e m p a ť

296 32 1
                                    

"ihhh apaan sihh Yuta malu tauu" ucap Jisa dengan menutup wajahnya karena maluu
"atcieeeeeee piw piw" ucap Johnny padahal hatinya tak begitu

Candaan kecil itu membuat Cia tersenyum walau hatinya tidak

"tadi lo kenapa ci, habis dari toilet kok matalo sembab?" tanya Ten yang dari tadi diam mengamati Cia
"nanti aja deh ceritanya gue belum siap buat cerita masalah ini" ucap Cia murung
"sesiap lo tapi kalo emang lo udah ngga kuat jangan di pendem yah" ucap Ten dengan tersenyum
"okee ciappp dehh, ngga pernah nyesel punya temen sebaik kalian huhu T___T"

"ehh ini kan waktu istirahat udah habis dari 30 menit lalu kok ngga ada guru yang masuk?" ucap Jisa yang menyadari
"ehh iya udah jam segini kok ngga ada yang masuk"

"eeehhh itu Jake" ucap Jane yang membuat Cia menengok untuk memastikan
"eehh Dia kesini" ucap Alice lirih

Tanpa sepengetahuan temannya, ia melenggang pergi untuk menenangkan hatinya yang terporak poranda setelah melihat Jake.

Disisi lain teman temannya sedang mengintrogasi Jake

"lo abis ngapain Cia hah?" tanya Jane dengan nada marah,Jake hanya diam tak bergeming

"jawab jangan kaya orang bisu" lanjut Alice yang sudah tersungut emosi, lagi lagi Jake hanya diam dan enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

"lo ngapain Cia sampe dia nangis kaya gitu, gue udah bertahun tahun temenan sama dia dan dia jarang banget nangis dan lo berani beraninya buat nangis dia?" kali ini Jisa berbicara dengan nada tenang namun tersirat emosi

"Jawab anjing" kali ini Jane tak bisa menahan emosi sehingga menendang kursi yang Jake duduki hingga Jake tersentak jatuh kelantai. Lio yang melihat itu pun menahan Jane agar tak sebrutal itu.

"udah Jane udah, sebaiknya lo duduk dulu masalah ini biar Jake dan Cia yang urus" ucap Lio untuk meredakan emosi Jane

"ini bukan urusan lo semua ini urusan gue sama Cia" Jake berdiri dari lantai

"urusan Cia itu urusan gue juga" jawab alice dengan tenang namun emosi

Jake tak menanggapi omongan Alice dia mengabaikannya dan meninggalkan teman temannya yang kesal akan sifat Jake yang tiba tiba berubah.

Disuatu taman Cia sedang meratapi nasib percintaannya yang malang.

"Tuhan kenapa percintaan ku tak seberuntung yang lain?"
"setidaknya jika dia bukan jodohku jangan membuatku jatuh cinta dengannya" lagi lagi Cia berceloteh dengan air mata yang membasahi pipi, kejadian tadi pagi masih terekam jelas di kepala Cia.

Di ujung sana Jake melihat Cia sedang melamun dan menangis. Jake yang melihat itupun Iba ia ingin menghampirinya namun Cia tiba tiba pergi.

..............

Setelah pulang sekolah Cia hanya melamun dan menangis harinya hampa tanpa pesan dari Jake.

"Ciaaaaaaaaaaaa.... " teriakan teman temannya membuat Cia langsung menghapus air matanya. Cia turut turun untuk menemui teman temannya di bawah.

"ayo ke kamar aja jangan disini ada orang pacaran" ucap Cia membuat Oliv tersindir
"apa sih kak orang cuma temen kok" ujar oliv tak terima dirinya disebut pacar Mark
"coming soon oliv jadi pacar Mark" ucap mark yang membuat oliv blushing
"jangan kelamaan Mark nanti direbut soalnya keponakan gue juga suka Oliv" ucap Jisa yang membuat Mark takut

Setelah sampai dikamar Cia mereka pun langsung menanyakan sebab dari masalah Cia dengan Jake.

"jadi tadi siang lo di apain sama Jake?" tanya Alice to the point, Cia menghela nafas sebelum menceritakan semuanya kepada temannya

Painfull Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang