MIL 11

4K 451 41
                                    

Yeonjun mendudukkan dirinya di samping Soobin yang tengah duduk bersandar di headboard ranjang sembari mengusap lembut kepala Soobin disaat pemuda itu tengah menunduk tidak berani menatap sang ayah yang berdiri di depannya.

Tidak bisa di pungkiri jika dirinya tersenyum kecil melihat hal ini, ternyata pemuda itu hanya takut pada sang ayah saja.

Pantas saja dirinya tidak ada takut-takutnya membantah ucapannya waktu itu, walau memang mereka belum memiliki hubungan yang melandasi keduanya.

Hanya sampai sekarang saja, dan setelah ini mereka akan memiliki hubungan yang jelas dimana Yeonjun bisa mengendalikan pemuda itu semaunya.

Lihat saja nanti, dirinya tidak akan membiarkan Soobin dekat dengan jalang-jalang itu lagi, akan dia buat Soobin menjauhi mereka semua, khususnya wanita itu, Jung Nara.

Mungkin dirinya harus meminta izin dulu kepada calon mertuanya itu untuk bagaimana baiknya menyingkirkan jalang itu, siapa tau dirinya akan mendapatkan saran yang bagus dari calon mertuanya itu.

Ia meraih tangan Soobin dan menggenggam tangan submissifnya sembari mendengarkan pembicaraan antara ayah dan anak itu, dirinya tidak bisa untuk tidak tersenyum saat mendengarkan ucapan calon mertuanya itu yang mengatakan jika dirinya dan Soobin akan menikah minggu depan, tentunya ada kedua orang tuanya di sini yang baru saja sampai itu.

Mereka tentu saja setuju dengan pernikahan antara Yeonjun dan Soobin, terlepas dari anak mereka yang menghamili Soobin.

Keduanya memang sudah lama ingin mengajukan perjodohan antara Yeonjun dan Soobin mengingat keduanya yang memiliki umur yang sama, tidak mungkin bukan jika keduanya mengajukan perjodohan antara kakak Yeonjun dan Soobin, mengingat keduanya yang terpaut empat tahun.

Akan tidak etis rasanya jika mereka menjodohkan anak sulung mereka dengan Soobin yang lebih muda empat tahun dari si sulung, lagi pula anak sulung mereka sudah memiliki pujaan hatinya sendiri.

Yeonjun memperhatikan semua yang terjadi didepannya, bagaimana kedua orang tua mereka yang bersalaman dengan senyum yang menghiasi wajah mereka, terlihat begitu bahagia seolah kedua belah pihak memang menunggu hal ini terjadi.

Ia mengangkat bahunya tidak peduli, sebab yang terpenting dirinya dan Soobin akan segera menikah dan terikat dalam ikatan pernikahan seminggu lagi, tentu saja yeonjun sangat menantikan hal ini sejak lama.

Dimana dirinya akan bisa melihat muka manis Soobin di setiap paginya, menghabiskan waktu berdua sembari menanti hari kelahiran anak pertama mereka.

Yeonjun berdiri dan mengantarkan mereka semua keluar dari kamar Soobin, dan tersenyum tipis di saat kedua orang tuanya yang memberinya wanti-wanti agar menjaga Soobin dengan baik.

Pemuda Kim menutup kembali pintu kamar dan berjalan mendekati Soobin yang tengah bersandar di headboard ranjang dan mendudukkan dirinya di sebelah Soobin, menarik pemuda itu duduk di pangkuannya yang di turuti oleh Soobin.

Si tampan menarik pinggang Soobin agar lebih dekat dengannya dan memeluknya, dengan kepala yang mendongak menatap Soobin yang juga menatapnya.

Entah dirinya salah lihat atau apa, tapi tatapan pemuda itu sedikit melembut menatapnya.

Tidak seperti biasanya yang akan menatapnya datar atau dingin dengan raut muka datar, sangat berbeda dengan sekarang dimana pemuda itu menatapnya dengan tatapan yang sedikit melembut juga raut mukanya yang tidak sedatar biasanya.

Mafia in love - Yeonbin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang