17

4K 670 153
                                    

" jay "

merasa namanya di panggil, jay menolehkan kepalanya ke arah pintu gerbang kost yang sudah disuguhi dengan pria manis berpipi chubby dengan tote bag dikedua tangannya berlari ke arah jay.

jay yang melihat pria itu tersenyum lebar dan menyimpan gunting tumbuhannya tergeletak ditanah begitu saja. tak lupa ia melepas sarung tangan yang bertegar di tangannya untuk memeluk pria berpipi chubby yang kini sudah melingkarkan tangannya di leher jay.

" liat, siapa yang dateng hm? " jay melepaskan pelukannya terlebih dahulu lalu mencubit pipi pria manis di hadapannya yang kini sudah berteriak minta di lepaskan.

" aku bawain cake kesukaan kamu hehe " pria itu menunjukan kedua tote bagnya dengan senyuman yang membuat pipinya semakin terlihat chubby, senyuman itu membuat jay mau tak mau kembali mencubit pipi pria manis itu.

" ayo masuk, aku bagiin sama anak anak lain ga papa ya? " yang di tanya menganggukan kepalanya mantap sehingga poni coklatnya sedikit bergoyang akibat gerakan dari kepalanya, lalu jay mengambil alih tote bag di tangan si manis.

jay menggenggam tangan pria itu dengan sebelah tangannya, lalu meninggalkan pekerjaannya yang tersisa sedikit, lalu masuk kedalam kost an yang sudah di sambut oleh jake yang tengah melamun di depan televisi yang menayangkan acara gosip, itu membuat pria manis yang berada di samping jay terkekeh, lucu melihat tingkah jake yang malah melamun bukan menonton acara televisi yang sedang di tayangkan.

bertepatan saat jay dan pria manis itu berjalan ke arah meja makan, mereka berpapasan dengan sunghoon dan jungwon yang membawa roti di lapisi selai coklat di tangan mereka masing masing. lalu jake yang sudah mematikan televisinya ikut bergabung mengerubuni meja makan.

" lah? ada wonjin " merasa namanya terpanggil, wonjin yang kini tangannya masih berada di genggaman jay tersenyum lebar sambil melambaikan sedikit tangannya.

" ini kalau ada bang gama pasti ngamuk nih " ucap ni-ki yang kini menuruni satu persatu anak tangga bersama sunoo ikut bergabung dan duduk di meja makan.

" kak wonjin hai " sunoo menyapa sambil tersenyum lebar yang membuat matanya menyipit, wonjin yang melihat itu reflek mencubit pipi sunoo gemas " kenapa makin hari makin gemesin aja kamu sunoo kkk " kekeh wonjin sambil menyudahi cubitan di pipi sunoo.

" wah, bawa apaan tuh? " ni-ki merebut tote bag di tangan jay lalu melihat isinya yang terdapat 5 cake di masing masing tote bag " wih asik enak nih " ucap ni-ki sambil mengeluarkan cake di kedua tote bag yang di bawa oleh wonjin.

" ni-ki sunoo mau " sunoo merebut satu toples cake berukuran sedang lalu membukanya dan secepat memakan cake yang di bawa wonjin. wonjin melihat sunoo yang memakan cake darinya lagi lagi ingin mencubit pipi sunoo tapi niat nya urung karena dirinya sudah pasti mengganggu sunoo makan.

" duduk " jay menarik kursi makan kebelakang agar wonjin tidak perlu repot repot membenarkan kursi untuk dirinya duduk. " makasih jay "

" cakenya enak parah " jake berucap dramatis sambil menggelengkan kepalanya dengan tangan yang memijit pelipisnya.

jungwon yang melihat semuanya tengah menikmati cake yang di bawa oleh wonjin---- kekasih jay, menundukan kepalanya sambil memainkan ujung bajunya, roti yang dirinya buat bersama sunghoon kini hanya menjadi pajangan di piring tidak ada yang menyentuhnya satu pun. sunghoon yang melihat perubahan wajah jungwon tersenyum tipis lalu ikut melihat ke arah anak kost yang tengah menikmati cake.

" roti yang di buat jungwon ga akan kalian makan? kasih jungwon udah buat " jake yang terduduk di samping sunghoon melirik ke arah roti yang terdapat di depan sunghoon dengan tidak minat.

" buat roti gitu mah gw juga bisa, udah sering tiap pagi gw makan roti selai coklat gitu " ucapan jake mendapat anggukan dari sunoo dengan ibu jari yang ikut mengacung.

" bosen tau "

ni-ki yang juga ikut melihat jungwon tersenyum tipis lalu mengambil roti yang di buat jungwon dan memakannya dengan lahap " enak "

" ck. iya enak tapi gw eneg liat nya " ujar jake lalu kembali memakan cakenya.

" kak sunghoon " jungwon memanggil sunghoon dengan suara pelan dan tangan yang menarik ujung baju sang empu.

" um, jungwon masih ada skripsi yang belum selesai, jungwon ke atas ya? rotinya uwon ambil satu " sunghoon yang mendengar jungwon berucap seperti itu hanya bisa mengangguk, dirinya tau bahwa jungwon kecewa karena makanan buatannya tidak di sentuh oleh siapa pun selain ni-ki, walaupun hanya sekedar roti yang ditumpuk dengan selai coklat, jungwon membuatnya dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya dan sesekali mulutnya mengoceh tentang warna coklat yang terlihat aneh.

" gw temenin oke? " ni-ki kembali mengambil roti di piring lalu menarik pelan lengan jungwon yang terbebas dari roti coklat di tangannya.























gantung hihi
vote dan komen kalian berharga buat aku!
⚠mohon bijak dalam berkomen😊

2. destiny | jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang