Dare

53 9 0
                                    

Tantangan yang menyesatkan.

******

"Emang ngga bisa ya tantangannya jadi 2 hari aja?," tanya Esha kepada Nayara, dengan maksud tersirat.

"Engga bisa gimana dong," jawab Nayara meledek.

"Engga adil, masa dare gua paling berat," ucap mengeluh Esha.

"Tadi malem aja belum bisa disebut chatan kalau begitu doang," ucap Nayara.

"Naaa.." panggil Esha seakan akan memohon.

"Ngga denger pake Airpods," ucap Nayara langsung menugtup kupingnya

"Yaudah," jawab Esha jutek.

"Eh..oke oke  nanti malem kalo lu chatan lagi, dare lu selesai," ucap Nayara pasrah.

Sebenarnya Esha bisa saja membantah Darenya, dalam permain itu. Tapi karena terlanjur Esha meng-iyakan dan itu sudah Esha anggap menjadi janji yang tak boleh diingkari, makannya mau tak mau, Esha harus mau menjalankannya.

***

"Sha..sha.." panggil Asila berbisik disamping mejanya.

Esha yang lagi memperhatikan guru, menoleh kearah Asila.

"diliatin tuh," ucap Asila melirik lirik kearah orang yang dituju, lalu menahan tawa.

Esha langsung menoleh arah pandang kearah yang Asila tuju. Benar saja Arka temannya disamping kanan meja Esha sedang melihat kearahnya.

Dengan posisi tiduran diatas tumpukan tangannya menghadap kearah Esha, sudah keciduk oranganya tetap aja masih liatin.

Esha bergedik ngeri, merasa ilfil kepada laki laki itu, walaupun teman sekelasnya. Sudah satu minggu Arka, temannya itu. Sering melihat Esha dari tempat duduknya yang terbilang sangat dekat dengan meja Esha, hanya terhalang jalan barisan.

Mana adasi cewe suka diliatin sama orang baru? Esha pikir Sebelumnya 'dia cuma penasaran kali, makannya sering liatin gue,' atau 'ge-er banget nih, siapa tau dia liatin Asila.' Tapi makin kesini, makin jadi tuh cowo. Entahlah dia berpikiran apa, yang ia rasakan dia ingin segera pindah tempat duduk.

Kalian kalau mau bayangin Arka, dia itu tinggi, muka muka playboy, muka sok polos, aduh aduh duh jangan deh nanti kalian ilfil mendadak.

"Tuker tempat duduk," ucap Esha berbicara pelan pada Asila sedikit mengkode dengan tangan.

Setelah dirasa aman, gurunya juga lagi menulis dipapan tulis. Esha segera tukeran tempat duduk.

"Ngga ngaruh," ucap Asila kembali kepada Esha yang sudah dududk ditempat Esha.

Esha mulai menoleh belakang tempat Kania.

"Kania pindah tempat duduk sebentar mau ga?" tanya Esha dengan cepat lalu mengahadap kedepan lagi.

kania memajukan badannya, "Ayo," jawab Kania berbisik.

Esha dan kania mengendap endap pindah tempat.

Teman sebelah kania yang memperhatikan mengerti sekarang.

Lerisa yang tertawa kecil meledek, dia paham kenapa Esha meminta pindah tempat duduk. Menghalangi Esha untuk dilihat Arka cowo itu, dengan berbagai gerakan. Dari mulai Lerisha yang tubuhnya codong kearah Esha dan tangannya menekuk kedepan kearah papan tulis, apapun sudah dilakukan tapi tetap aja.

"Bu, Arka liatin Esha mulu nih," adu Asila secara tiba tiba yang membuat semua orang yang dikelas memusatkan pandangan.

Esha melotot terkejut melihat aksi Asila yang dinamakan percaya diri.

SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang