Satu

2.4K 404 28
                                    

Sasuke tersentak merasakan tubuh gadis berambut merah muda yang jatuh terduduk dipangkuannya. Gadis itu mengedip ngedipkan matanya, seperti memastikan sesuatu.

"Bisa tolong panggilkan taksi atau ino? Mataku tidak bersahabat"

Sasuke mengerutkan dahinya bingung sebelum menjawab pertanyaan si merah muda. "Siapa ino?"

Sai beranjak dari tempat duduknya dan menatap gadis dipangkuannya. "Kau sakura?"

Sakura mengangguk kecil. Kepalanya terasa berputar dan ia mulai merasakan gejolak didalam perutnya. Memutuskan untuk menenggelamkan wajahnya ke perpotongan bahu pria yang sedang memangkunya.

Sedangkan sasuke diam terpaku menatap gadis merah muda yang seenak jidatnya duduk dipangkuannya dan memeluk dirinya, berniat mengusir gadis itu tetapi ia merasakan gadis itu terisak kecil di pelukannya sehingga ia mengurungkan niatnya.

"i don't wanna go home, mami"

Sasuke memandangi gadis itu dan sai yang berada dipojok ruangan seperti sedang berusaha menghubungi seseorang dari ponselnya secara bergantian. Naruto dan shikamaru sudah mulai mabuk sedang meracau didepannya. Sai mendatangi mereka dengan wajah lesu.

"Sakura kau mau kupesankan taksi? Ino tak menjawab panggilanku"

"Tidak usah"

Sai terbelalak, itu bukan suara sakura.

"Aku yang akan mengantarnya pulang"

"Kau serius sasuke?"

Sasuke mengangguk sekilas dan membiarkan gadis yang ada dipangkuannya memeluknya. Mengangkat tubuh gadis itu dengan bridal style dan membawanya keluar dari Konoha Bar menuju mobilnya.

Sasuke membuka pintu mobil dengan sedikit kesulitan sebelum mendudukan gadis itu di kursi penumpang disebelahnya. Sasuke mendengus saat melihat gadis itu meringkuk, mengambil jaket miliknya yang ada dibagian belakang kursi penumpang dan menyelimuti tubuh gadis itu.

Menutup pelan pintu penumpang sebelum berjalan perlahan memutar kearah kursi pengemudi. Ia menghela nafas pelan saat memakai seatbelt dan memandangi gadis yang sedang tertidur itu. Mata gadis itu tertutup menyembunyikan kilauan emerald yang tadi sempat menatapnya.

Saat akan menyalakan mesin, ia terdiam dan merutuki kebodohannya. Sasuke lupa menanyakan pada sai alamat gadis ini dan juga ia tak tega membangunkan gadis ini untuk bertanya alamatnya. Lagipula kenapa ia repot-repot menawarkan akan mengantarkan gadis ini sih?! Sasuke menghela nafas pelan saat akal sehatnya memaki dirinya yang bertindak diluar kendali.

Berpikir sejenak karena membawa gadis ini kehotel bukan pilihan yang bagus, ia memutuskan membawa gadis ini keapartemen miliknya. Lagipula ia tidak akan berbuat macam-macam pada gadis ini, iya kan?

•••

Sakura melenguh merasakan sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Tumben ranjang asramanya terasa empuk seperti ranjang di mansion haruno, membuat nya enggan membuka matanya untuk kembali menghadapi realita.

Memutar tubuhnya dan memeluk guling kesayangannya yang pagi ini terasa hangat. Tunggu—hangat? Sakura membuka matanya lebar dan terkejut saat melihat pemuda bertelanjang dada didepannya. Shit what happend?!

Sakura membuka kasar selimutnya dan menemukan dirinya berbalut kaus hitam milik pria. Tubuhnya kaku memikirkan kemungkinan terburuk saat ini—atau mungkin dalam hidupnya?

"Kau masih mabuk?"

Sakura sontak menoleh mendengar suara berat dan serak khas orang baru bangun tidur. Mata pria itu menyipit dan rambutnya terlihat acak-acakan yang menambah kesan menawan. Yatuhan apa yang sakura pikirkan?! Pria ini baru saja merengut keperawanannya!

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang