Sasuke menghela nafas kasar memadang tumpukan dokumen dimeja kerjanya. Hari ini tanggal merah, niatnya ia ingin mengajak sakura pergi tapi gadis itu seakan hilang ditelan bumi.
Sasuke meraih kotak rokok disebelah laptopnya dan meraih sebatang rokok tersebut lalu mulai menyalakannya dengan pematik. Bibirnya menghisap rokok tersebut sambil memejamkan matanya berusaha meredakan kepalanya yang berdenyut.
Ia menghembuskan asapnya sambil memikirkan kemungkinan apa yang sedang sakura lakukan. Jujur saja sepertinya sasuke tertarik pada gadis itu, sakura yang polos dan lucu saat mengumpat selalu membuatnya terkekeh tapi apa sakura juga tertarik padanya? Sasuke sedikit meragukannya karena sakura saja menganggapnya playboy.
Matanya terbuka saat mendengar ketukan halus dipintu ruang kerjanya. "Masuk"
Pintu terbuka menampilkan raut kesal itachi dan izumi yang sedikit terbatuk dibelakang punggung sang kakak.
"Hei! Perhatikan tempatmu merokok"
Sasuke menghela nafas pasrah dan mematikan sumbu rokoknya pada asbak dimejanya sebelum mengikuti kedua kakanya duduk disofa ruang kerjanya.
"Ada apa?"
"Sasuke~"
Sasuke menatap was was istri sang kakak yang menatapnya penuh binar. Pasalnya izumi sedang dalam masa mengidam yang menurutnya sangat menyeramkan. Sasuke ingat betul saat izumi meminta itachi untuk menggendongnya seperti saat mereka pada masa anak-anak, memalukan.
"Kenapa menatapku seperti itu?!" Izumi merengut kesal melihat wajah sasuke yang menatapnya seperti ia adalah ancaman.
"Sasuke kau menyakiti hati istriku"
Sasuke memutar bola matanya jengah dengan sikap itachi yang menurutnya terlalu melebih lebihkan. "Katakan saja apa maumu"
Izumi memicingkan matanya menatap sang adik ipar. "Janji ya tidak akan menolak?"
Sasuke mengangguk cepat agar ia bisa terbebas dari pasangan yang sedang dimabuk asmara ini. Izumi tersenyum lebar memandang wajah sasuke.
"Bagaimana jika kita makan malam diluar?"
Sasuke mendesah lega mendengar permintaan izumi, setidaknya ia tak harus melakukan sesuatu yang memalukan lagi. "Hn"
"Dengan ibu dan ayah, bukan hanya kita bertiga"
"Hn"
"Pokoknya besok malam pukul 8 kita pergi dan jawab aku dengan benar, sasuke! Aku tidak mengerti bahasa alienmu itu"
Sasuke menatap datar izumi yang masih terus berceloteh didepannya padahal ia sudah menyetujuinya daritadi. "Ya lakukan sesuka mu"
"Dengar sayang, sasuke menyetujuinya. Jadi anak kita tak akan mengeluarkan liur kan?"
Izumi terkekeh mendengar pertanyaan itachi, ia mengangguk pelan sambil mengusap perutnya yang masih rata karena masih berusia 1 bulan. Izumi mendekati sasuke dan memeluknya pelan. "Terimakasi adik kesayanganku"
Itachi memandang tak percaya kearah izumi. "Apa ini?! Jangan bilang bayiku juga yang meminta?!"
Sasuke memandang itachi dengan seringai mengejek. "Bayimu lebih suka berada didekatku karena ia tau ayahnya adalah orang konyol"
"Adik sia—
Ucapan itachi terhenti saat mendengar suara batuk tertahan izumi. Pasti karena izumi menghirup aroma asap rokok dari tubuh sasuke makanya ia terbatuk seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly
Fanfic"Jadi- "-Ada tips agar aku pulang dengan keadaan tetap perawan?" Characters ©️ Masashi Kishimoto Cover ©️ Pinterest ©️ All Rights Reserved