second night

74 18 12
                                    

Ini kedua kalinya mereka bergegas kekamar seseorang ditengah malam. Heeseung dan Jay yang masih berjaga malam itu mendengar suatu suara. Suaranya seperti ledakkan dari arah kamar salah satu di antara mereka.

Dan benar saja, saat mereka membuka pintu kamar Sunoo mereka melihat anak itu terduduk di lantai dengan tangan penuh darah. Dan saat ia mendongakkan kepalanya, Jay meringis karena ikut merasakan sakitnya.

Sunoo disana terduduk sambil menatap kedua hyungnya dengan sebelah mata tertancap kaca lampu.

"Jay bangunin yang lain terus siapin mobil. Kita kerumah sakit sekarang! " Ucap Heeseung panik.

Jay pun segera pergi ke kamar Sunghoon kemudian membangunkannya lalu menyuruh pria itu untuk membangunkan yang lain.

"Hyung mata gue sakit hiks-"

Heeseung segera memapah Sunoo menuju mobil. Kondisi Sunoo sekarang semakin parah. Sebelah mata tertusuk dan bagian muka lainnya juga ikut tertancap kaca kaca kecil.

"HYUNG?! Lu kenapa hyung?!"

Ni-ki tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Rasanya dia ingin menangis sekarang. Dia telah gagal menjaga Sunoo.




















"sunoo hyung,___"

Sesampainya di rumah sakit, dokter segera menangani Sunoo dan membawanya keruang operasi untuk mengeluarkan kaca dari matanya.

Mereka semua mengantuk namun tidak ingin tertidur. Apalagi Heeseung dan Jay yang belum memejamkan mata mereka sama sekali.

"Jay pergi kedepan rs, disana ada hotel. Bawa yang lain sama lu. Gue bakalan nungguin sampai operasi Sunoo selesai. "

Heeseung tidak tega melihat adik adiknya yang tampak lelah. Dan menyuruh mereka untuk tidur di hotel saja. Biarkan dia yang menunggu disini, lagipula dia yang tertua.

"Oke hyung. "

"Dan jangan pilih kamar lantai atas. Pilih aja satu kamar di lantai pertama buat kalian berlima. Dan minta kasur tambahan. "

"Kenapa?"

"Ntahlah, gue cuma ngerasa gak aman di lantai atas. "

Heeseung benar benar merasa harus menjaga adik adiknya mulai sekarang. Dia tidak peduli akan dianggap overprotective atau apapun.

"Baiklah hyung. "

Mereka pergi meninggalkan Heeseung disana. Meski mereka harus membujuk Ni-ki terlebih dahulu karena anak itu terus saja menangis dan tidak ingin beranjak. Namun kata kata penenang Jake berhasil meluluhkannya.









Ckelek..
Pintu kamar operasi terbuka dan menampilkan seseorang berjas putih dengan nametag bertuliskan Kim Seokjin disana.

"Keluarga pasien?"

"Ya, saya hyungnya. "

"Begini, kaca yang masuk di mata kiri pasien menyebabkan luka yang dalam. Karena itu kemungkinan sebelah matanya tidak dapat melihat lagi. " ucapan Seokjin terhenti melihat pemuda di depannya mulai mengusak kasar rambutnya.

'Gimana bisa gue gagal jagain sunoo?!' begitulah batinnya.

"Namun, kami bisa melakukan operasi transplantasi mata. Karna ada satu pasien kami yang baru saja meninggal dunia dan organ tubuhnya masih sedikit berfungsi. " lanjutnya.

Mendengarnya Heeseung terkejut, emang bisa? Tapi apapun akan ia lakukan demi adik adiknya.

"Anda setuju?"

Heeseung mengangguk, entahlah ia tidak tau harus berkata apa sekarang.

"Baiklah, saya akan meminta izin dari keluarga pasien yang satunya"
Heeseung mengangguk lagi.

"Tenang saja, saya akan membuat saudara anda dapat melihat lagi. "

Setelah mengatakan itu sang dokter pun pergi entah kemana. Heeseung mulai lelah, ia pun terduduk di kursi rumah sakit.

Tunggu, Heeseung seperti melihat temannya di ujung koridor sana. Dia berjalan kearahnya dan kemudian mendapati ketiga teman kuliahnya terduduk sambil menangis. Ada seorang berambut abu abu dan tidak Heeseung kenali yang tampak berusaha tegar disana.

"Yeonjun? Beomgyu? Soobin? Ada apa?" Heeseung bingung ketiga temannya kenapa,?

"Adik kami baru saja meninggal hyung. " jawab pemuda berambut abu abu itu.

"Adik kalian? Maaf ,harusnya gue gak nanya, gue ikut berduka cita yah. " jawab Heeseung. Dia menundukkan kepalanya lalu mendekati teman temannya seraya mengusap usap punggung mereka.

"Gak apa apa hyung, terima kasih atas duka citanya. "

"Lu sendiri lagi ngapain, Seung?" Tanya Yeonjun yang sudah mulai tenang dan kembali mengatur nafasnya.

"Adek gue dioperasi, matanya ketusuk kaca. " jawab Heeseung lesu

Tanpa Heeseung sadari, ada seseorang yang menatapnya dengan tatapan tak suka.

'Oh, jadi karna anak ini dokter minta mata huening tadi.' dia tidak suka. Bagaimana pun dia ingin adik mereka itu dikubur dengan utuh, bukan kehilangan sebelah matanya.

"Siapa dia?" Tanya Soobin

"Kim Sunoo. "

"Oo gue juga turut sedih Seung"

"nee, gomawo. "

Tingg..

Jay park
|| hyung kami di kamar nomor 101

Baiklah||

Habis operasi gue kesana||








Jungwon merasa takut sekarang, dia bahkan tidak tau mengapa ia merasa takut. Padahal dari tadi pagi ia hanya di kamar sambil membaca buku dan bermain game diponselnya. Namun kenapa Sunghoon hyung menatapnya seperti itu? Apakah ini ada hubungannya dengan dia yang tiba tiba digendong Sunghoon pagi tadi?

"Ni-ki udahlah jangan nangis terus. Lu sampe menggigil gini Ki. "

Jay pusing sendiri karena mereka semua tidak mau tidur. Padahal sekarang sudah pukul setengah tiga. Mereka menunggu Heeseung kesini dan mendapat kabar tentang Sunoo.

Tok..tok..
"Ini gue Heeseung."

Jake pun membukakan pintu lalu masuklah oknum bernama Lee Heeseung ke kamar dan melihat adik adiknya belum tertidur.

"Kenapa pada belum ti-"

"Mereka nungguin lu, nunggu kabar tentang Sunoo juga" Jawab Jay lemas. Maklumlah, dia sedang lelah.

Heeseung tidak yakin ingin memberitahukan kabar Sunoo kepada para dongsaengnya. Pasalnya dia tidak tau ini kabar buruk atau kabar baik.

"Dia__"




































































.............................................................

Maaf ya kalau ceritanya bertele tele😭
Aku gapandai bikin jalan ceritanya😭

Makasih sama yang udah baca:)

Jangan lupa vote and komen ya
Lup yu😣❤

Lanjut tidak,?

Night  || Enhypen Ft. TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang