Extra Part

5.4K 447 28
                                    

Hari Senin pagi yang cerah namun tidak secerah mood Soobin yang sudah muram di pagi hari, entah apa yang di lakukan suaminya itu hingga membuat ruang tengah berantakan dengan kertas-kertas yang berserakan dimana-mana, belum lagi bantal sofa yang berceceran di lantai dengan Yeonjun yang tengah mengacak-acak rambut hitamnya dengan raut muka prustasi.

Jika boleh, bisakah Soobin melemparkan sepatunya ke kepala suaminya itu agar dia tidak membuat ruang tengah menjadi seperti habis di terjang badai seperti ini.

Ia kasihan pada para maid yang sudah berdiri di ujung sana dengan raut muka pasrah, pasrah ketika suaminya itu meremat kertas dan melemparkannya asal di lantai.

Soobin menggelengkan kepalanya melihat kelakuan absurd suaminya di pagi hari ini, mencoba tersenyum dan berjalan dengan hati-hati karna kandungannya yang sudah memasuki bulan ke-9, walau kaki dan punggungnya terasa sedikit pegal saat ini.

Si manis mendudukkan dirinya di singgel sofa yang ada di samping sang suami dan mencoba mempertahankan senyumnya walau tangannya sudah gatal untuk menjambak rambut suaminya saat ini juga.

Sedang Yeonjun yang mulai menyadari kehadiran Soobin, menoleh menatap istrinya yang tersenyum aneh dengan sepasang mata bulatnya yang menatap dirinya dengan tatapan yang menyiratkan sesuatu.

Yeonjun yang melihat tanda bahaya mulai sedikit menjauhkan tubuhnya dengan perlahan seraya tersenyum tanpa dosa, mencoba menjaga jarak untuk sekarang sebelum dirinya menjadi korban jambakan Soobin seperti Beomgyu dahulu ketika istrinya itu tiba-tiba mengidam ingin menjambak rambut Beomgyu yang memanjang menutupi tengkuk adik iparnya itu.

Percuma saja jika dirinya mencoba kabur, yang ada ia akan bernasib sama seperti Beomgyu yang di kejar-kejar oleh para bodyguard ketika Soobin bilang ingin menjambak rambutnya, walau tetap saja berakhir dengan Soobin yang mendapatkan apa yang ia mau.

Istrinya itu menjadi semakin sadis ketika hamil, namun sikap menggemaskannya tetap lebih mendominasi.

Yeonjun yakin jika dirinya mencoba kabur, para bodyguard yang berjaga di dalam rumah akan dengan senang hati mengejar dirinya dan membawanya ke hadapan istri manisnya itu.

Apalagi sebagian besar bodyguard yang ada disini adalah para bodyguard yang dilatih langsung oleh istrinya dulu, bisa di bilang mereka adalah tim khusus yang selalu berada di dekat istrinya dan akan melindungi istrinya itu kapan saja.

Seperti pasukan khusus yang melindungi presiden, bedanya mereka lebih telatih dan tidak segan membunuh siapa pun yang membahayakan istrinya tanpa memikirkan akibatnya, bahkan jika itu seorang anak berumur 7 tahun sekalipun.

Dengan kata lain, mereka sudah tidak memiliki rasa kemanusiaan lagi di dalam diri mereka.

Soobin menggerakkan tangannya, mengisyaratkan suaminya agar mendekat padanya dan dituruti oleh sang suami, meski ia tetap memasang sikap waspada pada Soobin yang masih tersenyum itu.

Sang istri menepuk-nepuk bahu suaminya dan mengecup sekilas pipi yeonjun yang mulai merasakan perasaan tidak enak, dan ya apa yang terjadi setelahnya membuat para maid yang melihatnya meringis menyaksikan bagaimana tuan mereka yang hanya bisa tersenyum paksa seraya menahan sakit pada bahunya karna sang istri yang mulai menepuk lumayan keras bahunya itu.

"Bisa bereskan semua ini sayang?" Tanya soobin pada suaminya yang mengangguk itu, ia tersenyum manis dan mengecup sekilas bibir suaminya sebelum menyudahi tepukannya pada bahu suaminya.

Mafia in love - Yeonbin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang