0.3

412 31 1
                                    


Selamat membaca

Setelah kemarin terjadi keributan karena dua orang balita yang menangis, sorenya seokjin dan keluarga pamit untuk pulang karena takut terlalu malam sampai rumahnya. Kini hari libur telah selesai dan itu menandakan bahwa hari ini namjoon harus kembali ke kantornya.

Dari pada di sebut kantor, sepertinya tempat namjoon bekerja ini lebih cocok di sebut dengan agensi. Yap namjoon adalah salah satu produser musik sekaligus pemilik agensi tersebut. Rm Entertainment, adalah agensi yang namjoon urus. Kebanyakan orang pasti sudah tak asing lagi dengan nama agensi itu, agensi yang telah mengeluarkan banyak idol idol berbakat.

Namjoon juga bisa di bilang idol, ia kadang mengeluarkan singel atau pun album yang berisi rap. Tapi itu ia lakukan jika ada waktu kosong, dan namjoon lebih fokus kepada mengurus agensinya untuk saat ini.

Namjoon harus pergi pagi agar tidak terlambat sampai ke agensinya. Sudah ku bilang bukan jika rumah mereka ini terletak di pinggiran kota?
Jadi itu cukup memakan waktu namjoon untuk pergi dan pulang bekerja. Tapi ini sudah menjadi keputusannya dan sang istri jadi ia tak masalah soal itu.

" ini bekal mu, awas jika tak kau habiskan maka tidak akan ku biarkan dirimu bertemu jiminie " meski sang istri mengancamnya namun namjoon tak marah ataupun kesal, karena ia tahu istrinya itu ingin dirinya untuk menjaga kesehatan meski sibuk sekalipun.

" iya sayang, kau tenang saja suamimu yang tampan ini pasti akan menghabiskan bekal dari istrinya yang cantik ini. Aku tidak mau sampai tidak bisa melihat jiminie hanya karena tak menghabiskan bekal ku " ujar namjoon sambil mengelus kepala sang istri lalu mencium keningnya.

" aku pergi ya " pamit namjoon.

" ya, hati hati aku dan jimin menunggu mu di rumah " ucap jina sambil menampilkan senyum yang paling menawan yang ia miliki.

Namjoon membalas tersenyum sebelum masuk kedalam mobil yang di dalamnya sudah ada sang sopir. Tak butuh waktu lama mobil berwarna hitam itu kini sudah melaju meninggalkan pekarang rumah mewah itu.

Jina memilih masuk saat mobil sang suami sudah tidak nampak lagi. Ia berjalan menunju sebuah kamar yang di depan pintunya bertuliskan mochi room.
Mendengar kata itu saja sudah jelas siapa pemilik kamar itu, ya sudah pasti si malaikat kecil milik kim namjoon dan kim jina.

Yang memberi nama itu juga sudah jelas namjoonlah pelakunya. Jina sempat tidak setuju, karena ia merasa anaknya itu manusia bukan sebuah mochi. Ya tapi dengan segala bujuk rayuan yang keluar dari mulut pemilik agensi Rm Entertainment itu maka ini lah yang terjadi.

Jina masuk ke dalam kamar yang di dekor dengan nuansa baby blue pada dindingnya dan juga di isi dengan berbagai jenis mainan.

Ia tersenyum melihat putranya yang ternyata sudah bangun dengan posisi duduk.

" astaga anak mama pintar sekali sih, bangunnya tidak menangis dan sekarang kamu udah bisa duduk sendiri lagi. Mama bangga sama kamu sayang " ucap jina sambil mengambil putranya itu untuk ia gendongan.

" ay ey uuhh " gumam si mungil membuat jina menjadi gemas.

" astaga sayang kenapa kau sangat mengemaskan sih, mama jadi tidak ingin kau cepat menjadi dewasa tau. " pekik jina gemas sedangkan anaknya itu hanya menatap sang mama yang kini sudah memberikannya ciuman di seluruh pipinya dengan bingung.

" putra mama mengemaskan sekali sih, agar tambah mengemaskan ayo kita mandi. " seru jina semangat, jimin yang entah mengerti atau tidak itu juga ikut berseru dengan kata kata bayinya.

Jina segera menghangatkan air agar si kecil tidak kedinginan karena di mandikan di pagi hari. Setelah selesai mandi dan didandani, kini jimin sudah tampak tampan dan juga imut dengan setelah rumahannya yang berwarna kuning dengan motif anak ayam.

" astaga sayang kenapa kau jadi sangat mirip dengan anak ayam ini sih. Oh ayo lah mama tidak bisa berhenti mengagumi keimutan mu ini nak " ucap jina, jimin hanya tersenyum kearah sang mama, entahlah bayi berumur 20 minggu itu mengerti atau tidak.

Jina membawa bayi mungil itu menuju ruang keluarga, ia letakkan sang anak di lantai yang sudah di beri alas matras tebal agar jimin bisa leluasa ingin bermain tanpa harus membuat badannya lecet. Setelah memastikan jimin aman, jina bergegas menuju dapur untuk mengambilkan susu si kecil.

Jimin yang di tinggal sendiri oleh sang mama tidak masalah dengan itu, ia kini nampak berusaha untuk mengerakkan badannya agar ia bisa berdiri. Mungkin karena tubuhnya yang berisi membuat jimin sedikit kesulitan untuk mengangkat badannya.

Hey tapi jangan panggil dia kim jimin jika menyerah begitu saja, dia ini memiliki jiwa pantang menyerah yang sama dengan papanya jadi aunty aunty dan nunna nunna jangan meremehkan kemampuan si kecil ini.

Jina yang sudah kembali dari dapur, tersenyum melihat sang putra yang berusaha untuk mengangkat badannya agar ia bisa berdiri. Kalo boleh jina minta, ia tak ingin apa pun selain selalu membuat keluarga kecilnya ini bahagia. Jujur saja setelah jimin hadir di kehidupannya dan juga namjoon, rumah tangga mereka menjadi lebih berwarna dan bermakna. Jina sangat bersyukur tuhan memberikan dirinya malaikat kecil yang sangat mengemaskan seperti jimin.

Tak tega melihat anaknya yang sering jatuh karena badannya yang tak seimbang, jina segera menghampiri dan membawa jimin kedalam pangkuannya.

" nanti lagi ya belajar berdirinya sekarang minie harus minum susu dulu biar kuat dan sehat. " ujar jina dan langsung menyodorkan botol susu itu kearah mulut si mungil.

" ayeyae " seru jimin senang, bahkan kedua tangan berisi itu ia angkat keatas seperti mengisyaratkan bahwa ia bahagian.

Jina terkekeh melihatnya lalu mencium puncuk kepala si kecil.  Harum buah buahanlah yang menyapa indera penciuman jina.

Sepertinya hari ini akan jina habiskan dengan menemani jimin untuk bermain dan belajar berdiri.

💫💫💫

Hai...

Jangan lupa vote dan comment ya semua...

See u 💜


Minjinaaa

To be continued

Namjoon family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang