DON'T LIKE DON'T READ
jaedo
Wajah Jaehyun langsung berubah Bete saat melihat gadis di samping kanannya yang sibuk mengeluarkan beberapa barang dari tasnya dan memasukkannya dalam loker. Ia terus memperhatikan gadis di sampingnya yang membuatnya emosi sejak kemarin.
Tadinya Doyoung tak peduli. Tapi karena lama kelamaan risih diperhatikan, ia akhirnya angkat bicara. "Mau apa, Jelek?" tanya Doyoung sebal.
Karuan saja wajah dingin Jaehyun meluber mendengar kata-kata pedas barusan, "Kau... cewek brengsek, bisa-bisanya kau..."
"Hai, Doie," sapa Taeil. Ia langsung menghambur dan menepuk bahu Doyoung
"Sedang apa disini? Ayo masuk kelas, kalau lama, kau bisa ditegur bos-ku loh."
Yah, tambah satu lagi. Jaehyun menghela napas. 'muncul lagi satu gadis aneh yang waktu itu. Gadis Seksi Ketertiban yang galaknya minta ampun. tubuhnya tinggi juga, sepertinya hampir sama dengan si cewe brengsek itu.' pikir Jaehyun.
"Ah, anak baru yang waktu itu ya," sapa Taeil. "wah, kau popular sekali."
Doyoung menoleh memandang Taeil, "Ayo, Taeil, kalau lama, Yeri akan menghukummu lagi."
Taeil mengangguk-angguk.
"Oh, kupikir kau lama karena ada anak baru ini, padahal tadinya kukira kau akan masuk dalam fans club-nya." Ucap Taeil heran."Jaehyun, kau ini sedang apa?" tanya Johny yang mendadak muncul di belakang Jaehyun,
"si Taeyong bahkan sudah masuk ke kelasnya." jelas Johny. Johny melihat tampang sahabatnya sedang suram. Seolah akan ada ular yang keluar dari sela-sela rambutnya. 'Sepertinya sedang Be-Te', gumam Johny dalam hati.
Johny menoleh pada dua gadis cantik di hadapannya, "Oh, cewek yang kau benci ya Jaehyun, yang kau bilang kasar itu, dan.... cewek galak yang di podium upacara." kata Johny tanpa pikir panjang. Cowok yang satu ini memang nggak pandai baca situasi.
Taeil yang tadinya tersenyum super manis karena pagi-pagi begini sarapan mata dengan melihat dua idola sekolahnya langsung manyun. Mukanya tak kalah masam dengan Doyoung.
"Ayo pergi, Doie.""Ya, ayo pergi, aku juga tak ada waktu mengidolakan sekumpulan gay." ujar Doyoung pedas.
Johny tetap tersenyum manis sementara sahabat baiknya sedang 'berapi-api'. Doyoung menggandeng Taeil pergi ke kelas. Bisa gawat kalau dia dan Taeil telat masuk ke kelas. Apalagi Doyoung sekelas dengan Yeri, ketua Ketertiban Sekolah. Bicaranya irit, tapi setiap kata-katanya cukup 'membunuh'.
Johny masih tersenyum, "Gila, musuhmu cantik begitu, Jaehyun," kata Johny sambil menepuk-nepuk bahu Jaehyun.
"Sayang sekali , kali ini sepertinya 'pasaranmu' runtuh, dia bahkan mengatakan kau gay, Jaehyun." ejek Johny
Jaehyun menepis tangan Johny dari bahunya.
"kau ini selain buta juga tuli ya, memangnya kau tadi nggak dengar dia bilang 'sekumpulan'? artinya kau juga, Bodoh." kata Jaehyun pedas. Jaehyun meninggalkan Johny yang masih berdiri di depan lokernya.
"hei, john, si jae kenapa tuh?" tanya Taeyong pada Johny yang sibuk mencoret-coret buku dengan gambarannya. Taeyong menoleh pada sahabatnya itu. Jonhy hanya melirik Jaehyun yang sibuk membaca buku bak seorang Einstein itu.
Jonhy lalu menggelengkan kepalanya. Ia mencoret-coret bukunya lagi,
"Kalian ini moody sekali, lagi PMS ya?" sindir Taeyong. Jaehyun langsung menatapnya dengan tatapan membunuh. Taeyong langsung sembah sujud mohon ampun agar kepalanya tak benjol seperti kemarin sore. "kau masih Be-Te gara-gara kemarin?" tanya Taeyong sambil mendengus kesal.