' UlangTahun '
.
.
.Saat malam datang acara ulangtahun pun dimulai, satu persatu tamu undangan datang dengan pakaian rapi mereka mengikuti tema acara yang mereka hadiri. Aku, Jonni dan Mas Karno akhirnya setuju dengan tawaran yang ditawarkan oleh kepala pelayan, awalnya kami semua berniat menolak dan tidak tertarik tapi ketika kepala pelayan itu menyebutkan nominal bayaran untuk gaji menjadi pelayan sehari di acara ulangtahun membuat kami berpikir dua kali, gajinya bisa dibilang lumayan dan pas sekali untuk anak SMA seperti aku dan Jonni yang sangat membutuhkan uang untuk keperluan.
Kami memang lelah tapi karena demi uang kami pasti melakukannya karena memang butuh, apalagi hal yang seperti ini sangat jarang terjadi.
Aku membawa nampan dengan minuman dingin di gelas yang cantik ditangan ku berjalan mondar mandir dan menawari minuman ke setiap tamu. Dengan sekali lihat saja aku sudah tahu kalau para tamu undangan ini adalah orang orang kalangan atas, mereka semua terlihat masih muda mungkin seusia anak kampus atau mahasiswa.
"Silahkan minumannya~" tawar ku.
"Ah! Terimakasih" seorang perempuan cantik dengan rambut terurai panjang berwarna hitam tersenyum ramah, ia tengah mengobrol santai dengan tamu lainnya.
Aku mengangguk tidak lupa tersenyum sebagai balasan lalu berlalu pergi dan menawari minuman ke tamu undangan yang lainnya. Ditengah itu tidak sengaja aku melihat Jonni yang sedang menawari minuman juga, mata kami bertemu dan refleks saling bertukar senyum. Aku memberi gerakan kecil sebagai tanda penyemangat dan tersenyum yakin, Jonni yang terkoneksi juga melakukan hal yang sama ia juga melakukan hal yang aku lakukan memberi semangat balik.
Tidak terasa minuman dingin yang aku bawa sudah habis diambil para tamu dengan itu aku memutuskan untuk kembali ke dapur dan mengisi kembali nampan dengan minuman.
Kebetulan nampan yang Jonni bawa juga sudah kosong jadi kami kembali bersama ke dapur dan sedikit mengobrol ketika mengisi kembali nampan dengan minuman.
"Kamu lihat Eva, acara ulangtahun ini sangat mewah dan megah" kagum Jonni yang berdiri disebelah ku.
Aku mengangguk setuju, "Kamu benar, kata kepala pelayan tamunya mencapai ratusan, aku sampai tidak percaya. Kira kira berapa biaya untuk merayakan semua ini, aku tidak bisa membayangkan"
"Kamu benar Eva. Ngomong-ngomong, aku tidak melihat Mas Karno dari tadi, apa kamu melihatnya?"
Aku menggeleng, "Tidak, aku juga baru sadar kalau dari tadi tidak melihat Mas Karno. Aku terlalu fokus untuk melayani para tamu, he-he" aku menggaruk tengkukku. "Tapi kira kira Mas Karno ada dimana?"
Jonni mengangkat bahunya pertanda tidak tahu, "Sambil memberikan minuman untuk tamu, sekalian saja kita mencari keberadaan Mas Karno" usul Jonni.
"Baiklah, ayo kita kembali"
Aku dan Jonni sudah selesai di dapur dan kembali keruang utama dimana para tamu memenuhi ruangan. Suasana sangat ramai berbagai percakapan acak bertabrakan di udara bersama alunan lagu yang memenuhi ruangan, aku melirik kearah Jonni, "Aku akan kearah sana, kita berpisah"
Kami pergi kearah berlawanan dan memulai pekerjaan lagi kemudian. Semakin malam tamu semakin banyak yang berdatangan suasana semakin riuh layaknya pesta. Para tamu tidak datang dengan tangan kosong, mereka datang membawa hadiah ulangtahun yang mewah dan menyimpannya ditempat khusus untuk hadiah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REST∆RT
FantasíaDisaat semuanya semakin memburuk dan menuju akhir dari perjalanan, maka kesempatan terakhir akan muncul seperti keajaiban. Aku Bolliva Prima. Aku Melvano Byakta Ephraim. Kami berdua adalah seseorang yang sudah mengalami kejamnya masa depan yang akan...