" makasih udah nganter "
jungwon mengucapkan kata terimakasih dengan senyuman yang melekat di bibirnya. haruto yang melihat itu terkekeh pelan dan menganggukkan kepalanya seolah menjawab ucapan terimakasih yang di keluarkan dari bibir jungwon.
" mau gw anter ke kelas? sekalian nunggu euijoo dateng. gue takut lo kenapa napa "
jungwon terlihat berfikir sejenak, lalu setelahnya kembali menatap haruto dengan kepala yang menggeleng " engga usah, jungwon sendiri aja, makasih ruto "
setelah berucap, jungwon melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan haruto sambil membenarkan letak mantel besarnya guna menutupi perutnya yang semakin membesar.
jungwon melewati kooridor kampus dengan kedua tangan yang sibuk memegang ponsel. tiba tiba dirinya terhuyung kebelakang saat seorang pria menyenggol dengan kencang bahu kirinya.
" kalau jalan, tatapan lo bisa kan lurus ke depan? malah ke asikan main ponsel "
jungwon menunduk dan sedikit membungkuk sambil melontarkan kata maaf berkali kali dari bibirnya. tapi pria itu bukannya memaklumi jungwon, iya malah menarik dagu jungwon dengan kasar, yang reflek membuat jungwon meringis sambil menutupi perutnya dengan kedua tangannya.
" udah berapa bulan usia kandungan lo hm? "
jungwon menatap pria itu cukup terkejut, dari mana dia tau bahwa jungwon tengah mengandung? apa perutnya sudah terlihat jelas sehingga pria itu dapat melihat bahwa jungwon sedang berbadan dua sekarang. jungwon terdiam, tatapannya masih tertuju kepada pria yang berada di hadapannya, ia memejamkan mata, menahan sakit di dagunya yang masih di cengkram oleh pria itu.
" kak doyum, lepas. sakit "
" oh? sakit ya? sorry " doyum terkekeh sinis, setelahnya ia melihat ke arah sekitarnya. terlihat ramai karena banyak mahasiswa yang berlalu lalang melewati koridor. doyum menatap jungwon tak suka yang kini sedang menundukkan kepalanya. doyum mendekat ke arah jungwon " gue emang bukan mahasiswa disini. gedung gue di sebelah, tapi kayanya cukup seru ya? kalau membeberkan rahasia besar lo ke orang orang yang ada disini? "
jungwon kembali mendongak dan melebarkan matanya, ia menggeleng cepat dengan tangan yang reflek menggenggam kedua lengan doyum " jangan, jangan "
melihat jungwon yang ketakutan membuat doyum tertawa kencang " jungwon, jungwon. di bayar berapa lo sama jay? "
mendengar nama jay di sebutkan, jungwon semakin menunduk, ia menangis pelan dengan bibir bawah yang ia gigit guna menahan isakan yang akan keluar dari mulutnya. secara tiba tiba yang membuat doyum terkejut dan menjadi pusat perhatian mahasiswa. jungwon bersujud di depan doyum dengan tangan yang memegang erat kaki jenjang milik doyum.
" jangan, jungwon mohon, jangan kasih tau siapa siapa " tangis jungwon pecah, membuat doyum semakin tersenyum sinis. doyum kembali melihat ke arah sekitar, yang dimana banyak mahasiswa yang terdiam sambil memandang iba ke arah jungwon.
" kenapa lo liatin jungwon segitunya? " doyum bertanya, yang hanya di balas tatapan bertanya dari seluruh mahasiswa yang berada di koridor.
" kasian lihat jungwon gini? " doyum melirik ke arah jungwon " kalau kasian tolongin dong, lagi hamil loh dia. entah main dengan berapa cowo bejat sampai dia bisa hamil "
jungwon kembali memejamkan matanya, ia semakin mencengkram kuat kaki doyum kala mendengar suar bisikan bisikan mahasiswa yang semakin banyak di koridor, hanya sekedar tertarik dengan pembicaraan yang doyum lontarkan.
" setau gw jungwon anak baik baik deh? "
" iya gw juga mikir kaya gitu, taunya sifatnya kaya jalang "
" anak haram tuh pasti "
" urung niat gw naksir dia, kelakuan aja liar, pasti dia ga tau tuh bapak dari anak haram itu siapa "
" GUE AYAH NYA! SIALAN " seorang pria bertubuh tinggi mengepalkan tangannya menerobos kerumunan mahasiswa yang masih terus berbisik dengan melontarkan kata kata yang tak pantut di ucapakan kepada jungwon.
jungwon yang mendengar seorang pria mengakui bahwa ia ayah dari anaknya melihat ke arah sumber suara. begitu pun doyum yang kini mengerutkan keningnya heran. pria itu berjalan mendekati jungwon, dan membawa ke dekapannya. jungwon reflek mengalungkan tangannya di perut sang pria, ia kembali menangis dengan menyembunyikan mukanya di dada sang empu " haruto "
" lo mau buat mental jungwon down? " haruto bertanya sekaligus menatap datar doyum yang kini tengah tersenyum sinis ke arahnya.
" kenapa? emang faktanya jungwon lagi hamil kan? ga salah dong gw? "
" lo tau jungwon lagi hamil, TAPI LO GA USAH NGATAIN DIA JALANG BRENGSEK! "
doyum tertawa kencang membuat haruto semakin mengepalkan tangannya lebih kuat. doyum maju selangkah mendekat ke arah haruto, dan berbisik " gw tau siapa yang hamilin jungwon. ga usah jadi pembela ngerti? "
setelahnya doyum pergi meninggalkan kerumunan mahasiswa yang di tengahnya terdapat jungwon yang tengah menangis dan haruto yang menenangkannya. haruto menatap tajam dan menyuruh seluruh mahasiswa yang berada di koridor untuk pergi meninggalkan dirinya dan jungwon. bertepatan pada saat itu juga euijoo datang dengan kening yang berkerut heran, ia melihat jungwon yang menangis di pelukan haruto dan segera menghampirinya.
" jungwon, lo kenapa? " euijoo bertanya sambil mengusap pelan bahu jungwon yang bergetar akibat menangis.
" jungwon biar gw bawa pulang, titip absen " bukannya jungwon yang menjawab, haruto lebih dulu menjawab pertanyaan euijoo dan pergi menuntun jungwon menuju parkiran kampus.
euijoo yang melihat itu berdecak sebal dan melihat ke arah sekitar untuk menanyakan sesuatu yang telah terjadi sehingga membuat sohib dekatnya menangis.
.
.
." gimana? "
suara seorang pria dari seberang telpon membuat pria bermata sipit terkekeh puas " semuanya aman, gw pastiin besok berita itu nyebar ke seluruh kampus "
pria di seberang telpon ikut tertawa puas, karena ia rasa, rencananya membuat seorang pria manis terlihat down berhasil. ia tidak sabar menunggu hari esok, dimana seluruh orang akan tau kebenaran yang tengah di sembunyikan oleh satu orang pria manis.
" thanks ya? gw cuman ga mau nantinya dia jauhin gw gara gara cowok centil itu "
" gw, bakal buat dia lebih menderita dari pada ini ham wonjin "
hai aku update lagi-!
detik detik sampai ke konflik utama nih xixie
bakal dapet plot twist ga ya kira kira? kkkk
wonjin udah berani bertindak ya huh..vote komen kalian berharga buat aku-!
KAMU SEDANG MEMBACA
2. destiny | jaywon
Romanceseberapa kencang kamu berlari, seberapa jauh kamu menghindar, kamu tidak akan bisa lari dari tanggung jawab di hari esok dengan cara menghindarinya di hari ini . . . [ warn⚠ : boys love, m-preg, 15+] collaboration with : pyovy05_ 🏅high rank, 1 h...