Sepulang latihan tadi, Sugawara terus saja di hantui oleh masa lalunya bersama (name). Bukan masa lalu yang kelam, melainkan masa lalu yang sangat indah sampai-sampai Sugawara tidak ingin mengingat nya lagi.
"Huh..."
Untuk kesekian kalinya Sugawara menghela nafas. Ia terduduk di meja makan yang berhadapan langsung dengan dapurnya.
Lagi-lagi flashback itu kembali terulang di pikiran Sugawara. Bahkan samar-samar Sugawara seperti melihat dirinya dengan (name).
"Nee koushi, kau tau?"
Sugawara menengok melihat (name) yg berada di sampingnya, sedang mencuci piring bekas mereka berdua makan malam di rumah Sugawara.
"Saat kau di turunkan ke lapangan, kau terlihat dua kali lipat lebih..."
(Name) tak melanjutkan perkataannya, ia terlalu malu untuk mengatakannya. Terselip juga rasa menyesal kenapa ia harus mengatakannya sekarang.
"Lebih apa, hmm?"
Sugawara berjalan kebelakang (name), memeluknya dan meletakkan dagunya di bahu (name). Sepanjang (name) mencuci piring, Sugawara masih dalam posisi yg sama, hingga akhirnya (name) selesai mencuci piringnya.
Entah darimana datangnya, Sugawara berniat menjahili (name). Sugawara membalikkan tubuh (name), dan langsung mencium bibirnya. (Name) yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Sugawara tentu saja terkejut, namun lama-kelamaan ia juga membalas ciuman Sugawara.
PLAKK...
"Hah... Kau sudah gila. Koushi, sadarlah" ucap Sugawara.
Setelah menampar pipinya sendiri, Sugawara berfikir apakah ia bisa seperti dulu lagi. Menjalani hari-harinya bersama (name). Namun sekarang, untuk sekedar meminta maaf dan berbicara empat mata pun sangat susah, apalagi dengan Tsukishima yang katanya sedang PDKT dengan (name).
Sugawara bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri, belajar sebentar dan kemudian beristirahat.
*★*
Sugawara mengerutkan keningnya, melihat punggung seorang gadis berdiri didepannya, terlihat seperti, (name). Untuk memastikannya, Sugawara pun memanggilnya.
"(Lastname)?"
Dia menengok melihat Sugawara dan benar saja, gadis itu adalah (Name). Sugawara berjalan mendekati (name) dengan senyum cerahnya.
"(Lastname)?"
Sugawara kembali memanggil (name). (Name) masih mendiam diri ditempatnya. Menunggu Sugawara melanjutkan ucapannya. Setelah beberapa menit, Sugawara melanjutkan ucapannya.
"(Lastname), aku... Aku minta maaf" ucap Sugawara.
Ia meraih tangan mulus (name) dan menggenggamnya erat. Sungguh, Sugawara tidak percaya akan mengucapkannya. Sugawara juga sedikit merasa lega di buatnya.
"Untuk?"tanya (name).
"Untuk semuanya. Aku benar-benar menyesal, seharusnya aku mendengar penjelasan mu dulu. Tapi, aku malah egois dan... Dan mengakhiri hubungan kita. Aku minta maaf,(lastname)" ucap Sugawara.
Namun disisi lain, Sugawara khawatir kalau (name) tidak memaafkannya dan malah membenci balik dirinya. Jujur, Sugawara sangat menyesal karena telah berbuat jahat pada (name), sekarang yang Sugawara inginkan hanyalah kembali lagi bersama (name) menjalani hari-hari yang menyenangkan.
"Aku sudah memaafkan mu."
"Be-benarkah?"
Sugawara masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. (Name), memaafkannya. Sugawara pikir, (name) tidak akan memaafkannya karena kata-kata yg ia lontarkan kepada (name) tempo hari.
(Name) mengangguk membalas senyuman Sugawara.
"(Lastname), sebenarnya aku... Aku ingin kau menjadi kekasihku, lagi. Aku benar-benar merindukan masa-masa dimana kita masih pacaran dulu" Sugawara mempererat genggaman tangannya. Ia hanya ingin semuanya kembali, meskipun itu sedikit mustahil.
"Maafkan aku Suga, tapi--"ucapan (name) di potong.
"Tapi apa?" Tanya Sugawara
"Aku sudah sudah punya, Tsukishima"
DEG...
Sugawara membuka matanya, nafasnya terengah-engah, keringat bercucuran di dahinya, dan juga mukanya terlihat pucat. Namun, ia sedikit lega karena itu semua hanyalah sebuah mimpi. Tapi ia juga khawatir jika saja suatu hari mimpi itu akan menjadi nyata. Jujur saja, sebenarnya Sugawara masih mencintai (name), begitupula sebaliknya.
Sugawara melihat jam yang ada di kamarnya menunjukkan pukul 03.24 . Ingin kembali tidur, namun Sugawara tidak bisa menutup matanya. Ingin mandi dan bersiap untuk sekolah pun masih terlalu pagi, memangnya ada manusia yang mandi jam segini?
Sugawara hanya melamun di atas kasurnya, memikirkan dan mengingat kembali masa-masa ia masih bersama (name). Walaupun ia tidak ingin mengingatnya sama sekali, tapi hati dan pikirannya tidak bisa bekerjasama.
Tidak seperti orang-orang yang melamun memikirkan apakah ada beras, atau tidak di rumahnya.
Hingga waktu menunjukkan pukul 05.00 . Sugawara bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
To be continued....
//Ngupil 🚣Maap pendek, ku habis pulang dari Palung Mariana 🚣
Sabtu, 4 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕀 ℍ𝕒𝕥𝕖 𝕪𝕠𝕦 || 𝕊𝕦𝕘𝕒𝕨𝕒𝕣𝕒 𝕂𝕠𝕦𝕤𝕙𝕚 𝕏 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣
Fanfiction"[Name] aku membenci mu" "Hubungan kita akhiri saja sampai di sini" Kesalahpahaman Hanya karena hal tersebut [name] jadi di benci oleh orang yang ia cintai nya 𝓢𝓾𝓰𝓪𝔀𝓪𝓻𝓪 𝓚𝓸𝓾𝓼𝓱𝓲 𝔁 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓮𝓻 __________________________ 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭 :...