Treat like a queen

35 7 0
                                    

Mau di treat kaya gimanapun kalau yang ditreat ngga suka, ya tetep ngga suka.

***

Pagi pagi sekali Esha sudah mengelus dada. Kesal sekali Gemma selalu memaksanya. Tadi malam pun Gemma meng-spam chat Esha, benar benar tidak ada kerjaan laki laki itu, selain menggangu ketenangan Esha. Pagi pagi buta Gemma sudah membangunkan Esha sekitar pukul 04.00 dan ia berbicara, "Esha bangun. Gua kerumah lu sekarang kali ya?" Esha yang menerima telfon itu masih mengantuk, langsung terbangun kaget.

Diparkiran sekolah dengan motor ninja yang dinamakan Ame olehnya. Menarik perhatian siswa siswi yang baru saja datang. Esha segera turun dengan susah payah, jok yang tinggi menyulitkan dia untuk turun. Beda lagi dengan Gemma beragaya sok ganteng merapihkan jambulnya.

"Udah ganteng belum?" tanya Gemma tersenyum lebar.

Mata Esha tak pernah salah menilai cowo ganteng. Gemma selalu ganteng, Esha mengakuinya. Esha mengaggukan kepala dan langsung berjalan.

"Ih beneran ganteng nih?" tanya Gemma menggoda.

"Iya," ucap Esha cepat.

"Gantengnya ganteng banget apa ganteng aja?" ucap Gemma kembali, bawel.

"Ganteng aja," jawab Esha jutek.

"Gan-" ucap gemma terpotong dengan Esha yang melotot seram diwajahnya.

"Iyaiya," ucap Gemma pasrah.

***

"Sa selama lu dideket Gemma, hati lu engga meleyot apa?" tanya Alin tiba tiba. Asila dan Alin sedang bertukar tempat duduk, mungkinkarena Asila sudah bosen berteman dengan Esha?

"Kenapa meleyot?" tanya Esha balik.

"Ya meleyot gitu. Kan gemma ganteng tuh gue akuin, tapi kadang rese juga. Terus dia perhatian banget sama lu. Lu engga pernah apa degdegan kalau lagi sama dia," ucap Alin nyerocos, pelan.

Esha menggelang kepala cepat. "Emang lu kalau deket dia degdegan?" tanya balik Esha.

"Ya enggasih," jawab Alin cepat. "Tapikan gua sama lu beda konsep, beda cerita, bada alam," ucapnya lagi bercanda.

"Gue jadi heran kenapa ya lu engga luluh diperlakuin begitu ya? Kalau gua jadi lu, udah dijamin luluh begete," ucap Alin kembali.

Ya karena yang gua suka Elfian, bukan gemma, batinnya menjawab.

"Ya engga tahu, tanya aja hati gue," jawab Esha.

"Tadi berangkat bareng kan?" tanya Alin kembali. "Gua itu ada dibelakang lu tau. Gua liat lu berdua berasa liat couple goals sekolah banget, aset terpenting SMA Cempaka. Yang cewe cantik, pinter. Yang cowonya ganteng, begajulan," ucap Alin dilebay lebaykan.

Esha tertawa mendengar penilaian Alin kepada Gemma. "Nanti orangnya denger. Berantem lagi," ucap Esha memperingati.

"Ngga denger aja tuh orang, emang suka ngajak berantem," ucap Alin terpancing emosi sendiri.

"Esha sini tolong bantu ibu, tulisin dipapan tulis," perintah Gurunya Bu eva. Memang sering menyuruh Esha jika berada dikelasnya dan dijam pelajarannya, seperti tidak ada siswa lain saja.

Esha mulai menuliskan kata perkata dipapan tulis. Belum apa apa Gemma sudah maju duduk didepan bersemangat jika itu bersangkut paut dengan Esha cewe didepannya ini.

***

Kehidupan Esha kini ada Gemma, Gemma, Gemma saja. Mungkin dari efek teman sekelas membuat dirinya tak bisa pergi kemanapun sendiri sekarang. Esha berjalan menuju perpustakaan diikuti Gemma disampingnya.

SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang