Sore ini aku menatap pilu kaki langit.
Menikmati desiran angin yang membawa memori tentang sosok yang pernah berada di pundakku.
Mengundang banyak arti, hingga makna sepi yang sesungguhnya.
Ada banyak sendu yang datang di pelipis rindu ini.
Ada gerimis luka yang membasahi pipi sanubari ini.
Aku tahu, kita adalah sebatas yang dipertemukan oleh persimpangan tanda tanya.
Kita bertemu bukan karena rasa, karena kesepian setelah sama-sama berakhir di tinggalkan.
Tapi yang berbeda,
Aku malah menitipkan hatiku padamu, dengan seluruhnya, dengan seutuhnya.
Berharap dengan baik bahwa kita ini nyata, bukan hanya penyembuh luka.
Engkau malah enggan untuk hanya sekedar merawat.
Kenangan pada saat bersama memang takkan pernah semudah itu di hapus begitu saja.
Ada banyak ingatan yang hadir di sela-sela aku melupakanmu.
Kembali, lagi dan lagi sosok bayanganmu semakin hadir, menguat dalam ingatan ini.
Meskipun ingatan itu hadir dalam bentuk luka,
Aku akan tetap memaknai kepergianmu dalam bentuk duka yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha untuk Melupakan
RomanceTerima kasih untuk segala rasa. Terima kasih untuk yang pernah ada.