03 - Acaman Arga

33 12 3
                                    

••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••••••••••

~I know I love you, ßut you don't know me love you,- secret admire u.

...

"Pak! Bukain pagernya dong pak!" keluh Bintang. Pak satpam itu tetap menggeleng kekeuh untuk kesepuluh kalinya, mau dibujuk, kasih kata gombalan. Tetap saja satpam itu jual mahalan. Kayak baju diskonan dinaikin harganya dikit.

Bintang berdecak sebal, ini merupakan hari kesekian dan kesekiannya ia harus terlambat tepat saat semua murid Sma Cakrawala sedang melakukan Apel pagi.

Gara-gara meraton drakor, sampe jam duaan malem nih.

"Ada, yang terlambat pak?"

Oh, tidak! Itu ... ARGARANDITYA ALEXIAN! wakil ketua osis yang akan sebentar lagi melepas jabatannya dia merupakan seorang terkenal sangat garang di sma Cakrawala, seketika wajah Bintang lansung pucat pasi.

"Ada, tuh ... si neng Bintang anak kelas sebelas ipa tiga," ujar pak satpam itu santai. Jangan lupakan Bintang yang semakin pucat dengan kedua tangannya menggengam kepangan rambutnya.

Arga--Wakil ketua osis kelas dua belas ipa dua itu, melirik Bintang sejenak, lalu dengan santainya membuka pagar hitam Sma itu dan lalu tanpa aba-aba menarik pergelangan tangan Bintang, seperti yang dirasakan Arga tangan Bintang begitu dingin sedangkan sang empu hanya mengikuti dan diam tidak berkutik.

Penjaga gerbang yang melihat itu lansung cengo sambil terus menatap kedua orang itu, dan lansung menggeleng terhadap perlakuan Arga yang pertama kali seperti itu terhadap orang yang melanggar aturan.

"Dasar, Anak-anak muda zaman sekarang."

.

....


.

Arga terus menarik lengan Bintang hingga melewati lorong-lorong setiap kelas, lorongnya lumayan gelap dan suasana dimasing-masing dalam kelas lumayan sepi hanya ada beberapa orang yang mungkin. Kucing-kucingan menghindari apel pagi.

Hingga Arga Tiba-tiba berhenti lalu berbalik menghadap Bintang yang masih enggan bergerak. Bintang lansung tersadar akan tatapan Arga kepadanya lalu membuang munka dan retinanya membaca tulisan di dekat jendela pintu kelas itu. "11 IPA 3"

Setelah itu disaat Bintang ingin masuk kekelasnya, Tiba-tiba suara Arga memanggilnya terpaksa Bintang membalikkan badanya dan meneguk salivanya dalam.

Tatapan Arga begitu tak lepas dari retinanya, pria itu maju selangkah demi selangkah mendekati Bintang, sedangkan Bintang terus MUNDUR sambil menatap takut pada Arga. Siapa tau ni orang bisa Khilaf kan? Pada kelas masih sepi lagi.

What Is True Love Like?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang