Ungkapan

37 7 0
                                    


Cinta pandang pertama? jika kalian tidak percaya bagaimana aku bisa cinta dia? pernah mikir  perasaan kita sama orang lain itu beneran suka, cinta, atau cuma obsesi semata doang?

Entahlah perasaannya sungguh kacau. perasaannya sungguh bekerja dengan teori cinta pandang pertama seperti ini diorang seperti dia. Jika seperti ini diri sendiri juga yang menyembunyikan perasaan ini, memendam dia hingga didepannya seperti orang yang seakan akan tidak menyukai, is another level of pain.

Kalau mau Egois sepertinya tidak berguna lagi. 7 tahun sudah perasaan itu terkunci disini. Semakin dibiarkan semakin tumbuh, gila bukan? Mau dibilang suka kamu sepertinya tidak ada gunanya, tapi ngeliat kamu didepan mata perasaan ku benar benar tidak terbendung. Mau dibilang ngga suka kamu, aku kaya bohongin diri sendiri.

Aku juga bingung harus gimana. Perasaanku ngga boleh ngebebanin kamu, pikirku. Mau gimanapun ini perasaanku, itu milikku. Suka bayangin kamu suka aku balik, tapi terlalu sakit realitanya. Aku ngga papa, kamu senang senang saja diduniamu. Aku senang walau cuma liat kamu disekelilingku itu udah bikin aku lega dan senang.

26-06

Esha membalikan kertas tulisan tulisan gila itu. Bukan buku diary, ia bukan tipe orang yang senang menulis dibuku diary, ia akan menulis perasaanya dirobekan kertas dan menyatukannya dengan paper clip, dan dimasukan ke map coklat yang digambarnya. Esha mengusap wajahnya dengan gusar diatas meja belajarnya.

Suka sendiri, gila sendiri, uring uringan sendiri, itulah perasaan suka sama orang secara diam diam.

***

Pagi ini sekolah digegerkan oleh berita Elfian laki laki itu, tiba menjalin kasih dengan teman sekelasnya Primadona SMA Cempaka. Model majalah sekolah setiap tahunnya. Elfian memang benar benar mempunyai tipe ideal wanita yang tak main main.

Berita itu tertera nyata dengan keduanya berangkat bareng. Sorotan sekolahnya sekarang tak luput dari Elfian dan Anastasia, sering dipanggil Ana. Masih dengan bau bau baru pacaran keduanya bersebelahan berjalan dikoridor. Banyak tatapan iri, melihat betapa beruntung keduanya. Yang laki laki pinter diAkademik dan tampan, dan yang cewe pinter diNon-akademik dan cantik. Saling melengkapi?

Mereka tampak serasi. Berbicara berdua, ngobrol sampai senyuman laki laki itu mengambang disudut bibirnya.

Esha melihat didepan pintu kelasnya, berpura pura membuang sampah. Beritanya telah didengar sampai telinganya. Elfian berjalan melewati Esha yang jelas jelas ada disampingnya. Menaiki tangga kelantai atas bersampingan.

Ada tatapan tak terima melihat Ana. Bagaimana cewe itu dengan mudah memiliki laki laki itu? Esha berkaca melihat Ana. Tubuh Ana sangat bagus, mukannya cantik mempesona terlihat ada blesteran dimukanya, model sekolah, sangat terkenal terbukti dari followers instagramnya.

Esha menatap sedih, selera Elfian bukan dirinya. Jauh darinya. sangat.

"Kalau bikin sakit engga usah diliat," ujar Asila disampingnya.

Asila tau, dia tau temannya ini sangat mencintai orang yang tak pernah melihat dirinya. Berulang kali Asila bilang bodoh kepada Esha. Tapi berulang kali Esha merasa senang jika Elfian menyakitinya.

"Cocok banget yah," ucap lirih Esha.

Dadanya sesak dan seakan ada yang menganjal. Buru buru ia tutup pintu kelasnya.

Tangan seseorang menahan pintu yang ingin ditutup.

Gemma berdiri didepan Esha, menarik pintu kelasnya. Senyuman Gemma benar benar lebar disana. Esha segera melepas gagang pintu, membiarkan Gemma masuk. "Ada apanih rame rame?" tanya Gemma bingung melihat rombongan diluar.

SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang