali ini berbeda. Hari ini Yuki datang ke toko perintah ku kemarin untuk membantu ku menjaga toko. bahkan lima menit sebelum toko buka ia telah berdiri di depan toko.
"Ohayou...Sa'ad Sa'ad kun" Yuki menyapa ku saat ia melihatku datang dengan sepeda gunung. Dengan mengenakan rok panjang semata kaki berwarna hitam dan dan kemeja berwarna merah muda serta sepatu putih begitu menarik perhatian. Belum lagi wajah nya yang cantik seperti artis jepang begitu melemahkan iman.
"Ohayou.." Aku menjawab sapaan nya. Sepeti peristiwa yang terjadi tadi pagi. Rutinitas akhir pekan ku kali ini lebih berwarna dari biasa nya.
Saat ini aku sedang membersihkan buku-buku di rak dari debu yang menempel. Untuk toko buku sebesar ini karyawan yang berjumlah 7 orang sebenarnya masih kurang, karena itu setiap akhir pekan atau liburan aku akan datang ke toko lebih pagi bahkan membuka nya sendiri sampai karyawan lain datang.
"Sa'ad kun apa yang harus Yuki kerjakan sekarang?" Yuki masih berdiri di dekat ku yang masih bersih-bersih.
"Udah liatin aja nanti kalo ada yang saya perlu, nanti Yuki bantu" jawabku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senyum mu di senja ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang