60

1.9K 209 15
                                    

BRAKK

BRUKK

BRAKK

jungwon terperajat membuka lebar kedua matanya. kala sebuah benda berjatuhan. tunggu, dimana ia sekarang? tempat ini terasa asing baginya.

jungwon melihat sekeliling ia heran, tapi ingatannya kembali kepada dimana ia berada didalam mobil dengan tangan dan kakinya di ikat. jungwon hendak duduk refleks menarik kakinya agar lebih mudah, tapi ternyata kakinya tersebut tertahan oleh sebuah borgol rantai yang disambungkan dengan ranjang tidurnya, mengikat salah satu kakinya. jungwon bersusah payah menarik kakinya berharap borgol itu terlepas, namun nihil tidak mungkin borgol rantai itu bisa terlepas dengan mudah.

" enghh susah banget! " jungwon masih berusaha melepas borgol tersebut.

" mau sekuat apapun lo lepas itu gak akan berhasil sayang " bisik seorang pria dari telinga sebelah kanan jungwon. sontak jungwon langsung berhenti dan menoleh ke arah bisikan itu, wajahnya langsung berhadapan dengan sorot tajam yang berasal dari mata seorang pria.

" LO?!!!! "

" kenapa, kaget hm? harusnya lo gak kaget, masa lo lupa suara gw " pria itu mengangkat dagu jungwon dengan jarinya.

jungwon menghempas tangan pria itu dengan keras " lo mau apa hah? jangan macem macem lo sama gw, kita udah gak ada hubungan apa apa " sentak jungwon.

" eh lo lupa ya " ujar pria itu, lalu semakin mendekatkan wajahnya hingga jarak diantaranya tersisa hanya beberapa senti saja " gw masih ada hubungan buat bikin lo mati " pria itu menyunggingkan smirk khasnya.

" lo gila ya hah?!! gw punya salah apa sama lo, bahkan gw yang sedih setelah lo putusin dan lo malah senang senang sama cewe baru lo itu! "

" bukan itu hubungan yang gw maksud, sialan, lo lupa? kalau yang bikin bokap gw bangkrut itu bokap lo dasar jalang " maki pria itu tepat didepan muka jungwon.

kerutan pada dahi jungwon muncul seketika, ia bingung masalah apa ini.

" maksud lo apa? gw gak ngerti, itu harusnya jadi urusan bokap lo sama bokap gw! bukan gw sama lo, kak doyum! "

doyum mengelus rambut jungwon dengan senyum penuh makna. tiba tiba saja elusan itu berubah menjadi jambakan pada kepala pria manis itu.

" ga usah pura pura ga tau. gw bakal salurin balas dendam bokap gw ke lo! " marah doyum sambil menjambak rambut halus jungwon membuat sang empu mendongak untuk melihat wajah doyum yang begitu marah saat bertatapan dengan jungwon.

tangan Jungwon berusaha menahan tangan mantan kekasihnya itu supaya tidak semakin kuat mencengkram rambutnya.

" gw gak ngerti apa yang lo om-- AAA " doyum menarik rambut jungwon semakin keras, seakan akan pria itu ingin mencabut semua rambut dari kepala sang pemilik.

" lepas gw mohon " minta jungwon dengan setitik air mata keluar dari salah satu matanya menahan perih di kepalanya.

doyum melepas cengkramannya itu dengan kasar " itu belum apa apa, bentar lagi lo bakal rasain yang lebih mungkin, sampai anak lo juga mati atau lo yang mati duluan " kalimat terkhir itu doyum berbisik tepat di telinga jungwon, itu membuat dirinya merinding dan juga takut

" lo tunggu aja waktunya " katanya. selepas itu doyum meninggalkan jungwon sendiri didalam kamar itu.

jungwon yang shock sempat mematung sebentar lalu panik membuka borgol di kakinya memakai barang barang yang bisa ia jangkau, dengan air mata yang terus dari kedua matanya. ia takut ucapan mantan kekasihnya itu nyata dan akan dilakukan kepada janinnya, jungwon tidak mau. ia harus bisa keluar dari kamar atau rumah ini.

.
.
.

" APA JUNGWON ILANG? " teriak sunoo begitu kencang.

" ck noo lo bisa diem bentar. jadi kalian mau ketemu haruto tapi gaa tau alamat kost-an dia? " sontak Heeseung dan Jay mengangguk.

" lo kan temen tongkrongan haruto juga, jadi gw tanya lo aja " terang heeseung

" ya udah nanti gw arahin, gw juga ikut cari Jungwon "

" lo ikut gak? " tanya ni-ki pada sunoo

" YA IYA DONG MASA GW GA IKUT " jawab sunoo nyolot, membuat niki ingin menutup mulut pria itu.

" ya udah sekarang ayo! " ajak sunoo. ketiga pria yang sedang memperhatikannya langsung ikut berdiri.

jay tampak seperti orang sakit padahal dirinya baik baik saja, yang tidak baik adalah hati dan juga pikirannya. jay tidak bisa membayangkan kalau hal buruk terjadi pada jungwon padahal dirinya baru saja mencintai pria manis itu tapi sekarang ia harus kehilangannya. apapun yang terjadi ia harus bisa menemukan jungwon, ada 2 nyawa yang harus ia selamatkan.

mereka berempat langsung bergegas menuju rumah haruto. semoga saja ia bisa menemukan clue dimana jugwon berada atau bahkan bisa langsung menemukannya. jay sangat menaruh harapan pada haruto.

mereka melaju begitu cepat hingga membutuhkan waktu  45 menit saja untuk sampai. mereka langsung bergegas masuk kawasan rumah haruto dan mulai mengetuk pintu rumah harito. tak lama haruto pun membuka pintunya, sedikit keheranan karena melihat 4 pria berdiri disitu.

" ada apa nih rame rame? " tanyanya.

" kita mau nanyain kak jungwon di-b" belum sempat ni-ki menyelesaikan ucapannya haruto memotongnya.

" jungwon kenapa?! eh sorry " karena tau kesalahannya haruto memukul mukul pelan mulutnya.

" tadi kak jungwon sama lo kan, terus lo tau ga dia pergi sama lo atau kemana sesudah sama lo itu "

" dia ke sebrang cafe buat ketemu sama lo jay. tadinya gw mau anter, cuman bokap gw nge buru buru buat pulang karena ada urusan. abis itu gw tinggal dia sendirian karena dia bilang ga papa " jelas haruto " emang sekarang dia belum pulang juga? "

" belum. gw curiga ada orang yang bawa kabur jungwon soalnya terakhir gw telepon dia aneh dan handponenya jatuh di gang gitu aja " jay menerangkan dengan mata yang berkaca kaca, gelagatnya terlihat khawatir.

" hah kok bisa? "

" kita juga gak tau to " jawan ni-ki

" tapi gw curiga sama mantan dia karena tadi dia tiba tiba deketin jungwon gitu, padahal sebelumnya dia gak pernah kayak gitu setelah putus "

" dugaan gw bener " gumam jay.

" terus kita mau cari kemana? Kita gak ada yang tau sama sekali "

" gw tau kita harus kemana. sebenernya gw males ketemu orang ini cuman demi jungwon apapun gw lakuin,  lo semua ikut gw " jay langsung menggiring semuanya untuk ikut. heeseung yang sudah bisa membaca pikiran jay menepuk pundak pria itu seolah berkata 'keputusan lo benar'.

.
.
.

" lepasin tangan gw!! "

" gak usah banyak ngebantah lo "

PLAK

" lepasin brengsek!! "

" Sekali lagi lo gak bisa diem, anak lo bakal mati duluan. MAU LO? " ancam pria itu.

" gw salah apa sama lo hah? gw bahkan ga tau "

" dasar jalang murahan lo, tau gitu waktu gw masih sama lo gw bisa pake lo. atau sekarang gw pake lo dulu sebelum gw bunuh? menarik juga "

jungwon menggelengkan kepalanya capat. dirinya berusaha menjauh dari doyum dengan badan yang bergetar hebat. salah satu tangannya memeluk perut buncitnya seolah melindungi atan kesayangannya.

BRAK

pintu kamar itu terbuka cukup keras. jungwon semakin bergetar kalau seorang pria lainnya masuk ke dalam kamar yang di tempatinya. dengan membawa benda tajam. doa kan saja agar jungwon bisa selemat setelahnya


















hai, aku update.
apa kabar semuanya? selamat menikmati liburan sekolah ya. beberapa chap lagi udah hampir tamat. terus tunggu ya. bye

vote dan komen kalian berharga buat aku-!

2. destiny | jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang