"assalamualaikum warrah matullahi wabarakaatuh"
"Assalamualaikum warrah matullahi wabarakaatuh"
Mereka menyelesaikan sholat subuh dengan Firman sebagai imamnya. Satu-satunya anak tertua di keluarganya. Setelah menyelesaikan sholat, mereka terbiasa melakukan sambung ayat dengan adik dan bundanya.
Setelah selesai, mereka pun mulai menjalankan aktivitas pagi masing-masing. Firman Fakhir Mumtaz, lelaki tampan dengan segudang bakat.
"Bunda, Fir berangkat dulu yaa" ucap Firman menyalami tangan sang bundanya.
Ayahnya telah merantau entah kemana, sudah bertahun-tahun ia tak mendapati kabar. Hingga kini ia sudah menduduki kelas 11 SMA.
"Abanggg jangan tinggalin Ai!" Teriak sang adik dari kamarnya.
Sudah menjadi hal umum jika wanita memerlukan waktu yang lama untuk bersiap-siap.
"Iyaa cepet, kalau nggk jalan kaki aja sana" ketus Firman pada sang adik.
"Ihh iyaaa, bunda anak paling imut bunda berangkat yaa" ucapnya sembari menyalami tangan ibunya.
"Iyaa, kalian hati-hati. Dan kamu Firman, awas jangan ngebut-ngebut bawa motornya" peringat sang bunda.
"Siap bunda" jawab Firman dengan senyumnya.
"Assalamualaikum bundaa" ujar keduanya berpamitan.
"Waalaikumsalam"
***
"ABANGGG! AI BILANGIN BUNDA NIHH, ABANG JANGAN NGEBUTT!" Teriak sang adik kala Firman membawa motor dengan kecepatan di atas rata-rata.
"KAMU MAU TERLAMBAT? SEKARANG HARI SENINN" teriak Firman menjawab sang adik.
Aisyah Radifa Myesha, gadis lugu yang kerap dipanggil dengan nama Ai. Ia memiliki laras cantik dan mungil serta pipi tembam seperti bakpao.
Aisyah dan Firman hanya selisih 1 tahun, jadi kini mereka berada disekolah yang sama. Mereka bersekolah di SMA umum, meski begitu mereka sudah lulus dari ponpes tempat mereka belajar semasa SMP.
"Ihhh abangg, abang gak tau apa? Ini tuh mahkota Ai. Susah tau bikin ini rapi" gerutu Aisyah membenarkan hijab nya.
"Iya-iya maaf, yang penting gak telat kan? Udah sana duluan abang mau ke kak Azmi dulu" titah Firman.
Aisyah menurut, ia segera berlari seperti anak kecil yang melihat taman bermain.
"Man! Tumben kamu berangkat jam segini, biasanya telat" ejek Azmi.
"Kasian adekku mi, kalau aku mah gapapa dihukum"
Muhammad Ulul Azmi Askandar al-Abshor, remaja laki-laki yang sampai kini menjadi sahabat karib Firman. Pemilik suara merdu dan wajah tampan membuat dirinya terkenal di kalangan kaum hawa.
Mereka berjalan beriringan, banyak pasang mata yang menatap mereka berdua. Tentu tatapan kagum banyak mereka dapatkan dari siswi di sana. Berbanding terbalik, banyak siswa yang menatap iri akan persahabatan dan pencapaian mereka.
"Kak, ini aku buatin makanan buat kak Azmi sama kak Firman" ucap seorang siswi cantik tanpa hijab.
Ia menyodorkan kotak bekal kepada Firman dan Azmi. Ia berharap mereka mau menerima kotak bekal yang sudah ia siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Syariah
Fanfikce"pacaran itu haram, gk ada namanya pacaran syariah!" ujar Firman menegaskan. "yaa kan dengan pacaran syariah kita saling ngingetin kok" ucap adiknya mencari pembenaran. "adikku yang cantik, imut, adik kesayangannya abang Firman.. pacaran memang bole...