Salahkah jika aku masih merindukanmu meski disaat yang sama ada jarak, sepi dan luka yang senantiasa terjaga menemaniku?
Aku yang bodoh ini selalu mempercepat laju luka.
Menyiksa diri.
Memeluk sepi.
Menelan kepahitan.
Melawan kenyataan.
Dan aku takkan pernah bisa baik-baik saja setelah sendiri.
Aku lirih.
Membisu dalam tangis sunyi.
Memejam, bayanganmu menghantui.
Menatap, sosokmu mengikuti.
Aku memang tak harus baik-baik saja perihal pergimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha untuk Melupakan
RomanceTerima kasih untuk segala rasa. Terima kasih untuk yang pernah ada.