MIL O2

6.8K 707 43
                                    

Soobin menatap datar Beomgyu yang tengah menampilkan raut muka memelasnya.

Juju saja dirinya sangat malas jika harus menuruti kemauan adiknya kali ini, yang benar-benar di luar akal.

Si tampan itu meminta Soobin agar mau ikut dengannya ke kampus, yang mengharusnya Soobin berhadapan dengan para gadis yang akan mengerubunginya seperti semut yang mengerubungi gula.

Dirinya sudah lulus di umurnya yang baru 22 tahun ini, 1 tahun lebih tua dari Beomgyu yang masih mengenyam pendidikan.

Salahkan saja otak geniusnya yang membuatnya lulus lebih cepat dari pada teman seangkatannya yang lain.

Ia tentu saja tidak sekampus dengan Beomgyu, sebab Soobin menempuh pendidikannya di Amerika sedangkan Beomgyu tetap di Korea.

"Kakak mau kan? Ya ya ya ya, please~"

"Hais! Anak ini!"

Soobin berdecak, menatap datar Beomgyu yang tengah menampilkan aegyeonya yang menjijikkan di mata Soobin.

Adiknya itu dominan tapi kenapa tingkahnya seperti seorang submissif jika bersama soobin? Itu menggelikan.

"Kak~"

"Iya iya baiklah, kakak mau, tapi hentikan aegyeo menjijikkanmu itu!"

"Yes! Ayo kita berangkat kak!"

Beomgyu tersenyum senang, tidak peduli dengan ucapan kakaknya yang mengatakan aegyeonya menjijikkan itu.

Ia mengambil kunci mobilnya seraya menyeret kakaknya keluar mansion yang membuat sang kakak memutar bola matanya malas, diam-diam tersenyum melihat adiknya yang begitu antusias menyeretnya menuju mobil.

Pemuda itu hanya menurut ketika Beomgyu memintanya duduk didepan.

Sepasang mata bulat itu melirik bodyguardnya dan mengangguk singkat kala salah satu dari mereka memberi isyarat padanya.

Soobin menatap Beomgyu yang tersenyum lebar di sampingnya, adiknya itu terlihat sangat bahagia.

Matanya melirik ke arah belakang dimana ada 1 tas berwarna hitam yang ada disana, tepat di samping tas sang adik yang membuat Soobin mengangkat bahunya acuh, memilih memperhatikan jalanan kota yang terlihat ramai.

Ia mengangkat telepon masuk di ponselnya dan mendekatkan ponsel itu ke telinga, cukup lama Soobin berbicara beberapa hal dengan orang yang ada di seberang sana, sampai akhirnya pemuda 22 tahun itu mengakhiri panggilan bersamaan dengan Beomgyu yang menghentikan mobilnya.

Keduanya keluar dari mobil dengan Beomgyu yang langsung menggenggam tangan Soobin dan menarik kakaknya itu setelah mereka sampai.

Ia menatap sekeliling, memperhatikan tatapan penasaran mahasiswa yang ada di sana, dan jangan lupakan tatapan 'lapar' para gadis disana yang menatap dirinya seperti melihat makanan itu.

Pemuda 22 tahun itu tersenyum miring, mengedipkan sebelah matanya ke arah gerombolan gadis yang membuat koridor penuh akan teriakan tertahan para gadis disana.

Sedang sang pelaku terkekeh geli, memilih mengabaikan para gadis dan menatap tautan tangannya dan Beomgyu, membuat pemuda itu tak dapat menahan senyumannya kala sang adik mengayunkan tautan tangan mereka seperti anak kecil.

Beomgyu melirik segerombolan gadis di sana yang begitu berisik, tanpa di beritahu juga ia tau dengan pasti apa yang membuat gadis-gadis disana menjadi seperti itu.

Salahkan saja tingkah bajingan kakaknya yang menggoda para gadis disaat dirinya sudah mempunyai seorang wanita di mansion, rasa-rasanya Beomgyu ingin sekali menyumpal mulut para gadis itu dengan kaos kakinya.

Mafia in love - Yeonbin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang