Crushhhh
Darah segar itu mengalir....
meluncur bebas dari kulit putih Kak Ten.
Iya , dia tidak membunuhku.
"Kak!"pekik ku keras.
"Sedeng.....lo kak hikss...!"umpat Tern .
"Y/n...."
Kak Ten meraih tangan ku,tapi aku berusaha menghindarinya , aku masih tidak bisa mengerti dengan apa yang dia pikirkan saat ini.
"Percaya sama kakak, kakak bakal baik baik aja"
Kak Ten kemudian meraih tanganku lalu mencelupkan tanganku di kuali kecil.
Darah yang mengalir di tanganya juga ikut ia teteskan ke dalam kuali kecil itu.
Kak Ten memejamkan mata sejenak.
Lalu ia mengangkat tanganku dan yang membuatku lebih shock , ternyata di dalam kuali itu berisi darah dan sudah bisa ku tebak itu pasti darah kak Ten.
"Ini adalah bagian dari ritualnya , aku tau kamu rindu saudaraku"
"Saudara?"
"Sudahlah , kakak sayang kamu"
Setelah kak Ten mengucapkan kata kata itu ia menempelkan tangannya yang berlumuran darah ke jidatku , membuat sebuah tanda.
Bau amis menyeruak ke dalam hidungku, oh ayolah apa apaan ini?, batinku.
"Uhhukk"
Kak Ten terbatuk keras hingga mengeluarkan darah.
"Kak , stop sampai di sini hiks.., jangan begini"seru ku lirih.
Kak Ten menggeleng keras.
"Kamu bakal ketemu dia lagi, kakak janji!"
"Kak please hikss, tolong lanjutkan sekarang "kini Tern yang bersuara , entah apa yang terjadi dengan gadis itu , kenapa dia menyuruh kakaknya melanjutkan hal gila ini.
"Kak Y/n please ikuti saja alurnya"kata Tern lirih.
Kini Tern memegang dan mengunci kedua tanganku ke belakang.
Kak Ten menekan luka di nadinya berusaha untuk mengeluarkan lebih banyak darah.
"Hentikan dia!" seru ku pada Tern.
Tern tak menyahuti dia hanya diam.
Kak Ten kini mencelupkan sebuah kuas ke dalam darahnya , dan itu adalah kuas milik Taeyong.
"Kalian gila!" pekik ku.
Kak Ten memeluk ku, dan Tern melepaskan tanganku.
"Kakak sayang kamu" kata kak Ten sebelum tubuhnya limbung ke pelukanku.
"Dasar bucin gila...hiks" umpat Tern yang masih bisa ku dengar samar-samar.
Tubuhku terasa pusing , dadaku sesak.
Perasaan apa ini? rasa ini seperti saat aku kehilangan Tyongie.
"Kak Ten..."lirihku.
~~~
"Aku dimana?"
Samar-samar ku lihat sebuah wajah yang tak asing sedang memandangku sendu.
"Tyongie!"pekikku.
Aku langsung bangun dan menghambur ke pelukannya.
"Jangan pergi lagi...hikss"
"A-aku sayang ....
kamu"lanjut ku lirih.
Taeyong mengelus kepalaku.
"Aku disini dan tetap disini" Taeyong bersuara.
Sedetik kemudian aku tersadar.
"Kak Ten!,dimana dia?"seru ku.
"Dan... kamu ?"
Taeyong menghela nafas panjang.
"Dia membawaku dari alam roh.....
dengan cara mengorbankan setengah rohnya" jawab Taeyong lirih.
Entahlah, aku seperti penjahat di sini, karna aku Kak Ten manjadi seperti ini tapi aku tidak bisa menampik , aku bahagia bertemu Taeyong.
"Dia di IGD"
~~~
Kini aku telah sampai di IGD , tepat di depan pintu aku melihat Tern tengah duduk sendiri sembari menatap kosong ke arah depan.Perasaan bersalahku kembali menyeruak.
"Tern" panggil ku.
Tern menoleh , sejenak kemudian raut wajah nya berubah.
Tern yang kaget langsung berhambur memeluk seseorang.
Dan orang itu....
Bukan aku.
Ya, Taeyong yang dia peluk dan...
Taeyong membalas pelukanya.
Jangan tanya hatiku, mungkin dia sudah hancur.
》》》
Lanjut?
Sekedar info bentar lagi mo tamat :))
Boleh klik bintangnya yah, makasih buat yang mau baca! Jaga kesehatan terus!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Painting || Lee Taeyong ✔
Fanfic"Apa lagi Tyongiee?" "Jangan bilang kamu mau tidur bersamaku" sergah ku. Taeyong mengangguk. Oh ya Tuhan, aku menepuk jidat. Rank: #22 in Kpopstory [17022021] #15 in Tiway [25062021] #2 in Ritual [29062021] #1 in Ritual [040721] #12 in ajaib [050721...