ť i g a

266 32 1
                                    

"ya makanya sebelum lebih dalam lagi lo harus putus biar ngga semakin dalam" ucap Cia
"sulit bagi gue ninggalin orang yang gue sayang" ucap jisa
"ini semua terserah lo jis, tapi kalo lo udah ngga kuat mending putus aja jis kasian mental elo" final Jane.

"nah iya jis jangan ngorbanin mental lo demi hubungan toxic lo" ucap Alice yang ada benarnya.
"gue bakal berusaha sebisa mungkin untuk mutusin yuta, gue gabisa gini terus" ucap jisa sambil menyeka air matanya

"nah gitu dong strongjiss" ucap mereka bertiga bersamaan,membuat mereka tertawa
"sayang deh sama kalian bertiga sini peluk" ucap jisa sambil menarik badan mereka bertiga untuk dipeluk
"ihhh jangan peluk peluk aku" ucap Alice dengan ekspresi lucunya

Di pagi harinya mereka bertiga kesiangan karna kemarin malam begadang sampai jam 3 subuh

"Eh anjir udah mau jam 7 dong" ucap cia terkejut
"the hell, perasaan gue baru tidur dah udah jam 7 aja" ucap Jane santai sambil mengucek matanya
"sana kalian pulang nanti berangkat bareng" usir cia
"Oke oke Oke oke oke" ucap Alice yang bangun tidur langsung seger

"Jisaaaaa bangunn woiiiiii" teriak Jane pas telinga Jisa, membuat Jisa terkejut bukan main
"Eh ayam ngepet anjing" latah jisa kerena terkejut
"hahahaha emang ada ayam ngepet yah?" tanya cia terheran heran
"reflek anjir gue kaget masih ngantuk dibangunin dengan cara yang salah" ucap jisa sambil menggaruk tengkuknya dan menguap selebar lebarnya

"dah sana kalian pulang nanti telat"
"santai aja kita kan jarang telat pasti ngga dihukum" ucap alice santai

Sesampainya di sekolah mereka berempat langsung berlari secepat mungkin agar tak telat masuk kelas
"syukur belum ada guru yang masuk" ucap jane tergesa gesa

Mereka berempat duduk dikursi masing masing sambil menunggu kedatangan sang guru, setelah beberapa menit guru pun datang dengan ekspresi datar membuat semua murid ketakutan.

"selamat pagi semua" sapa guru itu tegas.
"pagi pak.. " balas sang murid

"Cia gue takut sama tatapan pak mino anjir, ngga biasanya dia gitu" ucap Alice bisik bisik
"Iya anjir biasanya dia nglawak" balas cia dengan bisik bisik

"kenapa kalian pada tegang padahal saya cuma mau ngasih tau kalo hari ini ulangan" ucap pak mino dengan ekspresi tegas

"bajingannnn" umpat Jake dengan lirih yang sialnya didengar oleh pak mino
"siapa tadi yang bilang bajingan?"
"ngga ada yang mau ngaku, yaudah saya hukum satu kelas" kesal Pak mino
"saya pak" lantas Jake mengaku karena tak ingin satu kelas terkena imbasnya

"maju kedepan cepat" teriak pak mino dengan tegas
"kenapa kamu ngomong kasar, ada yang salah sama bapak?"
"ngga pak ngga ada yang salah dari bapak"
"lalu kenapa kamu ngomong kasar?"
"kaget aja pak minggu kemarin ngga bilang mau ulangan"

Ucap Jake sejujur mungkin tapi tetap saja ia di hukum

"lah terserah bapak dong mau ulangan kapan saja"
"kamu bapak hukum keliling lapangan lima belas kali sambil memungut sampah"
"sepuluh kali aja pak masa udah ngambil sampah lima belas kali"
"yaudah bapak tambahin jadi dua puluh kali"
"ehh ehh engga iya pak ini saya mau lari"
"cepat larii"

Jake keluar kelas dengan wajah kesal, bagaimana tidak kesal ia disuruh lari lima belas kali putaran sambil memungut sampah

"kalo jadi gini gue ngga ngomong kasar tadi, lagian juga si Mino biasanya kalem ini kaya setan marah marah" gerutu Jake sambil berjalan kelapangan

Sesampainya di lapangan Jake langsung melaksanakan hukumannya dengan tak ikhlas

Dari kejauhan Cia memandangi Jake dengan tersenyum namun senyumnya sirna ketika salah satu perempuan menghampiri Jake untuk memberi air mineral.

Tak pikir panjang Cia langsung Izin kepada guru yang mengajar untuk izin keluar

"pak, saya mau keluar bentar" izin Cia
"mau kemana kamu?"
"panggilan alam pak hehehe"
"cepat yah, oh ya nanti Jake suruh masuk yah kasian"
Cia membalas dengan mengacungkan jempolnya

Cia berlari untuk menghampiri Jake di Lapangan namun nihil

"Jake kemana perasaan tadi di lapangan"
"mungkin di kantin, tapi nanti deh nyarinya, gue kebelet berak" ucap cia

Saat ia akan memasuki bilik kamar mandi ia terkejut bukan main pasalnya ia menjumpai pacarnya sedang berciuman dengan wanita lain

"Jake ngapain kamu ciuman sama orang lain" ucap Cia sambil menahan air matanya

"Kenapa?" ucap Jake dengan santai tanpa merasa bersalah

"kenapa? Kamu bilang kenapa, segampang itu kamu ngomong kenapa tanpa bilang maaf terlebih dahulu!" ucap Cia menggebu gebu.

Rasanya Cia ingin menampar kedua orang yang didepannya namun Cia Tak bisa menampar karena Cia sudah tak bisa menahan perutnya yang ingin mengeluarkan kotoran, sama seperti mulutnya yang ingit mengeluarkan kata kotornya pada dua manusia di depannya.

Di dalam toilet Cia menangis sehisteris mungkin untuk melampiaskan rasa sakitnya.

Untung saja toiletnya jauh dengan kelas jadi yang mendengar hanya
orang yang ada ditempat kejadian.

Jake yang mendengarnya sedikit merasa bersalah karena menyakiti gadis sebaik Cia

"gue mau keluar" ucap Jake pada Clara
"tunggu Jake jangan tinggalin aku" ucap Clara
Jake terus terus berjalan tanpa menggubris Clara

Cia keluar Toilet dengan mata sembabnya.

Cia berjalan untuk balik ke kelas tanpa semangat, mood dia yang tadinya ceria berubah menjadi murung.

"permisi pak" ucap Cia pada pak Mino yang di beri tatapan aneh. Tak hanya pak Mino, yuta saja sampai terkejut dengan mata sembab Cia.

"Cia lo kenapa?" tanya Yuta lantang yang dihadiahi tampolan manis dari Johnny

"ke toilet aja lama banget kamu Cia, Jake mana" tanya pak Mino
"ngga lihat pak" bohong Cia padahal waktu balik ke Kelas Cia melihat Jake sedang di Kantin bersama wanita itu

"duh anak itu padahal tahun ini udah ngga nakal loh kenapa bisa berubah nakal lagi sihh" geram Mino
"yaudah sana kamu duduk"

"Cia lo kenapa kok mata lo sembab, cepat bilang ke gue lo di apain sama Jake" tanya Alice khawatir akan keadaan Cia
"nanti gue Cerita waktu pulang sekolah"

"awas aja kalo beneran Jake yang nyakitin lo, gue bejek bejek dia" geram Jane yang melihat keadaan Cia yang lusuh
"Cia kenapa Jane?" tanya Jisa yang dari tadi tertidur
"kayanya sih berantem sama Jake" jawab Jane
"Hah, beneran kok sampe sembab gitu matanya" Jisa terheran heran pasalnya Cia yang ia kenal tak mudah menangis karna masalah kecil

"bapak akhiri pertemuan kali ini,  selamat istirahat" pamit pak Mino

"Cia lo mau ke kantin ngga?" tanya Jane pada Cia yang biasanya Ceria ketika ia ajak ke kantin
"yaudah kita ngga ke kantin"ucap alice yang tak mau meninggalkan Cia sendirian di Kelas

"eh gue mau ke Kantin sendirian deh yah, gue laper" ucap Jisa
"Eh jangan sendirian dong mba kan ada mas yuta disini" gombal Yuta dengan mengedipkan sebelah matanya yang menurut Jisa cringe

"ihhh apaan sihh Yuta malu tauu" ucap Jisa dengan menutup wajahnya karena maluu
"atcieeeeeee piw piw" ucap Johnny padahal hatinya tak begitu

Hello sweetie, maaf yah kalo jarang banget update huhuhu merasa bersalah banget T_T. Dan juga aku minta maaf banget kalo ceritanya kurang ngefeel😊

Jangan lupa Vote yah!!

Nantikan next chapter yah!!!

See you soon

Xoxo💋




Painfull Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang