.
.
.Eleanor duduk dengan kaku di atas kursi kaca. Di hadapannya, kudapan manis dan dua cangkir teh tersajikan. Ini seperti pesta teh kecil-kecilan, pikir Eleanor.
Ia berada di rumah kaca istana Lyth. Di sekelilingnya di penuhi oleh bunga-bunga yang indah. Ia tidak mengenali satupun dari bunga-bunga itu. Bentuknya aneh, tapi mengeluarkan bau yang sangat harum.
"Aku tidak menyangka kau mengajakku minum teh," celetuk Eleanor geli.
Salah satu alis Jaehyun terangkat. "Kau ingin kita berdiskusi di penjara bawah tanah?" tanya Jaehyun.
Sontak saja kepala Eleanor menggeleng keras memberi penolakan.
"Berdiskusi?"
"Ya. Berdiskusi tentang hidupmu."
"Apa aku akan mati?" Jantung Eleanor mulai berdetak tak normal pertanda ia mulai takut.
"Hm ... Biasanya jika ada penyusup sepertimu, akan langsung dibunuh oleh Taeyong," ucap Jaehyun kelewat santai.
"Aku bukan penyusup! Aku hanya seseorang yang sedang tersesat," sanggah Eleanor panik. Ia tidak tahu siapa itu Taeyong, tapi sepertinya ia adalah pemuda yang kejam.
"Lalu, bagaimana kau bisa tersesat sampai ke dunia ini? Aku tahu kau bukan berasal dari dunia ini."
Ucapan Jaehyun membuat Eleanor tertegun. Ia juga tidak tahu apa alasan ia bisa terlempar ke dunia ini. Dunia magis yang di penuhi makhluk immortal.
"Aku tidak tahu. Di dunia tempatku tinggal sebelumnya, aku seharusnya sudah meninggal. Aku yakin sudah meninggal. Jantungku telah rusak," ucap Eleanor sendu.
"Kau sakit?"
"Tidak. Saudara tiriku mencabik jantungku." Kenangan malam dimana ia terbunuh memenuhi benak Eleanor. Tiba-tiba emosinya mulai tersulut. Tangannya tanpa sengaja mencengangkan cangkir yang ada di genggamannya kuat.
"Kau bisa memecahkan gelas itu," celetuk Jaehyun.
Eleanor tersadar dari emosinya. Ia lalu melepas cengkeramannya dari cangkir miliknya. "Yha, kau benar."
"Ada beberapa kemungkinan kau bisa sampai ke dunia ini. Jadi besok
kau bersama Doyoung dan Taeyong akan pergi ke Kuil Suci untuk bertemu Uskup Agung," jelas Jaehyun dan dijawab anggukan oleh Eleanor."Karena aku bukan demon yang kejam, aku akan membiarkanmu hidup. Doyoung, anak buahku akan mengurus identitasmu yang baru di negeri ini. Dan kau akan tinggal di kediaman Duke bersama Taeyong. Dia akan mengawasi mu. Setiap saat," jelas Jaehyun lagi.
"Tidak kejam katamu? Kau lupa? Beberapa menit yang lalu kau melemparkan panah berapi menuju kepalaku!" balas Eleanor tak terima.
Tapi di dalam hatinya, Eleanor mengiyakan ucapan Jaehyun. Saat pertama kali bertemu, ia kira Jaehyun adalah Raja yang kejam dan irit berbicara. Tapi ternyata ia salah. Kepribadian Jaehyun ternyata ramah dan cukup santai. Tidak sekejam yang ia bayangkan.
"Aku sudah bilang, aku hanya melakukan pengecekan," sanggah Jaehyun.
Eleanor hanya mendengus sebal. Ia lalu mencomot kue kering berbentuk hati dan memakannya. Ia kira itu hanya kue kering biasa, ternyata ia salah. Saat kue kering itu masuk ke dalam mulutnya, lelehan keju yang super dingin memenuhi mulutnya. Beberapa detik kemudian, lelehan keju itu menghangat. Rasa asin yang berasal dari keju perlahan juga berganti menjadi rasa yang manis.
"Woah! Inwi enwak bwanget!" seru Eleanor dengan nata berbinar dan mulut yang masih penuh terisi kue kering dan lelehan keju.
Jaehyun yang melihatnya hanya terkekeh gemas. "Apakah kue itu lebih enak daripada kue di duniamu?" tanya Jaehyun.
Eleanor menelan makanannya dan menjawab, "Sama-sama enak. Namun sensasi ini baru di mulutku."
"Apa nama bunga itu? Itu sangat indah!" Eleanor menunjuk bunga yang ada di samping Jaehyun.
Bunga itu berbentuk seperti tulip, namun ia memiliki mahkota bunga yang sangat besar. Bunga itu mengeluarkan asap berwarna pink Seperti warna kelopaknya. Sangat unik.
"Bunga?" tanya Jaehyun bingung.
"Iya! Itu bunga 'kan?" kini giliran Eleanor yang bertanya. Ia bingung dengan respon Jaehyun.
"Bukan. Itu bukan bunga," jawab Jaehyun sambil menampilkan ekspresi geli.
"Oyt!" seru Jaehyun tiba-tiba.
Perlahan, bunga itu membesar menjadi seukuran manusia. Lalu kelopaknya membentuk sebuah wajah yang mirip manusia, dan batangnya memunculkan dua buah tangan. Mahkota bunganya yang lebar bergerak menutupi batang bunga membentuk pakaian.
"Manusia???" tanya Eleanor takjub.
"Bukan. Dia seorang Floriest, siluman bunga. Nama dia Oyt. Dia agak liar sebenarnya," jawab Jaehyun santai.
Eleanor lalu maju beberapa langkah untuk menghampiri Oyt. Tangannya bergerak maju untuk menyentuh kepala Oyt yang tersusun dari kelopak bunga. Hingga seruan panik Jaehyun menahan pergerakan tangannya.
"Jangan menyentuhnya! Dia memakan daging manusia!" seru Jaehyun panik.
Namun terlambat, Oyt itu mulai membuka lebar mulutnya yang dilengkapi gigi-gigi runcing berwarna kekuningan. Oyt itu bergerak cepat mengincar kepala Eleanor.
"AAAAAAA!"
"ELEANOR!"
.
.
.
ᴅᴏɴ'ᴛ ғᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ ᴀɴᴅ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ
ʙɪɢ ʟᴏᴠᴇ ғᴏʀ ᴜ, ʀᴇᴀᴅᴇʀs
KAMU SEDANG MEMBACA
ɢᴇʟɪᴅᴀ || NCT
Fantasy𝕱𝖆𝖓𝖙𝖆𝖘𝖞 - 𝕽𝖔𝖒𝖆𝖓𝖈𝖊 - 𝕬𝖉𝖛𝖊𝖓𝖙𝖚𝖗𝖊 Eleanor hidup kembali setelah dibunuh saudara tirinya. Tidak! Ia tidak kembali ke masa lalu atau masuk kedalam buku. Melainkan terlempar ke dunia magis! . . . "APA INI?! AKU HIDUP KEMBALI?!" Elea...