Chapter 25 | Fakta Axton

114 7 0
                                    

~Therefore I Am~

Billie Eilish

.

.

.

'Terkadang orang-orang gampang sekali menyimpulkan apa yang dilihat oleh mata mereka tanpa harus mengetahui sebuah fakta yang ada.'
____________________

'____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11: 45 AM

Athena menghembuskan napasnya lelah. Lembaran kertas merajalela di atas meja barunya. Athena sedang berada di ruangan kerja baru miliknya. Ruangan tersebut berada di samping ruangan sang Ayah. Athena tidak sendiri. Ada Axton yang terduduk di sofa dan memperhatikannya intens. Athena tidak terlalu memperdulikan tatapan Axton itu. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaan barunya.

Setelah beberapa penjelasan yang diberikan Jhoan, Athena mulai mengerti dan mencoba menyelesaikan tugas yang ada. Jhoan sendri berada di ruangannya. Tugas Jhoan membimbing Athena, bukan menunggui dan memperhatikan Athena yang sedang melaksanakan tugasnya. Jadi, Jhoan sedang disibuk dengan pekerjaannya.

"Apa ada yang sulit? Dahimu mengernyit," ujar Axton menanyakan apa Athena mengalami kesulitan atau tidak. Athena masih tidak merespon. Tangannya sibuk berkelana ke sana ke mari. Namun beberapa detik kemudian, Athena sadar kalau tadi Axton sedang bertanya kepadanya.

"Tidak. Aku hanya sedang menyusun saja," jawab Athena.

"Apa masih lama?" tanya Axton.

"Tidak juga," jawab Athena, lalu melirik jam tangan yang berada di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam makan siang. Mata hijau miliknya melirik Axton untuk sekian detik. Athena memutuskan untuk menarik tangannya dari berkas-berkas dan lapto yang ada di atas mejanya, lalu berjalan ke arah Axton yang terduduk di atas sofa.

Athena berpikir untuk mengajak Axton makan siang. Kasian juga kalau Axton berdiam diri sembari memperhatikannya. Athena jadi merasa sedikit kejam. Hanya sedikit! Sepertinya waktu yang tepat juga untuk mengobrol santai dengan Axton. Hitung-hitung mengenal lebih dekat sosok pria itu agar ia tidak lagi menilai buruk Axton.

"Ingin makan siang bersamaku? Sepuluh menit lagi sudah masuk waktu makan siang. Kau ikut tidak?" ajak Athena.

"Boleh juga. Jhoan ikut dengan kita atau tidak?" tanya Axton.

"Sepertinya tidak. Mungkin hanya kita berdua saja," jawab Athena.

"Baiklah kalau seperti itu. Ayo!"

Athena dan Axton berjalan beriringan, sehingga menimbulkan bisak bisik dari beberapa pegawai kantor. Baik Athena maupun Axton tidak terlalu memperdulikan hal tersebut. Terkadang orang-orang gampang sekali menyimpulkan apa yang dilihat oleh mata mereka tanpa harus mengetahui sebuah fakta yang ada. Athena tidak ambil pusing. Hal tersebut sudah bagian dari sifat manusia.

Dangerous Love | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang