Bolos Dulu

21 13 15
                                    

Quote chp 1

|| "Emang matematika itu susah?" ||

By : VanyaPacarKen





Happy Reading








Hari Senin, adalah hari yang paling Vanya benci, pasalnya akan ada upacara yang selalu diadakan di hari itu. Vanya bukan anak suci yang tidak pernah bolos, malahan gadis itu terkenal akan kenakalannya. Dan kini, gadis itu tengah berada di kantin bersama 2 orang temannya, panggil saja dia Nia dan Vivian.

Masih pagi dimana matahari baru naik, ketiga gadis itu malah memakan somay dengan saus yang banyak.

Jurusan saja yang IPA, tapi paling tidak bisa menjaga kesehatan.

Mata Vanya mulai berair, membuka mulutnya lalu mengibaskan lidahnya pelan menggunakan tangan. "Pedes, pedes, pedes."

"Kalo manis mah kecap," komentar Vivian yang terkenal menyukai pedas. "Lagian, lo kalo gak bisa makan pedes, ya .. gak usah dipaksain kali, Van."

"Pedes, tapi enak. Gimana dong?" Vanya berujar cepat, mengambil tissu untuk mengelap air matanya.

"Eh, katanya kalo kepedesan harus hisap gula. Biar pedesnya hilang," ucap Nia mulai membuka kotak gula.

"Emang iya?" Tanya Vanya tidak yakin, tapi tetap menerima suapan gula dari Nia.

Setelahnya Vivian bertanya, "Mendingan?"

"Iya anjir, pedesnya ilang." Kaget Vanya melotot, lalu kembali menyuapkan somay ke dalam mulutnya.

"Gak kapok rupanya," sinis Nia setelah selesai menghabiskan somaynya.

"Vi, mana gula tadi?" Tanya Vanya cepat mulai kepedesan.

Vivian dengan tanggap mengambil kotak gula lalu memberikannya kepada Vanya, dan Vanya kembali menghisap gula itu.

"Cara makan somay macam apa ini?!" Sontak Nia melihat Vanya bolak balik menyuapkan somay lalu gula ke dalam mulutnya, Vivian hanya tertawa menanggapi.

"Eh, kalian mau nitip air gak? Gue haus mau beli air nih," tanya Vivian.

Vanya mengangkat tangannya cepat, "Gue rasa jeruk ya, Vi."

"Okeh siap, kalo lo mau rasa apa, Ni?"

"Gue gak usah .. Vi," Ucap Nia menggeleng.

Vivian hanya memberikan jempolnya untuk merespon, lalu beranjak pergi.

"Selamat pagi anak-anak yang kami cintai, ibu selaku pembina olimpiade ingin menyampaikan berita baik untuk kita semua dan nama yang kami panggil harap untuk maju ke depan," ujar ibu Jiha setelah pemimpin upacara membubarkan barisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi anak-anak yang kami cintai, ibu selaku pembina olimpiade ingin menyampaikan berita baik untuk kita semua dan nama yang kami panggil harap untuk maju ke depan," ujar ibu Jiha setelah pemimpin upacara membubarkan barisan.

About The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang