?!

976 182 31
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

"Anak laki-laki dari kamar 301 menyuruh-ku memberikan ini pada-mu."

Seorang pekerja datang ke kamar (Name), memberikan-nya catatan kecil. Dia menghela nafas dan membuka-nya, jantung (Name) berdetak kencang mendengar kata-kata yang tertulis di sana.

'Jika kau melihat ini, pergilah ke pantai.'

(Name) berlari keluar dari kamar-nya, menabrak beberapa orang di jalan. Tapi dia tidak keberatan karena begitu dia sampai di sana, dia berharap untuk melihat-nya lagi dengan senyum-nya yang menjengkelkan dan cara kekanak-kanakannya menjulurkan lidah. (Name) berharap untuk mendengar suara cengeng itu lagi, tetapi yang mengejutkan dia, hanya istana pasir yang bisa di-lihat.

Dan ada sebuah kata yang tertulis di atas pasir.

Selesai!

Itu adalah istana pasir yang seharus-nya mereka selesaikan bersama. Tapi bocah melakukan semua-nya sendiri sebelum meninggalkan hotel. (Name) bahkan tidak menyadari bahwa dia sudah menangis, yang dia tahu hanyalah air mata yang keluar dari mata-nya. Dia bahkan tidak bisa meminta nomor atau media sosial-nya.

Bagaimana dia bisa menemukan atau bertemu dengan-nya sekarang!?

"Baka..." Gumam (Name) dan tersenyum, menyadari bahwa dia meletak-kan bendera dan rumput laut di atas istana pasir.

(Name) melihat catatan lain terlipat di dalam kastil dan dia mengambil-nya dengan hati-hati, tidak ingin menghancurkan istana pasir. (Name) duduk di pasir dengan air mata yang masih mengalir di wajah-nya.

'Gomen cewek aneh rumput laut... Kita gak bisa menyelesai-kan istana pasir bersama-sama. Tapi jangan khawatir, kita akan segera membangun-nya lagi! Siapa tahu, itu bisa menjadi rumah nyata lain kali! ;)'

(Name) tertawa dan menangis pada saat yang sama, menyimpan catatan itu dekat dengan hati-nya saat dia menatap istana pasir. Bocah itu bahkan meninggalkan bendera-nya yang berharga hanya untuk (Name). (Name)  mengusap air mata dan meraih-nya, memperhatikan bahwa kertas melilit tongkat.

Dia mengeluarkan-nya dan membuka-nya. Mata (Name) melebar mendengar kata-kata itu dan merasa jantung-nya hampir meledak saat air mata mulai menumpuk di sudut mata lagi.

'Aku menyukai-mu...'
-Koko

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

𝑰𝒔𝒕𝒂𝒏𝒂 𝑷𝒂𝒔𝒊𝒓 ↪ 𝑯. 𝑲𝒐𝒌𝒐𝒏𝒐𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang