Kisah klasik dua orang remaja yang sudah berteman baik semenjak bangku sekolah menengah pertama yang memiliki peraturan mereka sendiri.
"Let's not fall in love, bestie!"
Tapi bagaimana jadinya kalau salah satu dari mereka ternyata melanggar peratur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angin berhembus dengan cukup kencangnya, menerbangkan dedaunan yang sedang berguguran. Langit pagi ini terlihat cukup bersahabat juga suhu udara yang tidak terlalu dingin.
Jalanan di dekat sekolah menengah atas, Hybe High School terlihat cukup ramai dengan siswa siswi tingkat akhir yang berlalu-lalang dengan jaket tebalnya bersama kedua orang tua mereka.
Hari kelulusan. Hari yang paling dinanti juga berhasil membuat para siswa maupun siswinya merasa gugup di waktu yang bersamaan.
"Kau mau melanjutkan pendidikanmu di London?"
Menganggukkan kepalanya, pemuda manis bernama lengkap Bang Yedam itu kemudian mengukirkan senyum terbaiknya untuk Taehyun yang tadi bertanya padanya. Saat ini keduanya tengah menyusuri koridor menuju ke arah aula sekolah, tempat dimana pengumuman kelulusan akan diumumkan.
Acara akan dimulai dalam sepuluh menit ke depan, maka dari itu Taehyun dan Yedam memilih untuk datang ke aula lebih dulu. Memilih tempat duduk pada barisan kedua, duduk bersampingan lalu mengobrol ringan menunggu menit-menit berlalu.
Sampai dimana waktunya acara akan dimulai. Aula yang tadinya lenggang kini mulai penuh dengan suara riuh bisik dari siswa dan siswi kelas dua belas. Ada juga beberapa perwakilan dari adik tingkat yang menjadi anggota osis juga yang ditunjuk sebagai perwakilan kelas masing-masing.
Dimulai dari sapaan kepala sekolah, sampai pada guru yang mengajar kemudian berlanjut pada sesi yang paling ditunggu. Pembacaan kelulusan siswa yang dimulai dari pemanggilan lima besar lulusan terbaik tahun ini.
"Lulusan terbaik dengan perolehan nilai sempurna diraih oleh mantan ketua osis sekolah kita. Bang Yedam, silahkan maju ke depan, nak!"
Riuh tepuk tangan dan siulan tanda ucapan selamat terdengar menggema. Taehyun yang duduk di samping sahabatnya itu reflek memeluk Yedam yang tengah menutup mulutnya dengan netra yang melebar tak percaya.
Pemuda manis yang pernah menjabat sebagai ketua osis sekolah itu maju ke depan untuk menerima penghargaan juga surat kelulusan lainnya, meninggalkan Taehyun yang tersenyum bangga ke arahnya. Begitu speech dari Yedam selesai, Kepala sekolah kembali memanggil nama siswa maupun siswi lulusan terbaik selanjutnya.
Sampai dimana nama seseorang yang sangat tidak asing baginya dipanggil menjadi siswa lulusan terbaik pada peringkat kelima dipanggil.
